Keluarga 1. Pengertian Keluarga Sosial Ekonomi Keluarga 1. Pengertian Sosial Ekonomi

2. Pola relasi antara subjek dengan hasil produksi. Ini menyangkut masalah distribusi hasil, apakah memperoleh apa yang diperlukan sesuai dengan kelayakan derajat hidup manusiawi. 3. Pola relasi antara subjek atau komponen-komponen sosial ekonomi dalam keseluruhan mata rantai kegiataan dengan bangunan sistem produksi. Dalam hal ini adalah mekanisme pasar, bagaimana posisi dan peranan manusia sebagai subjek dalam berfungsinya mekanisme tersebut Soelaeman, 2006: 229-230. 2.3.2. Keluarga 2.3.2.1. Pengertian Keluarga Keluarga dapat diartikan sebagai unit dasar terkecil dalam masyarakat yang merupakan segala bentuk hubungan kasih sayang antar manusia. Su’adah menyatakan keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak Su’adah dalam Kuantari, 2010 : 156. Secara lebih lengkap Burges dan Locke mengemukakan ada empat karakteristik keluarga, yaitu : 1. Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah dan adopsi. 2. Keanggotaan keluarga hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan suatu rumah tangga. Universitas Sumatera Utara 3. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. 4. Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum tetapi dalam suatu masyarakat yang kompleks, masing-masing keluarga memiliki ciri-ciri yang berlainan dengan keluarga lain Khairuddin dalam Kuntari, 2010: 156 Keluarga merupakan lembaga sosial dasar sebagai titik awal dari semua lembaga sosial berkembang. Dimanapun, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu Setiadi, 2011: 303. Berdasarkan karakteristik-karekteristik yang telah diuraikan, keluarga dapat didefenisikan sebagai suatu kelompok orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah dan atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan dan merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama. Pada hakekatnya keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan adposi yang diatur melalui kehidupan perkawinan bersama sedarah dengan keturunannya yang merupakan suatu satuan yang khusus Kuntari, 2010: 156 Universitas Sumatera Utara Ada dua macam tipe keluarga yang utama saat ini, yaitu: 1. Keluarga batih Nuclear family merupakan keluarga atau kelompok yang terdiri dari suamiayah, istriibu dan anak-anak yang belum menikah. 2. Keluarga luas extended family merupakan suatu keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan suatu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anaknya Soekanto dalam Kuntari, 2010: 157 2.3.2.2.Fungsi Keluarga Keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang meliputi : pemenuhan kebutuhan biologis dan emosionalperasaan, pendidikan sosialisasi, ekonomi dan pengawasan sosial. Hartomo dan Azis mengemukakan bahwa : 1. Fungsi keluarga ini meliputi : hubungan seks, ekonomi, reproduksi, dan edukasi. Mengenai fungsi seksual didalam keluarga dapat dikemukakan, bahwa priveledge seksual yang diberikan kepada dua orang suami istri itu memperkokoh hubungan mereka dalam keluarga inti itu. Di dalam melaksanakan fungsi seksual di dalam keluarga, tiap-tiap masyarakat menyusun tata tertib, berdasarkan atas sistem nilai-nilai sosial budaya dan faktor kebutuhan biologis. 2. Keluarga juga memiliki fungsi ekonomi, artinya kelangsungan bagi hidupnya, keluarga harus mengusahakan penghidupannya. Di dalam masyarakat yang sederhana pembagian kerja dalam rangka kerjasama ekonomi dilakukan antara anggota-anggota keluarga. Tugas-tugas yang dilakukan anggota-anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada Universitas Sumatera Utara umumnya saling melengkapi. Pembagian tugas serta pekerjaan yang dilakukan oleh anggota-anggota keluarga seperti suami atau istri, khususnya oleh para perempuan pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh faktor- faktor kebudayaan daripada kondisi fisik maupun psikologi. Perkawinan hanya mungkin ada, apabila fungsi ekonomi dan fungsi seksual dalam relasi antara personal disatukan. Koperasi ekonomi itu hanya menyangkut suami istri saja, melainkan juga memperkuat berbagai relasi sosial antara orang tua dan anak-anak. 3. Fungsi ketiga yang vital dalam keluarga adalah reproduksi. Mengenai ini telah diuraikan, bahwa dorongan dasar manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan, pengorbanan menimbulkan kebutuhan dasar biologis untuk memenuhi kebutuhan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan itu. Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak merupakan pranata sosial yang paling memadai untuk memlihara anak- anak yang kemudian dilahirkan dalam keluarga itu. 4. Fungsi keluarga inti yang keempat adalah fungsi edukasi. Fungsi ini merupakan konsekuensi yang logis daripada pemeliharaan anak-anak yang dilahirkan di dalam keluarga. Proses sosialisasi dari seorang anak dimulai di dalam lingkungan keluarga. Dari lingkungan keluarga itulah anak belajar berbahasa, mengumpulkan pengertian-pengertian dan menggunakan nilai-nilai kebudayaan yang berlaku. Keluarga dalam hubungan ini mempunyai fungsi meneruskan kebudayaan. Didikan yang diberikan di dalam keluarga pada masa anak-anak disesuaikan dengan Universitas Sumatera Utara daya tangkap dan sifat-sifat emosionalnya Hartomo Azis, 2008 : 86- 88. Sementara itu menurut Elly M.Setiadi, fungsi keluarga pada semua masyarakat adalah sama. Secara terperinci beberapa fungsi keluarga yaitu : 1. Fungsi keturunan. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. 2. Fungsi sosialisasi atau pendidikan. Fungsi ini adalah untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality- nya. Anak-anak itu lahir tanpa bekal sosial, dan karenanya agar si anak dapar berpartisipasi, maka harus disosialisasikan oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. 3. Fungsi ekonomi atau unit produksi. Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja diantara anggota- anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinasi dalam produksi ekonomi. 4. Fungsi pelindung. Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh sebuah keluarga. 5. Fungsi penentuan status. Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Universitas Sumatera Utara 6. Fungsi pemeliharaan. Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggota keluarga yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, akan tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. 7. Fungsi afeksi. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan atau merasakan kasih sayang Setiadi, 2011 : 310-311.

2.3.3. Sosial Ekonomi Keluarga Petani