Kamaruddin Sellang, S.Sos., M.A.P. Max Weber; Tipe Ideal Birokrasi (Ahmad, 2015) bahwa tipe

50 Kamaruddin Sellang, S.Sos., M.A.P. Max Weber; Tipe Ideal Birokrasi (Ahmad, 2015) bahwa tipe

ideal birokrasi menguraikan tentang rasionalisasi hubungan otoritas (kewenangan). Berdasarkan asumsinya bahwa otoritas adalah basis dari seluruh saling hubungan di dalam organisasi, Weber memelopori suatu alur ke arah pemahaman bagaimana otoritas dilegitimasi sebagai suatu sistem keyakinan. Menurut Weber, organisasi modern efisien karena pimpinannya berbasis otoritas legal-rasional. Otoritas legal-rasional berlandaskan seperangkat peraturan abstrak yang dipandang sah, dan dari peraturan yang abstrak itu timbul kekuasaan. Ketiak otoritas legal-rasional ini melibatkan staf administratif yang terorganisir, maka ia mengambil bentuk struktur birokrasi. Birokrasi adalah tipe ideal dari officialdom (kepegawaian). Henderson & Parsons (1947) dalam (Ahmad, 2015)

Selanjutnya Weber menguraikan prinsip-prinsip fundamental dari otoritas legal rasional sebagai berikut :

1. Pengorganisasian fungsi jabatan yang kontinyu dan ditetapkan dengan peraturan;

2. Bidang kompetensi khusus yang meliputi kewajiban, otoritas, dan sarana paksaan;

3. Susunan jabatan yang mengikuti prinsip hirarki;

4. Peraturan dan norma teknis untuk pelaksanaan jabatan;

5. Pemisahan hak pribadi dari milik organisasi;

6. Tida ada pemberian yang terkait dengan posisi jabatan; dan

7. Tindakan, keputusan, dan peraturan tertulis.

(Henderson & Parsons, 1947 dalam Ahmad, 2015)

Selain menguraikan kategori-kategori fundamental otoritas legal- rasional, Weber (Ahmad, 2015) merinci tentang kriteria tugas dan fungsi staf administratif yang mencakup 10 prinsip berikut:

1. Pegawai taat pada otoritas hanya berkenaan dengan kewajiban jabatan;

2. Pegawai diorganisir dalam jabatan yang hirarkis;

3. Setiap jabatan memiliki kompetensi;

4. Pengisian jabatan melalui sistem kontraktual;

5. Calon pejabat diseleksi menurut kualifikasi teknis;

6. Pegawai digaji secra tetap dan untuk sebagian besar dengan suatu hak pensiun;

7. Jabatan diperlakukan sebagai jejak kerja, setidaknya sebagai lapangan kerja primer; dan

Administrasi dan Pelayanan Publik 51

8. Jabatan membentuk sistem karir. Teori birokrasi menurut Weber dalam Ahmad (2015) menjelaskan efisiensi organisasi birokratik dengan menggunakan konsep otoritas legal rasional dan kriteria tugas dan fungsi staf administratif. Konsep otoritas legal rasional dijabarkan ke dalam tujuan prinsip, sedangkan kriteria tugas dan fungsi staf administratif dijabarkan ke dalam 10 prinsip yang merupakan tipe ideal. Tipe ideal birokrasi Weber diklaim sebagai teori administrasi publik karena organisasi publik, yang merupakan lokus administrasi publik, adalah bagian dari struktur sosial atau organisasi sosial. Sebagaimana ditegaskan oleh Parsons (dalam Ahmad, 2015), bahwa setiap organisasi formal dapat dianalisis sebagai bagian dari sistem sosial. Selain itu, kepegawaian publik di semua negara diorganisir berdasarkan prinsip birokrasi. Birokrasi ada di dalam aparatur administratif semua pemerintahan. (Von Mises 2007 dalam Ahmad, 2015).

Henry Fayol; Prinsip-Prinsip dan Metode-Metode Administrasi (1916). Ahmad (2015) bahwa teori Fayol diklaim sebagai teori administrasi publik klasik, terutama karena prinsip-prinsip dan metode administrasi yang diformulasikan-nya dianggap berdaya terap untuk seluruh bentuk organisasi administratif, sedangkan organisasi publik pada umumnya adalah organisasi administratif. Sebagaimana ditegaskan oleh Fayol, prinsip merupakan kebenaran universal yang menyediakan tuntunan kepada para manajer dalam semua bentuk organisasi. Prinsip-prinsip tersebut fleksibel dan dan dapat diadaptasi kepada setiap kebutuhan, tinggal bagaimana menggunakannya dan hal ini merupakan suatu kiat yang sulit yang membutuhkan intelegensi, pengalaman, keputusan, dan proporsi (Tompkins, 2005, dalam Ahmad, 2015).

Menurut Fayol dalam Ahmad (2015) manajemen hanyalah salah satu dari enam komponen governance. Para administrator yang mengikuti prinsip- prinsip administrasi dan menggunakan metode-metode yang tepat akan mencapai sukses yang lebih besar dibandingkan yang tidak mengikutinya. Untuk maksud tersebut, Fayol dalam Ahmad (2015) mengidentifikasi 14 prinsip untuk membantu efektivitas manajerial, sebgai berikut :

1. Pembagian kerja

2. Otoritas dan responsibilitas

3. Disiplin

4. Kesatuan komando