Jenjang dan jabatan pustakawan

commit to user 14

2.2.1 Jenjang dan jabatan pustakawan

Dalam karir dan jabatannya pustakawan memiliki jenjang atau kelompok tersendiri yang dibedakan sesuai dengan pendidikan dan golongan yang didapat dari pengumpulan angka kredit, sehingga pustakawan sebagai jabatan fungsional dapat naik jabatan sesuai dengan angka kredit yang berlaku. Jenjang dan jabatan Pustakawan dibagi menjadi dua, yaitu : Supriyanto dkk, 2006 : 323 – 326 1. Jabatan fungsional keahlian Jabatan Fungsional Keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi professional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keahliannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa, tugas utama Jabatan Fungsional Keahlian meliputi pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah, dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis, dengan perkataan lain, sebagai berikut : a. Mensyaratkan kualifikasi professional dengan pendidikan serendah – rendahnya berijasah Sarjana Strata- 1 ; b. Meliputi kegiatan yang berkaitan penelitian dan pengembangan, peningkatan dan penerapan disiplin ilmu pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan fungsional yang bersangkutan; c. Terikat pada etika profesi tertentu yang ditetapkan oleh ikatan profesinya IPI - Ikatan Pustakawan Indonesia . Berdasarkan penilaian terhadap bobot jabatan fungsional, maka jabatan fungsional keahlian dibagi dalam 4 empat jenjang jabatan, yaitu : a. Jenjang utama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis operasional yang mensyaratkan kualifikasi professional tingkat tertinggi, dengan kepangkatan mulai dari Pembina Utama Madya IVd sd Pembina Utama IVe. b. Jenjang madya, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis sektoral yang mensyaratkan kualifikasi professional tingkat tinggi, dengan kepangkatan mulai dari Pembina IVa sd Pembina Utama Muda IVc. c. Jenjang muda, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang mensyaratkan commit to user 15 kualifikasi professional tingkat lanjutan, dengan kepangkatan mulai dari Penata IIIc sd Penata Tingkat I IIId. d. Jenjang pertama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat operasional yang mensyaratkan kualifikasi professional tingkat dasar, dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda IIIa sd Penata Muda Tingkat I IIIb. 2. Jabatan fungsional keterampilan Jabatan Fungsional Keterampilan adalah jabatan fungsional kualifikasi teknisi atau penunjang professional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih. Ada pun tugas Jabatan Fungsional Keterampilan meliputi pelaksanaan kegiatan teknis yang berkaitan dengan penerapan konsep dan metoda operasional di bidang ilmu pengetahuan tersebut serat pemberian pengajaran di bidang tertentu, dengan kata lain, sebagai berikut : a. Mensyaratkan kualifikasi teknisi professional dan atau penunjang professional dengan pendidikan serendah – rendahnya Sekolah Menengah Umum atau Sekolah Menengah Kejuruan dan setinggi – tingginya setingkat Diploma III D-3; b. Meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional dari suatau bidang profesi; c. Terikat pada etika profesi tertentu yang ditetapkan oleh ikatan profesi IPI. Berdasarkan penilaian bobot jabatan fungsional, maka jabatan fungsional keterampilan dibagi dalam 3 tiga jenjang jabatan yaitu : a. Jenjang penyelia, adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas, dan penilai pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Penata IIIc sd Penata Tingkat I IIId. b. Jenjang pelaksanaan lanjutan, adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknisi operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda IIIa sd Penatan Muda Tingkat I IIIb. c. Jenjang pelaksana, adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I IIb sd Pengatur Tingkat I IId. commit to user 16 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, tugas pustakawan dibedakan sesuai dengan jenjang jabatan yang di embannya, semakin tinggi tingkat jabatannya, semakin berat tugas dan tanggung jawab yang harus di emban.

2.2.2 Peran pustakawan