43 3.
Uji Koefisien Determinasi �
Koefisien determinasi � digunakan untuk mengetahui
besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel independen disiplin dan pengawasan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan .
Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya. Koefisien determinasi yang digunakan adalah
nilai � . Rumusnya adalah :
n = �
keterangan : n = Jumlah sampel.
� = Koefisien determinasi.
3.9 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan. Adapun persamaan regresi linear berganda menggunakan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2007:135 :
Y = a + � + � + e
Keterangan : Y
= Penafsiran variabel kinerja karyawan a
= Nilai konstanta = Koefisien regresi variabel independen 1 Disiplin
Universitas Sumatera Utara
44 = Koefisien regresi variabel independen 2 Pengawasan Kerja
� = Variabel independen 1
� = Variabel independen 2
e = Error
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Danamon Cabang Medan
PT. Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT. Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon hingga kini.
Bank ini menjadi bank devisa swasta pertama di Propinsi Sumatera Utara tahun 1976 dan perseroan terbuka pada tahun 1989, akta notaries No. 496 oleh
Soelaiman Ardjasasmita dengan kantor pusat berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 1997, sebagai akibat krisis moneter Asia, Bank danamon
mengalami kesulitan likuiditas dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN sebagai bank BTO. Pada tahun 1999, pemerintah
Indonesia melalui BPPN merekapitulasi Bank Danamon dengan obligasi pemerintah senilai Rp 32 triliun. Saat itu juga, sebuah bank BTO dilebur ke
Perseroan sebagai bagian dari program pembenahan BPPN. Pada tahun 2000, delapan bank BTO lainnya dilebur kedalam Bank
Danamon. Namun sebagai surviving entity, Bank Danamon bangkit menjadi salah satu pilar perbankan Propinsi Sumatera Utara.
Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi luas mencakup manajemen, manusia, organisasi, sistem, nilai
perilaku serta identitas perusahaan. Upaya ini berhasil meletakkan fondasi
Universitas Sumatera Utara
46 maupun prasarana baru bagi perseroan guna meraih pertumbuhan berdasarkan
transparasi, responsibilitas, integritas dan profesionalisme TRIP. Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh Konsorsium Asia
Finance Indonesia sebagai pemegang saham pengendali. Dengan kendali manajemen baru serta modal bisnis dan strategi baru, Bank Danamon terus
menjalani perubahan transformasional yang dirancang untuk dijadikannya sebagai bank nasional terkemuka dan pelaku regional unggulan.
4.1.2 Visi, Misi dan Nilai Visi PT. Bank Danamon Cabang Medan adalah :
“Kita Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan”.
Misi PT. Bank Danamon Cabang Medan adalah :
1. Bertekad untuk menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka” di Indonesia
yang keberadaannya diperhitungkan. 2.
Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing
– masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan, dan didukung
oleh teknologi kelas dunia. 3.
Menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas dimana
kami berada.
Universitas Sumatera Utara
47
Nilai yang diterapkan oleh PT. Bank Danamon Cabang Medan adalah :
“Peduli, Jujur, Mengupayakan yang terbaik, Kerjasama, Profesionalisme yang Disiplin”.
4.1.3 Logo Perusahaan PT. Bank Danamon
Gambar 4.1 Logo PT. Bank Danamon Arti logo dari Bank Danamon yaitu :
Logo Bank Danamon digambarkan seperti sinar yang dipancarkan dari sebuah mercusuar yang dapat menerangi sekelilingnya. Maksudnya bahwa Bank
tersebut bisa menjadi mercusuar yang dapat menerangi nasabah – nasabahnya
agar memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan mereka dan memiliki masa depan yang cerah seperti sinar dari mercusuar itu sendiri. Warna orange dari logo
tersebut menggambarkan semangat dari para karyawan dan divisi yang selalu memberikan pelayanan yang baik, memberikan apa yang dibutuhkan oleh nasabah
dan selalu mengutamakan nasabah Customer First.
Universitas Sumatera Utara
48
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Agar organisasi dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi dibentuk untuk
menciptakan suatu yang dapat menghasilkan suatu efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga terdapat suatu koordinasi yang baik diantara tiap tiap bagian yaitu
dengan adanya suatu kesatuan perintah dan tanggung jawab. Adapun struktur organisasi PT. Bank Danamon Cabang Medan saat ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Sumber: PT. Bank Danamon 2016
BM Branch Manager
BSM Branch Service Manager
PBO Personal
Banking OfficerMar
keting Messenger
Teller Head Teller
Customer Service
Office Boy
Satpam Sundries
Direktur
Universitas Sumatera Utara
49
4.1.5 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi
Berikut ini diuraikan mengenai tugas dan jenis kegiatan masing – masing
jabatan di Bank Danamon Cabang Medan.
1. Direktur
Secara terperinci, tanggung jawab pokok dari direktur adalah : a.
Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk
juga keuntungan perusahaan. d.
Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
dunia luar perusahaan. f.
Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.
g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,
mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang. h.
Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
2. BM Branch Manager
Secara terperinci, tanggung jawab pokok dari BM adalah : a.
Merencanakan langkah strategis cabang, mengatur penjadwalan kunjungan kenasabah dan menentukan target sales officer PBO untuk
pencapaian target penjualan secara maksimal.
Universitas Sumatera Utara
50 b.
Memonitor dan mengevaluasi pencapaian target penjualan secara berkelanjutan.
c. Berkoordinasi dengan kantor pusat dan cabang lain untuk menentukan
wilayah penjualan dan target penjualan. d.
Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk melihat kedudukan cabang dengan pasar sejenis diarea yang sama.
e. Menganalisa kebutuhan pasar untuk menyususun strategi penjualan.
f. Memantau tugas dari PBO dan Customer Service dicabang agar bisa
memenuhi target yang sudah ditetapkan.
3. Customer Service
Secara terperinci, tanggung jawab pokok Cutomer Service adalah : a.
Kebenaran pemberian penjelasaninformasi mengenai jenis – jenis
produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabahinvestor. b.
Kebenaran input data nasabah pada AS-400. c.
Kelancaran dn ketepatan pelayanan kepada nasabahinvestor.
4. PBO Personal Banking OfficerMarketing
Secara terperinci, tanggung jawab pokok dari bagian PBOMarketing adalah :
a. Termonitornya permohonan pembiayaan atau merealisir penyimpanan
dana serta tingkat kesuksesan dalam persetujuan pembiayaan. b.
Menjamin bahwa calon nasabah – nasabah atau atau investor yang
telahbelum mengajukan
calon nasabah
– nasabah yang direkomndasikan untuk diproses pemberian pembiayaannya merupakan
calon nasabah yang tergolong baik.
Universitas Sumatera Utara
51 c.
Tercapainya kualitas aktiva produktif yang telah ditetapkan. d.
Pemberian pelayanan kepada nasabah yang prima. Dengan wewenang antara lain :
a. Menetapkan calon nasabah
– nasabah yang akan dilakukan solisitasi.
b. Merekomendasikan calon nasabah untuk diproses permohonan
pembiayaannya. c.
Melakukan investigasi calon nasabah.
5. BSM Brunch Service Manager
Secara terperinci, tugas pokok dari BSM adalah : a.
Mengawasi pelaksanaan operasional bank agar berjalan lancer, aman dan terkendali sesuai peraturan yang berlaku.
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktifitas operasional
perbankan dikantor cabang seperti: mendatatangi dan memberikan otorisasi transaksi dicabang sesuai dengan batas kewenangan,
menandatangani surat – surat berharga, menerima laporan harian
transaksi, dan memastikan fungsi pelayanan dikantor cabang sesuai dengan prinsip bank.
c. Mengawasi dan memeriksa laporan operasional bank dikantor cabang
seperti laporan neraca, laba rugi dan rincian saldo rekening internal. d.
Memastikan laporan untuk BI, kantor pusat maupun eksternal.
6. Head Teller
Secara terperinci, tugas pokok dari Head Teller adalah : a.
Mengelola kas besar yang ada didalam brankas kantor cabang.
Universitas Sumatera Utara
52 b.
Menghitung dan membagikan modal awal ke teller diawal hari. c.
Mencocokkan jumlah modal awal secara fisik dengan yang tertulis disistem bank.
d. Memberikan otorisasi atas transaksi tunainon tunai kepada teller
sesuai batas kewenangannya. e.
Melaksanakan layanan transaksi pick-up service. f.
Menyelesaikan semua laporan harian setelah aktivitas transaksi ditutup.
g. Pada akhir hari, membandingkan jumlah uang uang fisik dan jumlah
uang yang dicatat dengan catatan disistem. h.
Menangani pengisian kas ATM. i.
Mencermati transaksi yang terkait dengan ketentuan KYC Know Your Customer, anti pencucian uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
PPT. j.
Memastikan pekerjaan teller berjalan dengan tugasnya masing –
masing serta memastikan teller memberikan pelayanan yang sesuai dengan standart service di bank.
7. Teller
Secara terperinci tanggung jawab pokok Teller adalah : a.
Kesesuaian jumlah penyetoranpenarikan nasabah, antara jumlah menurut huruf dan jumlah menurut angka, dan jumlah uang
tunaiwarkat setoran serta data yang direkam dalam komputer. b.
Kesesuaian tanda tangan nasabah pada bukti penarikan dengan Contoh Tanda Tangan CTT nasabah.
Universitas Sumatera Utara
53 c.
Kebenaran input data sesuai dengan aplikasinya dalam komputer. d.
Kebenaran dan melaksanakan validasi. e.
Legalisasi pembayaran sesuai wewenangnya. f.
Kebenaran data yang diteruskan kepada kepala cabang. g.
Kesesuaian jumlah saldo dalam perhitungan Tellerrincian sisa uang tunai dengan jumlah secara fisik yang ada dalam box teller yang
bersangkutan. h.
Kebersihan lingkungan kerja.
8. SundriesBack office
Secara terperinci, tugas pokok dari Back Office adalah : a.
Menerima dan mengaplikasi warkat transaksi harian. b.
Menerima dan mengaplikasi penarikanpenolakan kliring. c.
Menerima dan mengaplikasi Inkaso. d.
Menerima dan mengaplikasi transaksi BI – RTGS.
e. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
kelancaran operasional bank. f.
Mencetak dan membuat laporan operasional bank dikantor cabang.
9. MessengerKurir
Secara terperinci, tugas pokok dari kurir adalah : a.
Bertugas untuk mengantar dan mengambil dokumen perusahaan. b.
Mengirim cekgiro bank lain yang sudah di input oleh teller dan sundries kekantor pusat agar bisa diteruskan prosesnya ke BI Bank
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
54 c.
Mengirim surat – surat penting dari bank kenasabah baik secara
langsung maupun melalui pos.
10. Satpam Security
Tanggung jawab pokok satpam adalah menjaga agar lokasi kerja tetap kondusif dan aman sehingga akan menyebabkan para nasabah dan staff
yang ada merasa nyaman dalam bekerja.
11. Office Boy
Adapun tanggung jawab pokok Office Boy adalah : a.
Menjaga kebersihan kantor agar terasa lebih nyaman dan puas. b.
Menyediakan jamuan untuk nasabah pembiayaan.
4.2 Penyajian Data
Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Danamon Cabang Medan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada seluruh responden sebanyak 37 orang karyawan sebagai sampel dalam penelitian ini.
Memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang diperoleh melalui kuesioner, dibawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi frekuensi yang
kemudian dianalisis sebagai berikut :
4.2.1 Karakteristik Responden 4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data mengenai identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.1 JENIS KELAMIN
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Laki - laki 15
40,5 40,5
40,5 Perempuan
22 59,5
59,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini adalah perempuan yakni sebanyak 22 orang 59,5. Sedangkan yang lainnya adalah responden laki
– laki yakni sebanyak 15 orang 40,5. Hal ini sesuai dengan populasi responden yang mayoritas berjenis kelamin
perempuan, karena perempuan lebih teliti, rajin, ulet dan sabar dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang ada dalam perusahaan dibandingkan dengan
laiki – laki. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan pada
perusahaan.
4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Data mengenai identitas responden berdasarkan pendidikan disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 PENDIDIKAN RESPONDEN
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid SMA
6 16,2
16,2 16,2
D3 11
29,7 29,7
45,9 S1
20 54,1
54,1 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
56 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hampir sebagian responden
berpendidikan S1 yaitu sebanyak 20 orang 54,1. Sedangkan untuk responden yang berpendidikan D3 adalah sebanyak 11 orang 29,7, dan untuk responden
yang berpendidikan SMA sebanyak 6 orang 16,6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jenjang pendidikan karyawan diperusahaan ini bervariasi. Dimana
responden yang berpendidikan S1 dan D3 diberi kedudukan sebagai BM, BSM, Customer Service, Marketing, Teller, dan Back Office. Sedangkan responden
yang berpendidikan SMA diberi kedudukan sebagai Messenger, satpam dan Office BoyGirl.
4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia
Data mengenai identitas responden berdasarkan usia disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 USIA RESPONDEN
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid ≤25
13 35,1
35,1 35,1
26-40 22
59,5 59,5
94,6 ≥40
2 5,4
5,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah usia responden yang
dominan adalah usia 26-40 tahun sebanyak 22 orang 59,5. karyawan yang
berusia ≤25 tahun sebanyak 13 orang 35,1 sedangkan untuk karyawan yang berusia ≥40 tahun hanya 2 orang 5,4. Hal ini menunjukkan bahwa usia yang
Universitas Sumatera Utara
57 masih produktif dalam bekerja yaitu dari uisa 26-40 tahun, dimana di usia tersebut
karyawan masih memiliki stamina yang kuat dan semangat kerja yang tinggi dalam mengerjakan pekerjaan yang ada dikantor sehingga akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan.
4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Data mengenai identitas responden berdasarkan lama bekerja disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 LAMA BEKERJA
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid ≤5
20 54,1
54,1 54,1
6-15 15
40,5 40,5
94,6 ≥16
2 5,4
5,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa terdapat 2 orang 5,4 yang
sudah bekerja ≥16 tahun yang artinya para karyawan tersebut sudah berpengalaman. Sedangkan untuk karyawan yang sudah bekerja selama 6-15
tahun sebanyak 15 orang 40,5 dan responden yang bekerja ≤5 tahun sebanyak 20 orang 54,1. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang lama
bekerja ≤5 sebanyak 20 orang, hal ini terjadi karena diperusahaan tersebut masih banyak karyawan yang outsourcing dan belum ditetapkan sebagai pegawai tetap.
Karena sebagian besar dari karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut masih kuliah, dan ada yang baru selesai kuliah. Sehingga menyebabkan banyaknya
responden y ang lama bekerja ≤5 tahun sebanyak 20 orang 54.
Universitas Sumatera Utara
58
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden
Hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden kemudian ditabulasikan sehingga menghasilkan frekuensi dan
persentase jawaban pada setiap variabel disiplin, pengawasan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berikut disajikan distribusi jawaban responden
berdasarkan masing-masing variabel.
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Variabel X
1
Dalam mengukur variabel disiplin pada PT. Bank Danamon Cabang Medan, peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai berikut : a. Tujuan dan
kemampuan, b. Teladan pimpinan, c. Balas jasa, d. Keadilan, e Sanksi hukuman, dan f Ketegasan. Hasil analisis data penelitian indikator dari variabel
disiplin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Tujuan yang Jelas dalam Memotivasi Untuk Bekerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel diatas, distribusi jawaban responden mengenai tujuan
yang jelas dalam memotivasi untuk bekerja menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang 54,1. Hal ini berarti bahwa tujuan
organisasi jelas dalam memotivasi untuk bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan. Sedangkan yang memilih sangat setuju sebanyak
Universitas Sumatera Utara
59 17 orang 45,9 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak
setuju maupun sangat tidak setuju.
Tabel 4.6 Beban Kerja yang Ada Sesuai dengan Kemampuan Karyawan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa perusahaan telah
memberikan beban kerja kepada karyawannya sesuai dengan tingkat kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Karena jika perusahaan tidak
membuat kebijakan seperti itu maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik atau seperti yang diinginkan. Untuk itu, perusahaan PT. Bank Danamon Cabang
Medan memberikan beban kerja sesuai dengan kemampuan yang karyawan miliki, agar perusahaan berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 81,1, selanjutnya sangat setuju sebanyak 13,5, dan kurang setuju 5,4. Dari persentase tersebut
dapat disimpulkan bahwa Pimpinan perusahaan telah memberikan pengarahan yang baik kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.7 Keteladanan Pimpinan Meningkatkan Disiplin Karyawan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pimpinan selalu memberikan
contoh tauladan yang baik kepada semua karyawannya dan memberikan dorongan semangat kepada karyawan, agar dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan.
Pimpinan PT. Bank Danamon Cabang Medan senantiasa selalu menunjukkan sifat yang baik dalam bekerja agar karyawan dapat mencontoh sifat teauladan yang
baik dari pimpinannya dan dapat menerapkannnya didalam pekerjaan. Hal ini sejalan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak
54,1, dan sangat setuju sebanyak 45,9.
Tabel 4.8 Pimpinan Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan selalu
memperhatikan kenyamanan, kerapihan dan kebersihan karyawan saat bekerja. Hal ini ditunjukkan dengan karyawan yang bersih, rapih dan selalu mempunayi
komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan mengenai ketertiban saat bekerja untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam bekerja. Dan Pimpinan
Universitas Sumatera Utara
61 perusahaan juga menciptakan lingkungan kerja yang baik disekitarnya. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 51,4, selanjutnya setuju sebanyak 48,6, kurang stuju 0, dan yang
menyatakan tidak setuju yaitu 0. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan perusahaan selalu menciptakan suasana kerja yang kondusif saat
bekerja.
Tabel 4.9 Pimpinan Memberi Contoh Tauladan pada bawahan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan tidak
pernah bosan dalam memberi contoh tauladan yang baik kepada semua bawahannya, agar memberikan dampak yang positif terhadap perusahaannya. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 30 responden 81,1, selanjutnya sangat setuju sebanyak 5 responden
13,5, dan kurang setuju sebanyak 2 responden 5,4. Dari tingginya persentase plihan jawaban setuju dapat disimpulkan bahwa pimpinan yang selalu
memberi contoh tauladan yang baik dapat berdampak positif terhadap perusahaan dan karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.10 Pimpinan Memiliki Sikap yang Baik dalam Pengarahan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 22
59,5 59,5
59,5 Sangat Setuju
15 40,5
40,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan telah
memiliki sikap yang baik dan memberikan pengarahan yang baik kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan. Karena kurangnya pengarahan yang baik
dari pimpinan perusahaan mengakibatkan karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Untuk itu, pimpinan PT. Bank Danamon Cabang Medan
senantiasa memberikan pengarahan yang baik kepada karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu
sebanyak 59,5, dan sangat setuju sebanyak 40,5. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa Pimpinan perusahaan telah memiliki sikap yang baik
dalam pengarahan kepada karyawannya dalam melakukan pekerjaan
Tabel 4.11 Kesejahteraan Memberikan Kepuasan Terhadap Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat diketahui bahwa PT. Bank Danamon
Cbang Medan sudah memberikan kesejahteraan berupa gaji dan asuransi sesuai dengan jabatan yang dimiliki oleh karyawannya. Karyawan sudah merasa puas
Universitas Sumatera Utara
63 dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan, sehingga kesejahteraan yang
diberikan perusahaan memberikan kepuasan tersendiri kepada karyawannya. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil jawaban responden lebih banyak menyatakan
setuju sebanyak 20 responden, selanjutnya menyatakan sangat setuju sebanyak 17 responden tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju,
maupun sangat tidak setuju.
Tabel 4.12 Pemotongan Gaji Atas Absensi Membuat Karyawan tidak Ingin
Absen dalam Bekerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahawa karyawan di
perusahaan bank danamon cabang Medan tidak ingin absen dalam bekerja karena adanya kebijakan baru tentang pemotongan gaji jika absen dalam bekerja. Hal ini
ditunjukkan berdasarkan hasil responden dengan menyatakan setuju sebanyak 30 81,1 responden, selanjutnya menyatakan sangat setuju sebanyak 5 13,5
responden dan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 2 5,4 responden dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.13 Penghasilan Mempengaruhi Loyalitas dalam Bekerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa distribusi jawaban responden
mengenai penghasilan karyawan sangat mempengaruhi loyalitas dalam bekerja. Karena untuk menciptakan loyalitas karyawan yang tinggi diperlukan adanya
penghasilan atau pendapatan yang lebih untuk membuat karyawan lebih bersemangat lagi dalam bekerja. Sehingga karyawan memberikan loyalitasnya
hanya untuk perusahaan itu saja. hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban karyawan yang menyatakan setuju sebanyak 54,1 dan sangat setuju 45,9.
Tabel 4.14 Mendapat Reward Jika Pekerjaan Melebihi Standar yang telah
Dikerjakan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa karyawan memandang positif
terhadap reward yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan yang telah bekerja dengan maksimal dan melebihi standar yang telah dikerjakan tentu akan merasa
puas jika pekerjaannya sangat dihargai oleh perusahaan. RewardPenghargaan
Universitas Sumatera Utara
65 dapat berupa pengakuan sebagai karyawan teladan, pujian dari atasan, dan lain-
lain. Berdasarkan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju sebanyak 30 orang, selanjutnya yang menyatakan setuju sebanyak 5 orang dan yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 2 orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan memberikan penghargaan atau reward bagi karyawan yang telah
mencapai target dalam perusahaan.
Tabel 4.15 Perusahaan Menetapkan Hak Sesuai dengan Kewajiban
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa perusahaan telah
menetapkan hak sesuai dengan kewajiban. Karena perusahaan selalu memberikan kewajiban kepada karyawannya dan hak yang setimpal untuk diperoleh atau
diterima oleh karyawannya. dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 54,1, selanjutnya sangat setuju sebanyak 45,9. Dari
persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Bank Danamon Cbang Medan dalam pernyataan ini telah sesuai dengan harapan karyawan.
Tabel 4.16 Perlakuan yang Berbeda dari Atasan Dapat Mempengaruhi
Kinerja Karyawan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 22
59,5 59,5
59,5 Sangat Setuju
15 40,5
40,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
66 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Berdasarkan tabel diatas, pernyataan perlakuan yang berbeda dari atasan terhadap karyawan mempengaruhi kinerja karyawan mayoritas responden
menyatakan setuju dengan jumlah 22 orang 59,5 dan yang sangat setuju 15 orang 40,5. Dengan data diatas dapat disimpulkan bahwa pimpinan tidak
boleh memberikan perlakuan yang berbeda kepada bawahannya dalam bekerja.
Tabel 4.17 Tanggung Jawab yang Diberikan Sesuai dengan Wewenang yang
karayawan emban
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa pimpinan perusahaan telah
memberikan tanggung jawab kepada karyawannya sesuai dengan wewenang yang karyawan emban. Karyawan yang mempunyai tanggung jawab terhadap
pekerjaannya akan memberikan dampak yang baik kepada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 81,1,
karyawan menyatakan sangat setuju, 13,5 dan menyatakan kurang setuju sebanyak 13,5 sedangkan pilihan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak dipilih oleh karyawan.
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 4.18 Peraturan Mengenai Sanksi dalam Membuat Kesalahan di
Tetapkan dengan Jelas
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa perusahaan telah
menetapkan dengan jelas peraturan mengenai sanksi apabila karyawan berbuat kesalahan atau kecurangan yang dapat merugikan perusahaan PT. Bank Danamon
Cabang Medan. Apabila karayawan terbukti berbuat kecurangan maka karyawan tersebut akan dibei SP1 dan bahkan bisa dikeluarkan dari perusahaan tersebut.
Dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 48,6, selanjutnya sangat setuju sebanyak 51,4. Dari persentase tersebut dapat
disimpulkan bahwa perusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan tealah tegas dalam memberikan sanksi.
Tabel 4.19 Sanksi yang Diterapkan Kepada Karyawan Sesuai dengan
Peraturan yang Ada
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 19
51,4 51,4
51,4 Sangat Setuju
18 48,6
48,6 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sanksi yang diterapkan
kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang ada menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju 19 orang, dan menyatakan sangat setuju 18
Universitas Sumatera Utara
68 orang. Hal ini berarti bahwa perusahaan benar
– benar telah merapkan sanksi bagi karyawannya yang berbuat curang atau kesalahan kepada perusahaan tersebut.
Tabel 4.20 Pimpinan Bertindak Tegas dalam Mengambil Keputusan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat pimpinan perusahaan telah bertindak
tegas dalam mengambil keputusan, karena jika pimpinan perusahaaan tidak mempunyai sikap tegas sebagai pemimpin dan tidak bisa mengambil keputusan
dengan bijak, maka perusahaan tersebut tidak akan sejahtera. Dan hal ini akan memberikan dampak negatif kepada karyawannya. Pimpinan akan bijaksana dan
tegas dalam mengambil keputusan agar karyawan dapat meghormati pimpinan sebagai atasannya. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju
sebanyak 81,1, karyawan menyatakan sangat setuju, 13,5 dan menyatakan kurang setuju sebanyak 13,5 sedangkan pilihan jawaban tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.
Tabel 4.21 Peraturan yang Konsisten dalam Perusahaan Membuat Karyawan
Selalu Disiplin
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
69 Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa peraturan atau penindakan
yang konsisten dalam melaksanakan peraturan perusahaan akan membuat karyawan disiplin dalam bekerja. Perusahaan memberikan peraturan atau
penindakan yang tegas kepada karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan hal ini sesuai dengan persentase yang menyatakan setuju 54, dan menyatakan
sangat setuju 45,9 sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.
Tabel 4.22 Pimpinan Menghukum Bawahan yang Berbuat Salah
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 22
59,5 59,5
59,5 Sangat Setuju
15 40,5
40,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa pimpinan perusahaan akan
menhukum bawannya jika terdapat melakukan kesalahan yang sangat fatal misalnya, melakukan kecurangan, penyelewengan dan lain lain yang dapat
merugikan perusahaan. Karena pimpinan merupakan atasan yang sangat kita hargai. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 59,5,
karyawan menyatakan sangat setuju, 40,5 dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.23 Pimpinan yang Tegas Membuat Karyawan Selalu Disiplin dalam
Bekerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 22
59,5 59,5
59,5 Sangat Setuju
15 40,5
40,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa pimpinan yang tegas akan
membuat karyawan selalu dsiplin dalam bekerja. Setiap pimpinan perusahaan mempunyai cara yang berbeda
– beda dalam membuat karyawan selalu disiplin dalam bekerja. Dalam menjabat sebagai pimpinan diperusahaan, pimpinan harus
bersikap tegas tidak boleh lembek atau ragu – ragu dalam mengambil keputusan,
hal ini dibuat agar karyawan mempunyai rasa segan dan patuh terhadap atasannya, sehingga akan tercipta disiplin dalam bekerja. Untuk hal ini hasil jawaban
responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 59,5, selanjutnya sangat setuju sebanyak 40,5, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju 0.
Hal ini menyimpulkan bahwa pimpinan PT. Bank Danamon Cabang Medan dapat memberikan keputusan yang tegas dalam mengambil keputusan untuk membuat
lebih disiplin para karyawannya dalam perusahaan.
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Kerja Variabel X
2
Dalam mengukur variabel pengawasan kerja pada PT. Bank Danamon Cabang Medan, peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai berikut :
Waskat, Penetapan standar kerja, pengukuran hasil kerja dan Tindakan
Universitas Sumatera Utara
71 koreksiperbaikan. Hasil analisis data penelitian indikator pengawasan kerja dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.24 Atasan Selalu Mengawasi Pekerjaan Bawahannya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 27
73,0 73,0
73,0 Sangat Setuju
10 27,0
27,0 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa atasan selalu mengawasi
pekerjaan bawahanya. Dalam perusahaan pimpinan perlu mengawasi pekerjaan yang dilakukan karyawannya, apakah pekerjaan itu sudah sesuai atau tidak dengan
peraturan kerja yang ada diperusahaaan tersebut. Jika sudah sesuai maka karyawan tersebut telah malakukan pekerjaanya dengan baik. hal ini
menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak menyatakan setuju sebanyak 73, karyawan menyatakan sangat setuju, 27 dan menyatakan
kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju pimpinan selalu mengawasi
mereka dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan.
Tabel 4.25 Pengawasan yang Aktif Membuat Bawahan Bertanggung Jawab
dalam Menyelesaikan Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 31
83,8 83,8
83,8 Sangat Setuju
6 16,2
16,2 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
72 Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa dalam perusahaan atasan selalu
memberikan pengawasan yang aktif dalam bekerja agar bawahan dapat bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan begitu karyawan
mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 83,8, karyawan menyatakan
sangat setuju, 16,2 dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan
Tabel 4.26 Perusahaan Menetapkan Standar Kerja kepada Karyawan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 31
83,8 83,8
83,8 Sangat Setuju
6 16,2
16,2 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa perusahaan selalu menetapkan
standar kerja kepada karyawan seperti dengan perusahaan – perusahaan yang lain
yang mempunyai standar kerja yang dibuat oleh perusahaan masing –masing. Hal
ini menunjukkan bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 83,8, karyawan menyatakan sangat setuju, 16,2 dan menyatakan kurang setuju , tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa banyak karyawan yang setuju memberikan standar kerja kepada karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.27 Selalu Mengikuti Aturan Jam Kerja Sesuai dengan Standar
Perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 32
86,5 86,5
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa dalam perusahaan telah dibuat
jam kerja yang teratur atau sesuai dengan standar kerja yang ada didalam perusahaan. Karena jika didalam perusahaan tidak ada aturan jam kerja sesuai
dengan standar perusahaan, maka perasuhaan tidak mempunyai aturan yang tetap. Namun hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu mengikuti aturan jam kerja
sesuai dengan standar perusahaan yang ditunjukkan persentase yang tinggi, responden yang menyatakan setuju sebanyak 86,5, karyawan menyatakan
sangat setuju, 13,5 dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.
Tabel 4.28 Karyawan Melaksanakan Tugas Berdasarkan Job Description
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa disetiap perusahaan sudah
memiliki job desrcription masing – masing untuk memudahkan karyawan dalam
Universitas Sumatera Utara
74 melaksanakan tugasnya. Pada perusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan
memakai job description untuk memudahkan pimpinan dalam membagi – bagi
tugas yang akan dikerjakan oleh setiap karyawan. Untuk itu, adanya job description dalam perusahaan sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 83,1, selanjutnya sangat setuju sebanyak 13,5, dan kurang setuju 5,4. Dari persentase tersebut
dapat disimpulkan bahwa pimpinan memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan job description yanga ada dalam perusahaan.
Tabel 4.29 Dalam Melakukan Pengawasan, dibutuhkan Adanya Penetapan
Standar
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 34
91,9 91,9
91,9 Sangat Setuju
3 8,1
8,1 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa perusahaan selalu dalam
melakukan pengawasan dan dibutuhkan adanya penetapan standar karyawan dalam bekerja. Menetapkan standar kerja kepada karyawan seperti dengan
perusahaan – perusahaan yang lain yang mempunyai standar kerja yang dibuat
oleh perusahaan masing –masing. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang
menyatakan setuju sebanyak 91,9, karyawan menyatakan sangat setuju, 8,1 dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih
oleh karyawan.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.30 Mengevaluasi Standar yang Sudah Ditetapkan Perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 32
86,5 86,5
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.30 dapat dilihat bahwa dalam setiap perusahaan
pimpinan selalu mengevaluasi hasil dari pekerjaan – pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh karyawannya untuk membuat perusahaan terhindar dari hal –hal
yang tidak diinginkan. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 86,5, karyawan menyatakan sangat setuju, 13,5 dan
menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.
Tabel 4.31 Selalu Memeriksa Hasil Kerja Bawahannya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 27
73,0 73,0
73,0 Sangat Setuju
10 27,0
27,0 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.31 dapat dilihat bahwa pimpinan perusahaan selalu
memeriksa hasil kerja bawahannya, hal tersebut dilakukan agar karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 73, karyawan menyatakan sangat setuju, 27 dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan
Universitas Sumatera Utara
76 sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa banyak
karyawan yang setuju memberikan standar kerja kepada karyawannya.
Tabel 4.32 Membandingkan Hasil Kerja dengan Standar yang Telah
Ditentukan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 33
89,2 89,2
89,2 Sangat Setuju
4 10,8
10,8 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui bahwa pimpinan selalu
membandingkan hasil kerja karyawan dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang
menyatakan setuju yaitu sebanyak 89,2, selanjutnya sangat setuju sebanyak 10,8 sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak dipilih oleh responden.
Tabel 4.33 Memberikan Umpan Balik Atas Penilaian Kerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel diatas, distribusi jawaban responden mengenai
memberikan umpan balik atas penilaian kerja menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 30 orang 81,1. Hal ini berarti bahwa
Universitas Sumatera Utara
77 memberikan umpan balik kepada karyawan atas hasil kerjanya dapat
meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan. Sedangkan yang memilih sangat setuju sebanyak 13,5 dan yang menyatakan kurang setuju 5,4 sedangkan
yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju tidak 0.
Tabel 4.34 Pengawasan Dilakukan Agar Karyawan Mencapai Standar yang
Sudah Ditetapkan Perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui bahwa pimpinan melakukan
pengawasan terhadap karyawan agar karayawan dapat mencapai standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, agar dapat meningkatkan kinerja karyawan
diperusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 81,1,
selanjutnya sangat setuju sebanyak 13,5 sedangkan pilihan jawaban kurang setuju 5,4 sedangkan yang tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh
responden.
Universitas Sumatera Utara
78
Tabel 4.35 Melakukan Pengawasan Terhadap Bawahannya Sesuai Standar
Kerja Perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 30
81,1 81,1
86,5 Sangat Setuju
5 13,5
13,5 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel diatas responden yang menyatakan kurang setuju atas
pernyataan pimpinan selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya sesuai dengan standar kerja perusahaan berjumlah 2 orang 5,4, sedangkan yang
menyatakan setuju sebanyak 30 orang 81,1 dan yang sangat setuju 5 orang 13,5. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden memiliki jawaban yang
bervariasi, tetapi mayoritas karyawan memilih untuk setuju dan sangat setuju bahwa melakukan pengawasan terhadap bawahannya sangat penting untuk
memajukan perusahaan.
Tabel 4.36 Pengawasan Dilakukan untuk Menghindari Penyelewengan
Terhadap Perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 31
83,8 83,8
83,8 Sangat Setuju
6 16,2
16,2 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel diatas, pernyataan pengawasan dilakukan untuk
menghindari penyimpangan penyelewengan yang dilakukan oleh karyawannya mayoritas responden menyatakan setuju dengan jumlah 31 orang 83,8 dan
Universitas Sumatera Utara
79 yang sangat setuju 6 orang 16,2. Dengan data diatas dapat disimpulkan bahwa
pimpinan melakukan pengawasan kepada bawahannya agar tidak terjadi kesalahanpenyelewengan terhadap perusahaan tersebut.
Tabel 4.37 Apabila Melakukan Kesalahan, Pimpinan Akan Menegur Untuk
Diperbaiki
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 27
73,0 73,0
73,0 Sangat Setuju
10 27,0
27,0 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan telah
bersikap baik dan tegas kepada karyawannya, dan apabila ada karyawan yang berbuat kesalahan saat bekerja maka pimpinan akan mencoba untuk menegur dan
menyuruh untuk memperbaikainya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 73, selanjutnya sangat setuju
sebanyak 27. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap pimpinan terhadap bawahannya sudah baik dan tegas dalam pernyataan ini telah sesuai
dengan harapan karyawan.
Tabel 4.38 Memberi Solusi Kepada Bawahannya Jika Terjadi Kesalahan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
10 27,0
27,0 27,0
Setuju 20
54,1 54,1
81,1 Sangat Setuju
7 18,9
18,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
80 Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa pimpinan mampu
memberikan solusi yang baik kepada karyawan saat terjadi kesalahan atau sedang menghadapi masalah dalam bekerja. Setiap perusahaan tentu mengalami masalah
tersendiri dalam menjalani aktivitas perusahaan. Pimpinan perusahaan dalam ini telah mampu memberikan solusi yang baik terhadap masalah yang dihadapi
perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 54,1, selanjutnya sangat setuju sebanyak
18,9, namun ada pula yang menyatakan kurang setuju yaitu 27. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan mampu memberikan
solusi yang baik kepada karyawan saat menghadapi masalah dalam bekerja sehingga karyawan dapat mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi.
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan Variabel Y
Dalam mengukur variabel kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan, peneliti menggunakan beberapa inndikator sebagai berikut :
kualitas pekerjaan, kuantitasjumlah pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan kerjasama. Hasil analisis data penelitian indikator kinerja karyawan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.39 Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai dengan Standar Kualitas
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 19
51,4 51,4
51,4 Sangat Setuju
18 48,6
48,6 100,0
Total 37
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
81 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.39 dapat dilihat bahwa karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas pekerjaan perusahaan.
Hal ini dikarenakan bahwa jika karyawan tidak menyelesaikan pekerjaannya tidak sesuai dengan kualitas pekerjaan perusahaan, maka perusahaan tidak akan
berjalan dengan lanacar karna kualiats kerja yang kurang efisien. Pimpinan punya wewenang untuk menyuruh karyawannya menyelesaikan pekerjaannya sesuai
dengan standar kualitas pekerjaan yang ada didalam perusahaaan. Hal ini dapat terlihat dari banykanya responden yang menyatakan setuju yaitu 51,4 dan
sangat setuju sebanyak 48,6, sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.
Tabel 4.40 Kualitas pekerjaan yang Bagus Membuat Karyawan Merasa Puas
Akan Hasil Kerjanya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 25
67,6 67,6
67,6 Sangat Setuju
12 32,4
32,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdaskan tabel 4.40 dapat dilihat bahwa kualitas pekerjaan karyawan
yang dihasilkan bagus, maka mempunyai kesenangan tersendiri dan merasa puas bagi karyawan akan hasil yang dikerjakannya itu. Apabila karyawan mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan dengan baik maka akan mendapatkan penghargaan dari atasan atau pimpinan. Dalam hal ini, sebagian
besar karyawan menjawab setuju yaitu 67,6 dan sangat setuju 32,4,
Universitas Sumatera Utara
82 selanjutnya kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh
karyawan.
Tabel 4.41 Keterampilan BapakIbu Menentukan Kualitas Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju
2 5,4
5,4 5,4
Setuju 25
67,6 67,6
73,0 Sangat Setuju
10 27,0
27,0 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel diatas, distribusi jawaban responden mengenai
keterampilan seorang karyawan menentukan kualitas pekerjaan menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 25 orang 67,6. Hal ini
berarti bahwa tujuan organisasi jelas dalam menentukan keterampilan yang bagus seorang karyawan dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan
diperusahaan. Responden memilih sangat setuju sebanyak 10 orang 27,0 dan kurang setuju 2 orang 5,4. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak
setuju maupun sangat tidak setuju.
Tabel 4.42 Membantu Teman Satu Unit dalam Menyelesaikan Masalah
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.42 dapat dilihat bahwa membantu teman satu unit
dalam meneyelesaikan pekerjaan, maka pekerjaan tersebut akan cepat selesai dan
Universitas Sumatera Utara
83 dan hal itu dapat mengeratkan silaturahmi anatar karyawan yang satu dengan
karyawan yang lainnya. Hal ini dapat terlihat dari persentasi hasil jawaban responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 48,6 responden dan menyatakan
sangat setuju 51,4.
Tabel 4.43 Kemampuan Karyawan Dapat Menyelesaikan Kuantitas Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 23
62,2 62,2
62,2 Sangat Setuju
14 37,8
37,8 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.43 diatas, distribusi jawaban responden mengenai
kemampuan seorang karyawan dapat menyelesaikan kuantitas pekerjaan. Hal menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 23 orang
62,2. Hal ini berarti bahwa tujuan organisasi jelas dalam menyelelesaikan kuantitas pekerjaan yang ada diperusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan diperusahaan, yang memilih sangat setuju sebanyak 14 orang 37,8 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun
sangat tidak setuju.
Tabel 4.44 Meningkatkan Kuantitas Pekerjaan Menandakan Kinerja Semakin
Baik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
84 Berdasarkan tabel 4.44 dapat dilihat bahwa meningkatkan kuantitas
pekerjaan dalam perusahaan akan menandakan kinerja semakin baik atau meningkat, hal ini dikarenakan karena jika karyawan tidak dapat meningkatkan
kuantitas pekerjaan maka perusahaan akan mengalami penurunan terhadap kuantitasnya. Hal ini dapat terlihat dari persentasi hasil jawaban responden
menyatakan setuju yaitu sebanyak 48,6 responden dan menyatakan sangat setuju 51,4.
Tabel 4.45 Karyawan Tidak Pernah Menunda Pekerjaan yang Ada
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 20
54,1 54,1
54,1 Sangat Setuju
17 45,9
45,9 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.45 diatas, distribusi jawaban responden mengenai
karyawan tidak pernah menunda pekerjaan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 54,1. Hal ini berarti bahwa tujuan
organisasi jelas dalam meningkatkan disiplin dengan karyawan tidak pernah menunda pekerjaan yang ada sehingga dapat hal meningkatkan kinerja karyawan
diperusahaan, yang memilih sangat setuju sebanyak 45,9 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak
setuju.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.46 Menyelesaiakan Pekerjaan Sesuai dengan Waktu yang Telah
Ditentukan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.46 diatas, distribusi jawaban responden mengenai
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 48,6. Hal ini
berarti bahwa tujuan organisasi jelas dalam menyelelesaikan pekerjaan yang ada sesuai dengan waktu yang telah ditentukan diperusahaan sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan, yang memilih sangat setuju sebanyak 51,4 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak
setuju maupun sangat tidak setuju.
Tabel 4.47 Karyawan Merasa Puas Apabila Pekerjaan Selesai Tepat Waktu
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 25
67,6 67,6
67,6 Sangat Setuju
12 32,4
32,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.47 diatas, distribusi jawaban responden mengenai
karyawan merasa puas apabila pekerjaan selesai tepat waktu. Hal menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 67,6. Hal ini berarti bahwa
setiap karyawan akan merasa senang apabila pekerjaannya selesai tepat waktu dan
Universitas Sumatera Utara
86 hal ini dapat membuat pimpinan akan merasa senang sehingga tujuan perusahaan
akan tercapai dan dapat meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan, yang memilih sangat setuju sebanyak 32,4 dan tidak ada responden yang menyatakan
kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
Tabel 4.48 Karyawan Selalu Hadir Tepat Waktu di Jam Kerja yang Sudah di
Tetapkan Perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 19
51,4 51,4
51,4 Sangat Setuju
18 48,6
48,6 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.48 diatas, distribusi jawaban responden mengenai
karyawan selalu hadir tepat waktu dijam kerja yang sudah ditetapkan perusahaan. Hal menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 51,4.
Hal ini berarti bahwa tujuan organisasi jelas dalam membuat peraturan mengenai disiplin tepat waktu dalam bekerja sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja
karyawan diperusahaan, yang memilih sangat setuju sebanyak 48,6 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak
setuju.
Tabel 4.49 Karyawan Hadir Setiap Hari Sesuai Dengan Disiplin Kerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
87 Berdasarkan tabel 4.49 diatas, distribusi jawaban responden mengenai
karyawan hadir setiap hari sesuai dengan disiplin kerja. Hal menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 48,6. Hal ini berarti bahwa tujuan
pimpinan jelas untuk membuat karyawannya hadir setiap hari sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan diperusahaan, yang memilih sangat setuju sebanyak 51,4 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak
setuju.
Tabel 4.50 Kehadiran Karyawan Dapat Meningkatkan Jumlah Pekerjaan yang
Dihasilkan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 18
48,6 48,6
48,6 Sangat Setuju
19 51,4
51,4 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel diatas, pernyataan kehadiran karyawan sesuai waktu
yang ditentukan oleh perusahaan untuk memulai suatu pekerjaan dapat meningkatkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan mayoritas responden menyatakan
setuju dengan jumlah 18 orang 48,6 dan yang lainnya memilih sangat setuju sebanyak 19 orang 51,4 dan tidak ada responden yang menyatakan kurang
setuju, tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
88
Tabel 4.51 Ketentuan Kerja yang Telah Ditetapkan Dapat Memotivasi
Karyawan untuk Menepatinya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 23
62,2 62,2
62,2 Sangat Setuju
14 37,8
37,8 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.51 dapat dilihat bahwa ketentuan kerja yang telah
ditetapkan dapat memotivasi karyawan untuk menepatinya. Hal ini dapat terlihat dari persentasi hasil jawaban responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 62,2
responden dan menyatakan sangat setuju 37,8. Dari persentase tersebut banyak responden yang memilih setuju, jadi hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam
perusahaan ketentuan kerja yang sudah diberikan pimpinan kepada karyawannya dapat memotivasi karyawan untuk menepatinya.
Tabel 4.52 Kerjasama Antar Karyawan Dapat Mempercepat Penyelesaian
Proses Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 19
51,4 51,4
51,4 Sangat Setuju
18 48,6
48,6 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.52 dapat dilihat bahwa kerjasama anatar karyawan
dalam perusahaan dapat mempercepat penyelesaian proses pekerjaan. hal ini dikarenakan karena jika karyawan tidak ada saling kerjasama dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan maka perusahaan akan mengalami penurunan terhadap kinerjanya.. Hal ini dapat terlihat dari persentasi hasil jawaban responden
Universitas Sumatera Utara
89 menyatakan setuju yaitu sebanyak 51,4 responden dan menyatakan sangat
setuju 48,6. Jadi dapat disimpulkan bahwa kerjasama antar karyawan dalam perusahaan sangat dibutuhkan dalam perusahaan untuk meningkatkan kinerja
karyawan.
Tabel 4.53 Bekerjaama Antar Karyawan Dapat Membuat Menjadi Lebih
Bersemangat
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Setuju 19
51,4 51,4
51,4 Sangat Setuju
18 48,6
48,6 100,0
Total 37
100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.53 dapat dilihat bahwa karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan dapat dilakukan bekerjasama antar karyawan untuk meneyelasaikan pekerjaan yang ada dalam perusahaan dan hal itu akan membuat
karyawan lebih bersemangat untuk bekerja karena adanya kebersamanaan dan rasa saling membantu untuk bekerjasama dalam menghadapi masalah yang ada
dikantor. Kemampuan dalam bekerjasama antar karyawan sanagt dibutuhkan untuk meningkatkan kulaitas maupun kuantitas kinerja karyawan. punya
wewenang untuk menyuruh karyawannya menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standar kualitas pekerjaan yang ada didalam perusahaaan. Hal ini dapat
terlihat dari banykanya responden yang menyatakan setuju yaitu 51,4 dan sangat setuju sebanyak 48,6, sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh responden.
Universitas Sumatera Utara
90
4.2.2.4 Uji Statistik Uji Validitas
Dalam uji validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam instrumen penelitian
dapat dilihat melalui kolom corrected item- total correlation. Jika nilai corrected item- total correlationlebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan
valid. Nilai r tabel dengan Ndf= n-2 yaitu 37-2= 35, sehingga nilai r tabel pada taraf signifikansi 5 adalah 0,3246 r tabel terlampir. Apabila nilai corrected
item- total correlation 0,3246 maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.54 Uji Validitas Disiplin X
1
No. Pernyataan
r-tabel r-hitung
Keterangan
1 P1
0.3246 0,829
Valid 2
P2 0.3246
0,628 Valid
3 P3
0.3246 0,829
Valid 4
P4 0.3246
0,521 Valid
5 P5
0.3246 0,628
Valid 6
P6 0.3246
0,779 Valid
7 P7
0.3246 0,619
Valid 8
P8 0.3246
0.628 Valid
9 P9
0.3246 0,829
Valid 10
P10 0.3246
0,628 Valid
11 P11
0.3246 0,829
Valid 12
P12 0.3246
0,779 Valid
13 P13
0.3246 0,628
Valid 14
P14 0.3246
0,521 Valid
15 P15
0.3246 0,569
Valid 16
P16 0.3246
0,628 Valid
Universitas Sumatera Utara
91 17
P17 0.3246
0,829 Valid
18 P18
0.3246 0,779
Valid 19
P19 0.3246
0,521 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.54 dapat disimpulkan bahwa semua item indikator
variabel X
1
Disiplin tersebut dinyatakan valid karena nilai r-hitung corrected item- total correlation lebih besar daripada r-tabel 0,3246.
Sedangkan untuk variabel X
2
Pengawasan Kerja memiliki 15 item pernyataan dan semuanya valid. Untuk melihat lebih jelas mengenai item
pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.55 Uji Validitas Pengawasan Kerja X
2
No. Pernyataan
r –tabel
r-hitung Keterangan
20 P20
0.3246 0,639
Valid 21
P21 0.3246
0,654 Valid
22 P22
0.3246 0,456
Valid 23
P23 0.3246
0,415 Valid
24 P24
0.3246 0,523
Valid 25
P25 0.3246
0,487 Valid
26 P26
0.3246 0,608
Valid 27
P27 0.3246
0,639 Valid
28 P28
0.3246 0,456
Valid 29
P29 0.3246
0,523 Valid
30 P30
0.3246 0,580
Valid 31
P31 0.3246
0,523 Valid
32 P31
0.3246 0,476
Valid 33
P33 0.3246
0,639 Valid
34 P34
0.3246 0,499
Valid Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
92 Sedangkan untuk uji validitas variabel Y Kinerja Karyawan. Item
pernyataan sebanyak 15 semuanya valid. Semua item dinyatakan valid karena nilai corrected item- total correlationlebih besar daripada r-tabel 0,3246. Untuk
melihat lebih jelas mengenai item pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.56 Uji Validitas Kinerja Karyawan Y
No. Pernyataan
r-tabel r-hitung
Keterangan
35 P35
0.3246 0,390
Valid 36
P36 0.3246
0,413 Valid
37 P37
0.3246 0,362
Valid 38
P38 0.3246
0,862 Valid
39 P39
0.3246 0,800
Valid 40
P40 0.3246
0,416 Valid
41 P41
0.3246 0,933
Valid 42
P42 0.3246
0,862 Valid
43 P43
0.3246 0,413
Valid 44
P44 0.3246
0,390 Valid
45 P45
0.3246 0,808
Valid 46
P46 0.3246
0,862 Valid
47 P47
0.3246 0,800
Valid 48
P48 0.3246
0,869 Valid
49 P49
0.3246 0,840
Valid Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan uji cronbach’s alpha,apabila nilai
cronbach’s alphalebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliable dan dapat dianalisis lebih lanjut.
Tabel 4.57
Universitas Sumatera Utara
93
Uji Reliabilitas Disiplin
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
,937 19
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Setelah dilakukan pengujian reliabilitas, diketahui untuk variabel X
1
Disiplin nilai koefisiensi reliabilitas cronbach’s alpha diatas adalah sebesar
0.937. Dengan nilai cronbach’s alphalebih besar dari 0,6, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel X
1
reliabel.
Tabel 4.58 Uji Reliabilitas Pengawasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,819
15
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Setelah dilakukan pengujian reliabilitas, diketahui untuk variabel X
2
Pengawasan Kerja nilai koefisiensi reliabilitas cronbach’s alpha diatas adalah
sebesar 0.819. Dengan nilai cronbach’s alphalebih besar dari 0,6, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel X
2
reliabel.
Tabel 4.59 Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,911
15
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016
Universitas Sumatera Utara
94 Setelah dilakukan pengujian reliabilitas, diketahui untuk variabel
YKinerja Karyawan nilai koefisiensi reliabilitas cronbach’s alpha diatas
adalah sebesar 0.911. Dengan nilai cronbach’s alphalebih besar dari 0,6, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Yreliabel.
4.2.2.5 Analisis Data Uji Asumsi Klasik
Dalam uji analisis regresi linear berganda memiliki syarat yakni terlebih dahulu harus lulus dari uji asumsi klasik. dimana pengujian asumsi klasik
digunakan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan untuk menguji normalitas sebuah data seperti histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan kolmogrov. Agar lebih jelas dapat dilihat dari hasil uji
normalitas dibawah ini.
Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
95 Sumber: Hasil Pengelolaan dengan SPSS 21, 2016
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel kinerja karyawan berdistribusi dengan normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak
melenceng kekiri atau kekanan. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.
Jika titik – titik dari hasil pengolahan data menyebar disekitar garis diagonal maka
data telah terdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas yang disajikan pada gambar 4.4
sebagai berikut :
Gambar 4.4 Normal P-P Plot
Universitas Sumatera Utara
96 Sumber: Hasil pengelolaan dengan SPSS 21, 2016
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar mengikuti data
disepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data cenderung normal.
4.2.2.6 Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji Statistik F digunakan untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak secara bersamaan, yang dapat dilihat pada nilai F, yaitu pada nilai
probabilitas signifikansinya. Adapun hipotesisnya adalah : H
: Secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Bank Danamon Cabang Medan. H
a :
Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Danamon Cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
97 Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan α
= 0,05 ditentukan sebagai berikut : a.
jika tingkat signifikan F hitung 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak.
b. Jika tingkat signifikan f hitung 0,05 maka H0 ditolak atau Ha
diterima. Berdasarkan pengolahan data primer, maka diperoleh hasil uji F berikut :
Tabel 4.60 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
710,753 2
355,376 59,831
,000
b
Residual 201,950
34 5,940
Total 912,703
36 a. Dependent Variable: Total Y
b. Predictors: Constant, Total X2, Total X1
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Dari hasil uji F, diperoleh nilai F hitung sebesar 59,831 dengan angka
probabilitas sebesar 0.000. karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H
a
diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja
karyawan atau dapat dikatakan bahwa variabel disiplin, pengawasan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
98
Uji Signifikansi Parsial t
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis ditentkan dengan tingkat s α
=
0,05 sebagai berikut : a.
t hitung t tabel berarti H ditolak atau H
a
diterima. b.
t hitung t tabel berarti H diterima atau H
a
ditolak. Uji t bisa dilihat pada tingkat signifikansinya yaitu :
a. jika tingkat signifikansi 0,05 maka H
diterima atau H
a
ditolak b.
jika tingkat signifikansi 0,05 maka H ditolak atau H
a
diterima
Tabel 4.61 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Partial Std. Error
Beta 1
Constant 39,111
9,010 4,341
,000 Total X1
,678 ,065
,846 10,474
,000 Total X2
,459 ,122
,304 3,760
,001 a. Dependent Variable: Total Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan tabel 4.61 dapat diketahui :
a. hasil uji t untuk variabel X
1
Disiplin diperoleh nilai t hitung = 10,474 dengan tingkat segnifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05. maka dapat dilihat tingkat signifikansi 0,000 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian , maka arah
koefisiensi regresi positif yang berarti bahwa disiplin memiliki
Universitas Sumatera Utara
99 pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan
kata lain dapat disimpulkan bahwa disiplin yang kuat akan
meningkatkan kinerja karyawan.
b. hasil uji t untuk variabel X
2
Pengawasan Kerja diperoleh nilai t hitung = 3,760 dengan tingkat segnifikansi 0,001. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05. Maka dapat dilihat tingkat signifikansi 0,001 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Pengawasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.Dengan demikian bahwa pengawasan kerja dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan nilai Correlation Partial pada tabel diatas dari variabel disiplin sebesar 0,678 dan variabel pengawasan kerja sebesar
0,459, sehingga besarnya pengaruh � disiplin terhadap kinerja
karyawan adalah ,
= 46, sedangkan besarnya pengaruh �
pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah ,
= 21.
Uji Koefisiensi Determinasi R
2
Koefisiensi determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yaitu disiplin, pengawasan kerja, dalam menerangkan
variabel terikat yakni kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pengolahan data primer, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
100
Tabel 4.62 Hasil koefisiensi determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,882
a
,779 ,766
2,43715 a. Predictors: Constant, Total X2, Total X1
b. Dependent Variable: Total Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Pada tabel 4.62 dapat dilihat besarnya Adjusted R Square adalah 0,766.
Hal ini berarti sebesar 76,6 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi dari independen tersebut yaitu, variabel disiplin, dan pengawasan kerja.
Sedangkan 23,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
4.2.2.7 Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear untuk pembuktian hipotesis penelitian. Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang
diperoleh dari kuesioner. Perhitungan statistik dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 21.0. hasil pengolahan data dengan
menggunakan spss selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya di ringkas sebagai berikut .
Universitas Sumatera Utara
101
Tabel 4.63 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
39,111 9,010
4,341 ,000
Total X1 ,678
,065 ,846
10,474 ,000
Total X2 ,459
,122 ,304
3,760 ,001
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.63 diperoleh bentuk persamaan
liner berganda sebagai berikut :
Y = 39,111 + 0.678 + 0,459
Dari persamaan regresi linear berganda diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :Q11
a. Konstanta adalah 39,111 artinya perubahan kinerja karyawan Y
pada saat semua variabel bebasnya nol 0 adalah 39,111. b.
Koefisiensi regresi variabel X
1
Disiplin bernilai positif karena memiliki nilai koefisien 0,678. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan yang searah antara Disiplin terhadap Kinerja Karyawan. c.
Koefisiensi regresi variabel X
2
Pengawasan Kerja bernilai positif karena memiliki nilai koefiensi 0,459. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan yang searah antara Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Universitas Sumatera Utara
102
4.3 Pembahasan