Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik Terhadap Kualitas Pelayanan e-KTP (X1 ke Y)

1. Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik Terhadap Kualitas Pelayanan e-KTP (X1 ke Y)

Berdasarkan hasil uji statistik melalui SPSS diperoleh data bahwa penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidenreng Rappang dengan nilai t hitung variabel penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik (X1) sebesar 9.005 dengan tingkat signifikansi 0.000 (p < 0.01), berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik (X1) terhadap kualitas pelayanan e-KTP (Y), dan hasil uji (model summary, Tabel 4.42) pengaruh X1 terhadap Y sebesar 47,4%.

Selanjutnya berdasarkan tabulasi data penelitian variabel X1 (Prinsip Pelayanan Publik pada tabel 4.33), maka hasil perhitungan pengaruh penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik (X1), melalui rumus: Total Frekuensi Jawaban : Bobot Tertinggi X Jumlah Pernyataan X Jumlah Responden, maka diperoleh besar pengaruh X1 sebesar 83,20% termasuk kriteria “Sangat Sesuai”.

Hasil ini sejalan dengan temuan Nazlia Safira Ardhani (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara) bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara pelaksanaan prinsip-prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik sebesar 0,87 yang berarti koefisien korelasi positif. Temuan Nazlia dalam penelitiannya bahwa ada hubungan positif antara pelaksanaan prinsip-prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik dengan signifikan sebesar 14,45. Dan besarnya pengaruh pelaksanaan prinsip-prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik adalah sebesar 75,69%. Dengan demikian, terbukti bahwa penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik adalah aspek- aspek dan faktor-faktor yang berfungsi memengaruhi kualitas pelayanan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidenreng

Administrasi dan Pelayanan Publik 215

Rappang. Untuk kepentingan pendekatan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik adalah suatu perwujudan khususnya bagi pegawai dibagian pelayanan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidenreng Rappang, agar dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.

Pentingnya pemerintah untuk memperhatikan dan menerapkan sepuluh prinsip pelayanan publik, meliputi; 1) kesederhanaan prosedur,

2) kejelasan, 3) kepastian waktu, 4) akurasi produk pelayanan publik, 5) kelengkapan sarana dan prasarana, 6) keamanan, 7) tanggung jawab, 8) kemudahan akses, 9) kedisiplinan, dan 10), kenyamanan, yang tertuang dalam Kepmen PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 , karena dalam penyelenggaraan pelayanan publik, aparatur pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat, dan masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah, karena masyarakat telah memberikan dananya kepada pemerintah dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi, dan berbagai pungutan lainnya.

Selanjutnya, diantara sepuluh indikator prinsip pelayanan publik tersebut diatas, yang paling besar pengaruhnya adalah indikator ke lima (kelengkapan sarana dan prasarana) sebesar 4,82% itu berarti bahwa pemerintah melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidenreng Rappang, harus melengkapi dan menggunakan sarana dan prasarana yang lengkap, modern, dan mutahir, baik hardware (perangkat keras) maupun software (perangkat lunak/aplikasi) yang digunakan, serta didukung oleh sumber daya manusia (user/operator) yang sudah menguasai mengoperasikannya. Sebaliknya, indikator yang paling kurang berpengaruh dari kesepuluh indikator penerapan prinsip pelayanan tersebut, yaitu indikator yang ke delapan (kemudahan akses) yaitu hanya 3,86% saja pengaruhnya, tetapi bukan berarti bahwa pemerintah tidak harus memperhatikan akses lokasi tempat pemberian pelayanan publik, karena semakin mudah dan terjangkaunya akses pelayanan publik, maka semakin sedikit waktu dan tenaga yang dibutuhkan oleh masyarakat, demikian pula dengan materi/biaya yang dikeluarkan akan semakin sedikit juga.

216 Kamaruddin Sellang, S.Sos., M.A.P.