Kamaruddin Sellang, S.Sos., M.A.P. dalam rencana-rencana; (2) bagaimana pemerintah mengatur organisasi,

48 Kamaruddin Sellang, S.Sos., M.A.P. dalam rencana-rencana; (2) bagaimana pemerintah mengatur organisasi,

personalia, pembiayaan, usaha struktur administrasi dari segi formalnya; (3) bagaimana para administrator mewujudkan kerjasama; (4) bagaimana pemerintah tetap bertanggung jawab, baik pengawasan eksekutif, yudikatif, dan legislatif.

Ruang lingkup administrasi publik adalah; (1) kebijakan publik, (2) birokrasi publik, (3) manajemen publik, (4) kepemimpinan, (5) pelayanan publik, (6) administrasi kepegawaian, (7) kinerja, dan (8) etika administrasi publik. Untuk mendukung argumen tesebut, Ahmad (2015) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Administrasi Publik Teori dan Aplikasi” mengidentifikasi lima kontributor teori administrasi publik klasik yang sering didiskusikan dalam literatur; yaitu Woodrow Wilson, Frank J. Goodnow, Max Weber, Henri Fayol, dan Luther Gulick.

Woodrow Wilson; Studi Administrasi (1887) dalam Ahmad (2015) mengemukakan bahwa pergerakan mutakhir yang disebut reformasi pelayanan sipil harus diperluas kepada usaha-usaha untuk mereformasi kepegawaian, organisasi, dan metode dari kantor-kantor pemerintah. Usaha ke arah ini memerlukan ilmu praktis administrasi, hanya ilmu praktis administrasi yang dapat memberikan cahaya pencerah. Untuk maksud tersebut Wilson menganjurkan pembentukan studi administrasi. Selanjutnya menurut Wilson, administrasi adalah bagian yang paling nyata dari pemerintah, administrasi adalah pemerintah dalam tindakan, administrasi adalah bagian eksekutif, operatif, bagian paling jelas dari pemerintah. Tugas-tugas administrasi yang selama ini dipelajari dengan tekun dan sistematis memerlukan penyesuaian terhadap standar-standar kebijakan yang telah teruji secara cermat. Adalah lebih sulit menjalankan konstitusi daripada membuatnya.

Untuk mencapai efisiensi lebih lanjut Wilson (Ahmad,2015) mengemukakan bahwa studi administrasi harus menemukan tatanan- tatanan sederhana yang dengan itu tanggung jawab dapat diletakkan di atas pundak para pejabat secara benar; studi administrasi harus menemukan cara terbaik dalam membagi otoritas tanpa menghambatnya, dan membagi tanggung jawab tanpa menggelapkannya. Menemukan prinsip terbaik untuk distiribusi otoritas, menurut Wilson, adalah kepentingan terbesar dalam suatu sistem demokratik dimana para pejabat melayani banyak penguasa.

Administrasi dan Pelayanan Publik 49

Aparat publik harus sensitif terhadap opini publik. Administrasi publik juga harus mampu mengkombinasikan kebebasan dengan bantuan yang bermanfaat. Administrasi publik harus mampu menyediakan kemungkinan kehidupan terbaik bagi organisasi federal. Bagi sistem di dalam sistem. Administrasi membuat pemerintah kecamatan, kota, provinsi, negara bagian, dan federal hidup dengan kekuatan yang setara, saling tergantung, dan kooperatif.

Frank J. Goodnow; Dikotomi Politik-Administrasi (1900) dalam Ahmad (2015) mengemukakan bahwa seluruh tindakan negara beserta organ-organnya dapat dibagi menjadi dua fungsi yang berbeda, yaitu politik dan administrasi. Politik bertalian dengan kebijakan-kebijakan atau ekspresi dari kehendak negara. Administrasi bertalian dengan pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan tersebut. Selanjutnya Goodnow, menjelaskan bahwa fungsi administrasi mencakup dua bentuk, yaitu; (a) administrasi peradilan, dan (b) administrasi pemerintah. Fungsi administrasi peradilan mencakup interpretasi kehendak negara. Fungsi ini dijalankan oleh otoritas judisial yang sedikit banyak independen dari pembuat undang-undang. Fungsi administrasi pemerintah mencakup beberapa elemen, yaitu; (a) pemilihan legislator, (b) penunjukan hakim, (c) penunjukan petugas/ pejabat, (d) pekerjaan perstatistikan, (e) pembentukan, perlindungan, dan pengembangan organisasi pemerintah, dan (f) penegakan hukum.

Diantara fungsi administrasi peradilan dan administrasi pemerintah terdapat fungsi minor yang bersifat kuasi-yudisial. Misalnya; kehendak negara berkenaan dengan pajak atas suatu properti tertentu, atau jenis bangunan yang harus dibangun dalam suatu cara spesifik, dipercayakan kepada para pejabat yang lebih berkarakter administrasi. Menurut Goodnow (Ahmad, 2015) fungsi kuasi-yudisial ini harus ditampilkan oleh otoritas yang berkarakter administrasi sebaga kinerja seperti ini mensyaratkan pengetahuan teknis yang banyak. Untuk menjamin pelaksanaan yang paling efisien dari kehendak negara, maka fungsi administrasi pemerintah yang tunduk pada kontrol politik. Tetapi, yang tunduk pada kontrol politik hanyalah fungsi pelaksanaan peraturan dan hukum, atau yang dapat disebut sebagai fungsi eksekutif, fungsi kuasi-yudisial, fungsi perstatistikan, fungsi pembentukan, perlindungan, dan pengembangan organisasi pemerintah. Fungsi administrasi peradilan tidak tunduk pada kontrol politik.