Prestasi asil Belajar Lompat Jangkit

commit to user 52 Pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kecepatan merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap individu, kecepatan merupakan laju gerak yang berhubungan erat dengan jarak dan waktu. Sehubungan dengan penelitian ini membahas kecepatan lari, maka kecepatan lari yang dimaksud adalah kemampuan peserta tes untuk melakukan lari secepat-cepatnya menempuh jarak 40 meter yang dimulai dari garis start sampai dengan garis akhir menggunakan start berdiri.

b. Prestasi asil Belajar Lompat Jangkit

Prestasi menurut M. Furqon H. 2002: 4 adalah, “ Puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu pertandingan atau perlombaan setelah melalui berbagai macam latihan ataupun uji coba.” Gagne dan Briggs 1978 : 49-50 , mengatakan bahwa ,”prestasi belajar adalah gambaran kemampuan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar yang dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: keterampilan intelektual,strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap”. ”Prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkat kualitas kemampuan yang dicapai melalui usaha belajar dan berlatih.” Sugiyanto,dkk, 1998 :358 Prestasi belajar adalah merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih, prestasi belajar dapat meningkat apabila terjadi proses belajar dan berlatih pada setiap individu. Peningkatan prestasi belajar setiap individu tidak sama, ada yang cepat dan ada yang lambat, hasilnya ada yang lebih tinggi, sedang dan ada pula yang commit to user 53 rendah. Prestasi belajar merupakan indikator penilaian keberhasilan program pengajaran. Pada pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan , pada materi lompat jangkit prestasi belajarnya adalah seberapa tinggi prestasi yang diperoleh para peserta didik pada akhir proses belajar mengajar lompat jangkit. Prestasi belajar terbaik yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan latihan secara intensif. Jadi prestasi belajar lompat jangkit peserta didik akan baru dapat dinilai setelah proses belajar dan berlatih selang beberapa waktu kemudian. Perlu juga diketahui panjang dan pendeknya waktu istirahat setelah belajar atau berlatih setiap siswa juga berbeda-beda, tergantung pada tingkat ketrampilan yang mereka miliki. Waktu istirahat untuk mencapai prestasi belajar terbaik tersebut dinamakan reminisensi, sehingga dengan ini dapatlah ditentukan kapan peserta didik tersebut harus menjalani tes dengan kondisi yang prima. Kemampuan mengulang-ulang melakukan gerakan lompat jangkit sebanyak mungkin dalam waktu yang telah ditentukan atau dengan melakukan secara gerakan sebagian-sebagian yang dilakukan dengan permainan dan kompetisi tentunya akan dapat meningkatkan prestasi belajar lompat jangkit.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh : 1.Toni Barhana dan kawan-kawan, pada mahasiswa program D-2 tahun 1989, dengan judul Pengaruh Daya Eksplosif Ekstremitas Bawah dan Kecepatan Lari Terhadap Prestasi Lompat Jauh. Dalam penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa kecepatan para mahasiswa program D-2 1989 Pendidikan Olahraga