Tidak jauh berbeda juga dengan informan lain yaitu Jaka Delon yang mengatakan : “Saya tertarik dengan ajaran Saksi Yehuwa karena pola pengajarannya
memang berdasarkan atas Alkitab, tidak berdasarkan pengertian manusia orang sendiri.”
Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007
Informan Bapak Kumpul Sembiring juga menuturkan yang tidak jauh berbeda dari kedua informan di atas, yaitu :
“Saya tertarik karena semua pengajaran Saksi Yehuwa didasarkan atas Firman Allah. Dari dulu saya memang suka baca Firman Allah tetapi saya
tidak mengerti bagaimana menggunakannya. Dalam Saksi Yehuwa, ketika membaca 1 ayat lalu menjelaskannya dan bagaimana ini penerapannya
dalam kehidupan. Kalau dahulu saya tidak tahu kasih, tetapi sekarang saya sudah tahu karena ada dalam Alkitab dan ada ayatnya, sehingga ketika saya
mengenal Saksi Yehuwa, saya berhenti merokok atas dasar kasih tersebut dan memang Saksi – Saksi Yehuwa tidak cocok untuk merokok.”
Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
4.3.2.3. Posisi Individu di Dalam Pengembangan Ajaran Saksi Yehuwa
Suatu ciri yang khas dalam ajaran Saksi Yehuwa bahkan ciri tersebut tidak dimiliki oleh umat beragama lain termasuk dalam agama Kristen adalah setiap penganut ajaran
Saksi Yehuwa mempunyai kewajiban untuk mengabarkan berita kebenaran dan keselamatan tentang isi Alkitab kepada seluruh orang umat di muka bumi ini. Hal
tersebut sesuai dengan isi ayat Alkitab yang terdapat di dalam Matius 28 : 19 – 20, yang berbunyi :
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Universitas Sumatera Utara
Juliana, salah seorang informan menuturkan sebagai berikut : “Setelah belajar dan mengalami rohani maka saya dibaptis dan setelah itu,
saya mempunyai tanggung jawab untuk mengabarkan ajaran Saksi Yehuwa kepada orang lain.”
Wawancara, Kamis, 3 Mei 2007
Tidak jauh berbeda dengan informan Bapak Kumpul Sembiring. Beliau mengatakan : “Awalnya semua penganut Saksi Yehuwa, termasuk saya adalah sebagai
penyiarpenginjil. Setiap bulannya ada laporan penginjilan yang dilakukan. Minimal seorang Saksi Yehuwa harus pergi mengabarmenginjil selama 10
jam perbulan. Jika dibawah dari yang diwajibkan, maka penatua akan memberikan anjuran untuk mengajaknya bersama – sama pergi
mengabarmenginjil.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
4.3.3. Strategi Pola Penyebaran Ajaran Saksi Yehuwa 4.3.3.1. Strategi Dalam Meyakinkan Penganut – Penganut Saksi Yehuwa Yang Baru
Saksi Yehuwa menggunakan tujuh langkah indoktrinasi, atau rentetan pengajaran dan latihan yang bertujuan untuk menjangkau dan meyakinkan penganut – penganut yang
baru. Cara – cara Saksi Yehuwa ini banyak dipelajari oleh orang atau umat agama lain terutama orang atau umat Kristen, agar dapat memahami sepenuhnya metode penginjilan
yang digunakan oleh aliran atau bidat dalam agama Kristen Protestan. Ke-7 langkah indoktrinasi Saksi Yehuwa tersebut ialah :
1. Menjual Bahan Cetakan Mungkin belum pernah ada gerakan keagamaan yang lebih memanfaatkan bahan
cetakan daripada Saksi Yehuwa. Kebanyakan buku dan majalah mereka tidak dihadiahkan, tetapi dijual; dengan demikian orang yang menerimanya merasa bahwa
dia sendiri harus berikhtiar sedikit untuk mendapatkan barang yang bermutu itu. Tetapi
Universitas Sumatera Utara
harganya selalu cukup pantas, karena Saksi Yehuwa hanya hendak menutup ongkos cetak, dan Saksi Yehuwa biasa mencetak bahannya dalam jumlah yang besar.
Penerbitan Saksi Yehuwa yang utama terletak di Kota New York, Amerika Serikat. Di Indonesia, penerbit mereka berkantor di Jalan Batuceper 47, Jakarta, dengan nama :
Perkumpulan Siswa – Siswa Alkitab. Saksi – Saksi Yehuwa bukan hanya sekedar menjual dan memberikan bahan cetakan,
akan tetapi para penyiar dan pengabar itu siap sedia untuk mengadakan diskusi dengan pembeli mengenai doktrin – doktrin mereka, dan untuk menyangkal ajaran – ajaran
Kristen yang mereka anggap tidak sesuai. Majalah – majalah Saksi Yehuwa yang termasyhur dan yang dikenal umum serta
merupakan senjata mereka dalam meyakinkan penganut – penganut baru, ialah : Menara Pengawal dan Sedarlah.
Jaka Delon, salah seorang informan membenarkan hal ini dan mengatakan : “Langkah pertama yang saya lakukan dalam pengabaran ajaran Saksi
Yehuwa ialah datang ke rumah – rumah orang dengan maksud untuk memberikan buku ataupun majalah tentang Saksi Yehuwa. Majalah Menara
Pengawal dan Sedarlah yang sering kami bagikan. Dan orang yang menerimanya dapat membayar buku itu dengan sukarela, tidak dipaksa.
Kalau tidak dibayar, ya…kami juga tidak apa – apa.” Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007
Informan Bapak Kumpul Sembiring menambahkan : “Selain Menara Pengawal dan Sedarlah, Saksi Yehuwa juga membawa
Alkitab dan publikasi – publikasi lainnya berupa buku kecil 32 halaman, buku besar, brosur……dan kita selalu menawarkannya kepada orang yang
kita kunjungi.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
Universitas Sumatera Utara
2. Kunjungan Kepada Pembeli Pemimpin – pemimpin daerah dari aliran Saksi Yehuwa selalu membuat catatan yang
teliti mengenai semua buku dan majalah yang telah dibeli orang. Lalu para pembeli itu dikunjungi, dengan harapan bahwa mereka akan membeli bahan cetakan yang lain.
Sementara itu, penjual yang merupakan Saksi Yehuwa selalu siap sedia menjawab semua pertanyaan pembeli, dengan menggunakan ayat – ayat Alkitab sebagai bukti.
Ayat – ayat itu ada banyak yang dipetik satu – satu serta dikutip di luar hubungan kalimat, dalam usaha mengindoktrinir pembeli agar mau masuk bidat itu.
Selain itu, Saksi Yehuwa haruslah sigap terhadap keadaan – keadaan di sekeliling kita, seperti masalah kehidupan sosial ekonomi, bencana alam, kriminalitas, dan lain
sebagainya. Saksi Yehuwa akan mengaitkan keadaan – keadaan tersebut dengan ayat – ayat dari Alkitab.
Hal ini dilakukan hampir oleh Saksi Yehuwa dalam meyakinkan penganut – penganut yang baru untuk menjadi penganut ajaran Saksi Yehuwa, seperti yang dituturkan oleh
Jaka Delon : “Kalau orang yang menerima buku Saksi Yehuwa welcome, ya… kami akan
mendatanginya kembali……Saksi Yehuwa hendaknya mengetahui dahulu keadaan – keadaan di sekeliling kita, misalnya gempa bumi, peperangan,
tindakan kejahatan, tanah longsor, dan lain – lain; mengapa bisa terjadi seperti itu……lalu dibuka Alkitab dan dikaitkan dengan keadaan sekarang.”
Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007
3. Pelajaran di Rumah Saksi – Saksi Yehuwa menantikan kesempatan untuk menyarankan agar diperkenankan
datang ke rumah demi menolong pembeli memahami bahan cetakan yang telah dibelinya itu. Saksi Yehuwa meyakinkan pembeli bahwa mereka sudah terlatih, dan
Universitas Sumatera Utara
sanggup menolong dia menyelesaikan soal apa saja yang mungkin timbul di benaknya sebagai akibat membaca datang setiap saat.
Saksi – Saksi Yehuwa bersedia datang setiap saat, pada waktu yang cocok bagi pembeli. Mereka memberi indoktrinasi sedikit demi sedikit tentang ajaran – ajaran
mereka. Biasanya pelajaran itu diberikan secara pribadi kepada calon anggota. Saksi – Saksi Yehuwa sangat prihatin, jangan – jangan calon itu dimasukkan terlalu pagi ke
dalam diskusi umum yang terbuka tentang doktrin – doktrin mereka. Lebih dahulu, calon harus mengalami pencucian otak; yaitu, pikirannya harus dibersihkan sebersih –
bersihnya dari semua paham Kristen dan ajaran Alkitab yang bertentangan dengan doktrin – doktrin Saksi Yehuwa.
Hal ini juga dituturkan oleh informan Bapak Kumpul Sembiring : “Saksi Yehuwa dengan senang hati akan membimbing orang – orang yang
mau mengenal dan belajar tentang ajaran Saksi Yehuwa dimanapun tempatnya, dan kami tidak menuntut bayaran.”
Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
4. Pelajaran Sedaerah Sesudah pelajaran diberikan secara pribadi di rumah, maka calon itu dipimpin
selangkah lebih maju, yakni : mengikuti pelajaran indoktrinasi sedaerah. Sampai di sini masih belum ada tekanan terhadap calon agar ia hadir di salah sebuah Balai Kerajaan
nama gereja atau tempat pertemuan Saksi Yehuwa. Anggota – anggota aliran atau bidat itu dengan hati – hati memimpin calonnya setapak demi setapak, sampai ia benar
– benar sudah mengalami pencucian otak dan indoktrinasi. Kelompok belajar studi grup itu merupakan satu kumpulan dari semua calon anggota
di daerah yang berdekatan, yaitu perhimpunan orang – orang yang sudah lebih dahulu belajar di rumah masing – masing. Pelajaran – pelajaran sedaerah itu dibawakan oleh
Universitas Sumatera Utara
seorang Saksi Yehuwa yang sudah lama masuk bidat itu, dan yang cukup pandai menjawab pertanyaan dan keberatan yang mungkin diajukan.
5. Undangan ke Balai Kerajaan
Sekarang calon itu siap untuk dididik di Balai Kerajaan. Selain pelajaran Alkitab, di situ juga diberikan pelajaran tentang doktrin dan organisasi Saksi Yehuwa. Dijelaskan
kepada dia tentang pekerjaan gerakan Saksi Yehuwa, serta tanggung jawabnya sendiri jika ia menjadi anggota.
Pelajaran – pelajaran di Balai Kerajaan itu tidak selesai – selesai, dan belum pernah ada seorang pun yang tamat. Sekurang – kurangnya tiap pekan sekali ada lima corak
perhimpunan, yang berdurasi 45 menit hingga 60 menit atau 1 jam. Dua jam pertama dipakai untuk pelajaran Alkitab pokok demi pokok, dengan cara
penyelidikan Saksi Yehuwa yang sering menyelewengkan artinya. Satu jam tiap minggu dipakai untuk kursus berpidato, yang berfaedah baik dalam perkumpulan
umum maupun dalam pelayanan kepada calon anggota secara pribadi. Ada juga semacam pertemuan kebaktian, di mana calon itu dilatih dalam tiap segi pekerjaan
Saksi Yehuwa. Majalah Menara Pengawal merupakan bahan pelajaran yang utama. Tiap hari Minggu, ada ceramah umum yang diberikan di Balai Kerajaan itu.
Hal tersebut di atas, seperti dituturkan oleh informan Bapak Kumpul Sembiring : “Saksi Yehuwa mempunyai lima corak perhimpunan yang harus dikuti oleh
semua Saksi Yehuwa. Mengenai waktu pelaksanaan ke-lima corak perhimpunan tersebut diberikan kepada masing – masing sidang dalam
pengadaannya. Khusus di Sidang Medan Baru, tempat saya berhimpun, yakni:
1.
Pelajaran Buku Sidang PBS →
Selasa, jam 18.30 – 19.30 2.
Sekolah Pelayanan Teokratis SPT →
Kamis, jam 18.30 – 19.30 3.
Perhimpunan Dinas PD →
Kamis, jam 19.30 – 20.30
Universitas Sumatera Utara
4. Khotbah Umum
→ Minggu, jam 17.00 – 17.45
5. Pelajaran Menara Pengawal
→ Minggu, jam 18.00 – 19.00.”
Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007 6. Calon Itu Diutus Sebagai Penjual
Sekarang calon itu siap keluar sebagai penjual bahan cetakan. Dengan demikian ia akan mulai mengulang kembali langkah – langkah indoktrinasi itu.
Mula – mula ia diutus dengan didampingi oleh seorang anggota yang terlatih dan dapat dipercaya. Baik selama masa latihannya itu maupun sesudahnya, ia diharapkan supaya
memberikan waktu sebanyak – banyaknya bagi pekerjaan alirannya, serta memberi laporan secara teratur kepada pemimpin – pemimpin daerahnya.; seperti yang
dituturkan oleh informan Juliana : ”......orang tersebut selanjutnya mulai dilatih untuk menjadi
pemberitapenyiar ajaran AlkitabSaksi Yehuwa, tetapi belum dibaptis” Wawancara, Kamis, 3 Mei 2007
Kesediaan untuk menjadi penyiar Saksi Yehuwa merupakan kerelaan hati sendiri apabila calon sudah merasa mengalami kemajuan rohani, bukan dipaksakan dari
penganut Saksi – Saksi Yehuwa yang lain. Ada syarat yang harus dilakukan oleh calon Saksi Yehuwa untuk menjadi penyiar Saksi Yehuwa belum dibaptis, yakni calon
harus dapat menjawab 10 sepuluh buah pertanyaan yang diajukan oleh penatua dan guru Alkitab kepadanya, sebagai bukti dan keyakinan bahwa calon memang benar –
benar telah mengerti isi Alkitab sepenuhnya. Ke-10 sepuluh pertanyaan yang diajukan kepada calon Saksi Yehuwa tersebut,
adalah: 1.
Apakah pernyataan – pernyataan orang tersebut memperlihatkan bahwa ia mempercayai alkitab sebagai Firman Allah yang terilham?
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah ia mengetahui dan mempercayai ajaran – ajaran dasar Alkitab sehingga
apabila ia ditanya ia akan menjawab selaras dengan Alkitab dan tidak menuruti ajaran agama palsu yang tidak sesuai dengan Alkitab atau pendapatnya sendiri?
Sebagai contoh seperti yang dikatakan oleh informan Bapak Kumpul Sembiring : “Jika ada pertanyaan, Siapakah Allah kita? Kalau si calon bilang bukan
Yehuwa padahal Alkitab bilang Yehuwa, maka si calon perlu dimengertikan kembali…Dan itu berarti ia belum mengerti sepenuhnya ajaran dasar
Alkitab.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
3. Apakah ia sedang mengindahkan perintah Alkitab untuk bergabung dengan umat
Allah? Apakah ia sudah datang berhimpun dalam corak – corak perhimpunan? 4.
Apakah ia mengetahui apa yang Alkitab ajarkan tentang percabulan, perzinahan, poligami, homoseksualitas dan apakah ia sedang hidup selaras dalam ajaran –
ajaran tersebut? Jika ia sedang hidup bersama lawan jenis, apakah mereka sudah menikah secara resmi?
Mengenai hal ini, informan Bapak Kumpul Sembiring menuturkan : “Bagi yang sudah berkeluarga, kalau belum ada suratakte perkawinannya
maka ia tidak boleh menjadi Saksi Yehuwa, karena kita tunduk kepada hukum…Jadi, calon yang sudah berkeluarga harus memiliki suratakte
perkawinan terlebih dahulu.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
5. Apakah ia mengindahkan larangan Alkitab tentang pemabukan? Apakah ia bebas
dari semua zat alami atau buatan yang mencandu? Informan Bapak Kumpul Sembiring menuturkan :
“Jika calon masih mabuk – mabukan dan merokok, ia tidak boleh menjadi Saksi Yehuwa…Jadi calon harus bersih, walaupun merokok sekalipun,
karena ayat Alkitab ada.”
Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007 6.
Apakah ia melihat pentingnya menghindari pergaulannya yang tidak sehat?
Universitas Sumatera Utara
7. Apakah ia sebelumnya adalah anggota dari suatu organisasi agama palsu?
Informan Bapak Kumpul Sembiring menuturkan : “Jika masih, ia harus keluar dari keanggotaannya terlebih dahulu karena
tidak boleh memiliki dua keyakinan.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
8. Apakah ia sama sekali tidak terlibat dalam urusan politik dunia? Jika masih aktif
dalam partai, calon tidak boleh menjadi penganut Saksi Yehuwa. 9.
Apakah ia mempercayai dan hidup selaras apa yang Alkitab ajarkan? 10.
Apakah ia benar – benar ingin menjadi Saksi Yehuwa? Saksi Yehuwa tidak membeda – bedakan antara kaum pendeta dengan kaun awam.
Tiap penjual buku akan mengaku sebagai semacam ”pendeta” atau ”penginjil” yang telah ditetapkan. Memang ada Saksi – Saksi Yehuwa yang malas, sama seperti
dalam organisasi apa saja. Tapi kenyataannya, persentasi anggota mereka yang tiap bulan keluar bersaksi, mencapai rata – rata 65 persen. Suatu angka statistik yang
begitu tinggi, dan hanya Saksi Yehuwalah yang anggotanya serajin itu. 7. Calon itu Dibaptiskan ke Dalam Teokrasi
Sama halnya saat menjadi penyiar, calon Saksi Yehuwa juga harus menjawab dua pertanyaan sederhana sebagai satu cara untuk membuat pernyataan lisan di hadapan
umum tentang iman mereka untuk benar – benar dibaptis menjadi penginjilpengabar ajaran Saksi Yehuwa. Bukan hanya modal kata percaya yang keluar dari mulutnya saja,
tapi harus diperlihatkan juga melalui sifat dan aktivitasnya selama menjadi penyiar ajaran Saksi Yehuwa.
Calon Saksi Yehuwa tersebut memberitahu kepada pengawas umum sidang bahwa ia ingin dibaptis. Pengawas umum akan mengatur agar beberapa penatua meninjau ajaran
Universitas Sumatera Utara
– ajaran dasar Alkitab bersama calon Saksi Yehuwa. Jika para penatua itu sepakat bahwa calon Saksi Yehuwa memenuhi syarat, mereka akan memberitahu calon Saksi
Yehuwa tersebut bahwa ia dapat dibaptis pada acara pembaptisan berikutnya. Selama menjadi penyiar, calon diarahkan untuk terus aktif dalam menyiarkan ajaran
Saksi Yehuwa; seperti yang dituturkan oleh informan Bapak Kumpul Sembiring : ”Setiap bulannya, Saksi – Saksi Yehuwa harus pergi mengabarmenginjil
selama 10 jam. Jika dibawah dari yang diwajibkan, maka penatua akan memberikan anjuran untuk mengajaknya bersama – sama pergi
mengabarmenginjil.” Wawancara, Sabtu, 9 Juni 2007
Saksi Yehuwa banyak menggunakan istilah teokrasi; artinya : wilayah kekuasaan ilahi. Mereka menganggap bahwa teokrasi atau Kerajaan Allah itu tak lain dan tak bukan
adalah organisasi mereka sendiri. Sekarang calon itu siap untuk dibaptiskan ke dalam teokrasi tersebut. Setelah dibaptis, calon anggota itu sudah sah menjadi seorang Saksi
Yehuwa yang lengkap, yang sudah diindoktrinir serta berhak untuk menyandang nama Saksi Yehuwa.
Jaka Delon, salah seorang informan menuturkan : “Setelah calon melaksanakan prinsip – prinsipnorma – normakaedah –
kaedah dari Alkitab, ia dibaptis dan sah menjadi Saksi Yehuwa.” Wawancara, Selasa, 15 Mei 2007
Tidak jauh berbeda dari informan Juliana yang menuturkan : “Saksi Yehuwa yang sudah dibaptis wajib menginjil. Semua daerah perlu
diinjili. Menginjil dengan cara datang ke rumah – rumah. Saksi Yehuwa berani mengabarkan injil karena ayat Alkitab menyuruh untuk menginjil.”
Wawancara, Kamis, 3 Mei 2007 Baptisan itu sendiri menunjukkan kepada umum bahwa calon Saksi Yehuwa secara
pribadi telah membaktikan diri kepada Allah dan sekarang adalah salah seorang Saksi – Saksi Yehuwa. Seluruh tubuh calon baptis dibenamkan ke dalam air untuk
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan kepada umum bahwa ia telah membaktikan diri kepada Yehuwa. Dibenamkan ke dalam air adalah lambang bahwa calon baptis telah mati berkenaan
dengan jalan hidupnya dahulu. Diangkat dari air menunjukkan bahwa calon baptis sekarang hidup untuk melakukan kehendak Yehuwa dan kepada Yehuwalah ia
membaktikan diri, bukan kepada suatu pekerjaan, suatu tujuan, orang lain atau suatu organisasi.
Pembaptisan adalah acara tetap dalam kebaktian – kebaktian tahunan, yakni kebaktian distrik, kebaktian wilayah ataupun kebaktian istimewa, yang diselenggarakan oleh
Saksi – Saksi Yehuwa. Untuk di Medan, pembaptisan sering dilakukan di kolam – kolam renang ataupun dengan membuat kolam sendiri.
4.3.5.2. Strategi Saksi Yehuwa Dalam MemotivasiMeyakinkan Para Penganutnya