Sedangkan pada Juliana, salah seorang informan yang lain berkata : ”Saya mulai mengenal Saksi Yehuwa pada tahun 1987. Nenek saya yang
sudah lama menjadi penganut Saksi Yehuwa mengenalkannya kepada saya. Kemudian, saya bersama ibu saya mulai mempelajari buku – buku tentang
Saksi Yehuwa. Selama tiga tahun saya mempelajari ajaran Saksi Yehuwa dan pada tahun 1990, saya dibaptis untuk menjadi penganut ajaran Saksi
Yehuwa.” Wawancara, Kamis, 3 Mei 2007
Pada informan Jaka Delon, beliau juga menuturkan sebagai berikut : ”Saya mengenal Saksi Yehuwa dari ayah saya. Saat itu, ada orang yang
mengunjungi ayah saya. Kemudian beliau membaca dan mempelajari ajaran Saksi Yehuwa. Setelah itu, ayah saya mengenalkan Saksi Yehuwa kepada
anak – anaknya termasuk kepada saya. Kemudian saya secara pribadi langsung tertarik dengan ajaran Saksi Yehuwa dan saya mulai belajar ajaran
– ajarannya. Selama dua tahun saya belajar dan akhirnya pada tanggal 2 Februari 2002, saya dibaptis untuk menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa.”
Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007
4.3.2.2. Alasan Tertarik Menjadi Penganut Ajaran Saksi Yehuwa
Saksi Yehuwa pada saat ini merupakan salah satu bidat yang masih eksis, bukan hanya di tingkat daerah Kota Medan, melainkan juga nasional bahkan internasional.
Perkembangannya cukup pesat bila dibandingkan dengan bidat yang lain yang telah ada seperti Gereja Mormon, Christian Science, Children of God dan lain sebagainya yang juga
eksis pada saat itu bahkan juga hingga sekarang. Namun, dalam hal percepatan pertumbuhan anggota penganutnya masih tertinggal bila dibandingkan dengan Saksi
Yehuwa. Saksi Yehuwa adalah orang – orang biasa. Mereka juga memiliki berbagai masalah
kehidupan seperti masalah ekonomi, kesehatan, emosi, dan sebagainya. Mereka pun tak luput dari kesalahan karena mereka bukanlah manusia sempurna dan bukan pula manusia
Universitas Sumatera Utara
yang terilham. Tetapi, mereka berupaya menarik pelajaran dari pengalaman dan mempelajari Alkitab dengan rajin agar dapat memperbaiki diri. Mereka membaktikan diri
kepada Allah untuk melakukan kehendak-Nya, dan mereka mengerahkan diri untuk menunaikan pembaktian itu. Dalam segala kegiatan, mereka mencari bimbingan Firman
Allah dan Roh Kudus-Nya. Biasanya, tema promosi literatur Saksi Yehuwa berkisar soal penderitaan di bumi
dan bahwa baik pemerintah maupun agama – agama tidak berhasil mengatasinya, dan hanya para Saksi Yehuwalah yang bisa menawarkan jalan keluar menuju firdaus yang
kekal. Saksi Yehuwa menyalahkan pemerintah – pemerintah maupun agama – agama secara umum, dan dengan penjelasan para penyiar agama yang meyakinkan tentu saja
banyak orang menjadi tertarik, apalagi bila yang bersangkutan sedang mengalami masalah dengan gereja yang diikutinya.
Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang membuat Saksi Yehuwa berkembang pesat pada saat sekarang, baik pada saat adanya larangan dari pemerintah Indonesia untuk
mencabut ijin beroperasinya ajaran Saksi Yehuwa pada tahun 1976 maupun pada tahun 2001, di mana pemerintah memperbolehkan kembali beroperasinya ajaran Saksi Yehuwa
di Indonesia, yaitu : ● Saksi Yehuwa tidak membeda – bedakan antara kaum pendeta dengan kaum awam.
Tiap anggota dilatih menjadi penyebar ajaran mereka. Dalam satu tahun saja, tahun 2006, Saksi – Saksi Yehuwa di seluruh dunia menghabiskan 1.333.966.199 jam dan di
Indonesia 3.994.761 jam dalam pembicaraan hal – hal rohani dengan orang – orang
Universitas Sumatera Utara
lain.
30
Wawancara, Kamis, 3 Mei 2007 Lebih dari dua juta jam dipakai oleh mereka dalam pelajaran Alkitab di rumah –
rumah orang. ● Saksi – Saksi Yehuwa mengaku sebagai pelajar – pelajar Firman Allah. Bukan hal
yang kebetulan saja, bila lembaga penerbitan mereka di Jakarta diberi nama : Perkumpulan Siswa – Siswa Alkitab. Maka itu, banyak orang yang berlatar belakang
Kristen ataupun yang berlatar belakang agama lain tertarik untuk mempelajari Kitab Suci.
● Ada beberapa doktrin Saksi Yehuwa yang menarik perhatian orang, karena rupanya lebih sederhana daripada ajaran – ajaran Kristen yang biasa. Misalnya, Saksi yehuwa
menolak doktrin Tritunggal dan Keilahian Kristus. Orang yang berlatar belakang Islam, atau orang yang mengganggap paham Tritunggal dan penjelmaan itu terlalu
rumit untuk diterima, mungkin akan menyambut baik ajaran – ajaran Saksi Yehuwa. ● Penganut Saksi Yehuwa diberi indoktrinasi, atau suatu rentetan pengajaran dan latihan,
yang cukup meyakinkan sehingga sering ternyata bahwa kepercayaan mereka tak mungkin berubah lagi.
Pada intinya, keempat faktor tersebut di atas, menurut para penganut Saksi Yehuwa merupakan pengajaran yang memang di dasarkan atas Alkitab dan sebuah kebenaran akan
Firman Allah. Juliana, salah satu informan menuturkan :
”Secara pribadi, ini Saksi Yehuwa adalah kebenaran Yohanes 17 : 17 – Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran –.”
30
……2007 Buku Tahunan Saksi – Saksi Yehuwa, Watch Tower Bible And Tract Society Of Pennsylvania, hal. 34 – 35.
Universitas Sumatera Utara
Tidak jauh berbeda juga dengan informan lain yaitu Jaka Delon yang mengatakan : “Saya tertarik dengan ajaran Saksi Yehuwa karena pola pengajarannya
memang berdasarkan atas Alkitab, tidak berdasarkan pengertian manusia orang sendiri.”
Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007
Informan Bapak Kumpul Sembiring juga menuturkan yang tidak jauh berbeda dari kedua informan di atas, yaitu :
“Saya tertarik karena semua pengajaran Saksi Yehuwa didasarkan atas Firman Allah. Dari dulu saya memang suka baca Firman Allah tetapi saya
tidak mengerti bagaimana menggunakannya. Dalam Saksi Yehuwa, ketika membaca 1 ayat lalu menjelaskannya dan bagaimana ini penerapannya
dalam kehidupan. Kalau dahulu saya tidak tahu kasih, tetapi sekarang saya sudah tahu karena ada dalam Alkitab dan ada ayatnya, sehingga ketika saya
mengenal Saksi Yehuwa, saya berhenti merokok atas dasar kasih tersebut dan memang Saksi – Saksi Yehuwa tidak cocok untuk merokok.”
Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
4.3.2.3. Posisi Individu di Dalam Pengembangan Ajaran Saksi Yehuwa