Kumpul Sembiring Karakteristik Informan

4.3. Interpretasi Data Penelitian

4.3.1. Karakteristik Informan

Dalam penelitian mengenai aliran atau bidat dalam Agama Kristen Protestan dengan studi kasus komunitas Saksi Yehuwa di Kota Medan ini, informan yang peneliti ambil adalah 3 orang yang dianggap memiliki pemahaman yang mendalam mengenai ajaran Saksi Yehuwa dan memahami serta turut terlibat merumuskan strategi dalam pengembangan ajaran dan perekrutan anggota di Kota Medan. Berikut profil ketiga informan kunci dan informan biasa tersebut:

4.3.1.1. Kumpul Sembiring

Informan peneliti ini beralamat di jalan Dr. Sofyan No. 40 Medan. Rumah beliau berada dalam satu kompleks perumahan dosen Universitas Sumatera Utara. Lebih tepatnya lagi, rumah beliau berada di depan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP USU Medan. Beliau mempunyai 3 orang anak yang sudah berumah tangga dan tinggal di luar Kota Medan, sedangkan istrinya adalah seorang dosen di lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Walaupun beliau saat ini sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai dosen S-1 di Fakultas Tehnik USU Medan, tetapi beliau saat ini masih aktif sebagai dosen mahasiswa S-2 di Fakultas Tehnik USU Medan. Peneliti kesulitan menjumpainya karena banyaknya kegiatan beliau di luar rumah baik sebagai staf pengajardosen USU Medan maupun sebagai pengawas umumpenatua dalam Saksi Yehuwa di Sidang Medan Baru. Tidak jarang waktu yang sudah disepakati akhirnya harus diundur beberapa hari kemudian. Namun berkat usaha yang tiada henti akhirnya peneliti dapat mewawancarainya di kediamannya yang cukup asri. Universitas Sumatera Utara Awal keterlibatan beliau di dalam ajaran SaksiYehuwa bermula pada tahun 1966, dimana ia mendapat buku dari orang Saksi Yehuwa yang saat itu kebetulan mengabar di daerah rumahnya dan akhirnya datang kerumahnya. Orang tersebut sama sekali belum dikenalnya dan orang tersebut beretnis Padang. Kemudian beliau bersama istri dan anak – anaknya yang masih kecil membaca dan mempelajari buku tersebut. Setelah mempelajari isi buku tersebut, beliau semakin tertarik karena semua pengajaran atau yang dikenalkan didasarkan atas Firman Allah. Walaupun dulu ia sering membaca Alkitab tetapi tidak mengerti akan maksud dan isi Alkitab. Tetapi, setelah mengenal Saksi Yehuwa, beliau menjadi mengerti akan Alkitab yang selalu mengarahkan pada Firman. Kemudian pada tahun 1969, beliau dibaptis untuk menjadi penganut Saksi Yehuwa. Sebelum menjadi penganut Saksi Yehuwa, beliau merupakan seorang jemaat Gereja Batak Karo Protestan GBKP. Strategi pola penyebaran Saksi Yehuwa yang dilakukannya tidak jauh berbeda dengan inidividu – individu lain yang menganut ajaran Saksi Yehuwa ini. Setiap penganut ajaran Saksi Yehuwa diharuskan mengabarkan injil kebenaran kepada semua umat di bumi ini. Pada saat itu beliau pertama sekali mengajak mahasiswanya untuk menjadi pengikut Saksi Yehuwa. Dalam keanggotaannya sebagai pengikut ajaran Saksi Yehuwa, beliau sangat rajin membaca buku yang berkaitan dengan ajaran Saksi Yehuwa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buku yang dikeluarkan dan ditunjukkan kepada peneliti selama proses wawancara berlangsung. Selain itu, posisinya sebagai pengawas umumpenatua di Sidang Medan Baru juga mengharuskan beliau untuk terus mengikuti perkembangan Saksi Yehuwa di dunia dan di Kota Medan khususnya. Proses wawancara berlangsung dengan Universitas Sumatera Utara santai dan informan cukup lugas dan terbuka dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Proses wawancara ini berlangsung pada sore hingga malam hari.

4.3.1.2. Juliana