Jaka Delon Karakteristik Informan

beliau dibaptis untuk menjadi penganut Saksi Yehuwa. Juliana yang memerlukan waktu selama tiga tahun untuk mengenal dan mempelajari ajaran Saksi Yehuwa awalnya merupakan jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia GKPI di jalan Sriwijaya, Medan. Strategi pola penyebaran Saksi Yehuwa yang dilakukannya tidak jauh berbeda dengan individu – individu lain yang menganut ajaran Saksi Yehuwa. Setelah dibaptis menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa, ia mempunyai rasa tanggungjawab untuk menyebarkan ajaran Saksi Yehuwa kepada orang lain Matius 28 : 19 – 20. Pada saat itu, beliau pertama sekali mengajak abang kandungnya untuk bergabung menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa. Pada dasarnya, Saksi Yehuwa diharuskan untuk terus membaca mempelajari isi – isi Alkitab, dan hal ini jugalah yang dilakukannya agar dapat semakin mengerti isi – isi Alkitab sepenuhnya. Proses wawancara berlangsung di kediamannya pada malam hari selepas informan pulang dari tempat kerjanya setelah terlebih dahulu peneliti membuat janji dengan informan.

4.3.1.3. Jaka Delon

Informan peneliti ini adalah seorang pria berusia 26 tahun yang belum menikah dengan ciri fisik sedikit pendek dan gemuk. Kesan formal amat terasa ketika peneliti ingin memperoleh informasi dari beliau. Namun informan cukup lugas dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan peneliti. Pria beretnis Batak Toba ini adalah karyawan Standard Carter Bank di Medan. Pria yang pendidikan terakhirnya adalah STM Medan Area ini bertempat tinggal di Jalan PAM Tirtanadi Sunggal No. 287 Medan bersama orangtua dan saudara – saudaranya. Universitas Sumatera Utara Awal keterlibatannya di dalam pengembangan ajaran Saksi Yehuwa ini ialah beliau dikenalkan oleh ayahnya. Saat itu, ada orang yang mengunjungi orangtua ayahnya, lalu ayahnya melihat, membaca dan mempelajari pola penyebaran Saksi Yehuwa kemudian ayahnya mengenalkannya kepada anak – anaknya termasuk kepada informan. Saat ayahnya mengenalkan ajaran Saksi Yehuwa kepada informan, tidak ada unsur pemaksaan dari ayahnya kepada anak – anaknya termasuk kepada informan untuk menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa. Tetapi beliau memang tertarik sendiri karena pola pengajaran Saksi Yehuwa memang berdasarkan atas Alkitab dan tidak didasarkan kepada pengertian manusia atau orang sendiri. Setelah mempelajari ajaran Saksi Yehuwa dan merasa ada kemajuan rohani, beliau dibaptis menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa pada tanggal 2 Februari 2002. Sebelum menganut ajaran Saksi Yehuwa, beliau merupakan jemaat Huria Batak Kristen Protestan HKBP. Strategi pola penyebaran Saksi Yehuwa yang dilakukannya tidak jauh berbeda dengan dua informan lainnya, yaitu mengabarkan injil kebenaran kepada semua umat manusia untuk mendapatkan keselamatan, karena semua penganut Saksi Yehuwa mempunyai kewajiban untuk menyebarkan ajaran Saksi Yehuwa. Setelah dibaptis dan dinyatakan sebagai penganut ajaran Saksi Yehuwa, beliau pertama sekali mengajak kerabatnya yang merupakan tetangganya juga walaupun hanya untuk berdiskusi tentang isi kebenaran yang ada di dalam Alkitab. Setiap malam sebelum tidur, beliau selalu menyempatkan diri untuk membaca dan mempelajari isi – isi Alkitab sebagai bahan renungannya. Proses wawancara ini berlangsung di sela – sela kesibukannya pada siang hari di kediaman peneliti. Saat itu, informan yang kebetulan adalah sahabat dari abang si peneliti Universitas Sumatera Utara bersedia datang ke rumah peneliti untuk melakukan tanya-jawab mengenai pola penyebaran ajaran Saksi Yehuwa ini. Proses wawancara juga berlangsung dengan lugas dan santai serta tidak ada kesan untuk menutupi segala sesuatu yang berkaitan dengan ajaran Saksi Yehuwa. . 4.3.2. Pengalaman Keanggotaan 4.3.2.1. Latar Belakang Keterlibatan Menjadi Penganut Ajaran Saksi Yehuwa Awal keterlibatan para individu 3 orang informan yang menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa tersebut tidak jauh berbeda dengan para individu lain. Pada umumnya individu diperkenalkan oleh keluarganya, teman lama atau sahabat, para tetangga, rekan tempat kerja, teman satu kampus, bahkan dapat diperkenalkan oleh orang yang belum pernah bertemu sama sekali yang tidak ada hubungan keluarga atau kerabatnya, dan lain sebagainya sebagai penganut ajaran Saksi Yehuwa. Pada informan Bapak Kumpul Sembiring, beliau menuturkan : ”Pada tahun 1966, saya mendapat buku – buku Saksi Yehuwa dari orang beretnis Padang yang sama sekali belum mengenalnya sebelumnya dan tidak ada hubungan keluarga. Lalu saya belajar secara pribadi. Saya melihat buku – buku Saksi Yehuwa lain dari buku – buku gereja lainnya, buku ini tidak pernah disebut siapa pengarangnya, tapi semua apa diberikannya di situ selalu ada dasar ayat – ayat Alkitab, itu yang sangat menarik, jadi bukan ditonjolkan seseorang melainkan Alkitab. Setelah buku didapat, secara kebetulan saya jumpa dengan salah seorang Saksi Yehuwa yang sedang belajar dengan temannya yang Saksi Yehuwa juga. Jadi, kami belajar bersama dari buku yang sama, dan apa diajarkannya itu selalu ada ayat dari Alkitab, jadi tidak ada satupun menurut pikirin saya, perasaan saya. Kemudian pada 1969, saya dibaptis. Jadi selama 3 tahun, saya terus belajar dan sistem pelajarannya adalah seminggu sekali serta tidak ada bayaran. Saksi Yehuwa datang ke rumah dan tidak ada cerita soal uang. Setelah belajar mereka mengundang kita ke perhimpunan mereka.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007 Universitas Sumatera Utara Sedangkan pada Juliana, salah seorang informan yang lain berkata : ”Saya mulai mengenal Saksi Yehuwa pada tahun 1987. Nenek saya yang sudah lama menjadi penganut Saksi Yehuwa mengenalkannya kepada saya. Kemudian, saya bersama ibu saya mulai mempelajari buku – buku tentang Saksi Yehuwa. Selama tiga tahun saya mempelajari ajaran Saksi Yehuwa dan pada tahun 1990, saya dibaptis untuk menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa.” Wawancara, Kamis, 3 Mei 2007 Pada informan Jaka Delon, beliau juga menuturkan sebagai berikut : ”Saya mengenal Saksi Yehuwa dari ayah saya. Saat itu, ada orang yang mengunjungi ayah saya. Kemudian beliau membaca dan mempelajari ajaran Saksi Yehuwa. Setelah itu, ayah saya mengenalkan Saksi Yehuwa kepada anak – anaknya termasuk kepada saya. Kemudian saya secara pribadi langsung tertarik dengan ajaran Saksi Yehuwa dan saya mulai belajar ajaran – ajarannya. Selama dua tahun saya belajar dan akhirnya pada tanggal 2 Februari 2002, saya dibaptis untuk menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa.” Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007

4.3.2.2. Alasan Tertarik Menjadi Penganut Ajaran Saksi Yehuwa