Sugesti Pendidik

1. Sugesti Pendidik

a. Setiap usaha untuk mempertahankan kebaikan; setiap pengorbanan pada jalan Allah;

setiap kejujuran, keikhlasan, konsekwen; setiap perasaan halus; setiap rasa kasih dan sayang; setiap intuisi yang tajam dan pribadi yang baik; setiap daya energik dan responsif, semuanya itu, apabila ikhlas demi Allah swt., akan dinilai besar dan tertulis abadi.

b. Manusia tidak boleh dipaksakan harus mencapai bentuk ideal tertentu yang sudah ditentukan. Namun seharusnya setiap individu diminta agar mencapai tingkatan sebaik mungkin sesuai dengan potensi, kemampuan dan orientasinya.

c. Beberapa orang membutuhkan kata-kata yang bisa memotivasi mereka dalam melakukan berbagai hal. Allah swt. dalam mendidik para nabi dan rasul menggunakan c. Beberapa orang membutuhkan kata-kata yang bisa memotivasi mereka dalam melakukan berbagai hal. Allah swt. dalam mendidik para nabi dan rasul menggunakan

pribadi yang berkarakter. Pendidik harus mengubah persepsi untuk menunggu perkataan sopan dan santun dari peserta didik, tetapi pendidik

membentuk

dan pertama memberikan perkataan yang memberikan semangat, menginspirasi dan penuh hikmah.

yang

utama

diwariskan seorang pendidik kepada peserta didiknya adalah karakter (akhlak) yang baik dan terpuji, karena ia lebih baik daripada materi (uang), baik pada saat senang maupun susah.

d. Sebaik-baik

yang

(Abdullah Muhammad Abdul Mu‟thi)

e. Jika ingin melihat anak anda maju, perdengarkan pada mereka kata-kata indah dan pujian yang anda berikan, yaitu kata- kata yang menguatkan (word of affirmation). (Haim Ginott)

f. Karakter itu bermanfaat bagi peserta didik di masa

karakter kurang bermanfaat di masa tua. Dahan akan lurus jika kita luruskan tetapu kayu tidak akan lurus

kecil,

tetapi

jika kita luruskan. (Abdullah Muhammad Abdul Mu‟thi)

g. Sungguh suatu pandangan yang bertolak belakang karena banyak pendidik dan orang tua yang masih membedakan antara waktu belajar dan waktu bermain tanpa melihat g. Sungguh suatu pandangan yang bertolak belakang karena banyak pendidik dan orang tua yang masih membedakan antara waktu belajar dan waktu bermain tanpa melihat

h. Guru yang biasa-biasa saja akan bercerita. Guru yang baik akan menjelaskan Guru yang hebat akan mempraktikkan Guru yang luar biasa akan menginspirasi. (William A. Ward).

i. Para guru

meniru dan menerapkan metode dakwah Rasulullah saw. Dalam

hendaklah

kegiatan pembelajaran, sesuai tuntutan situasi dan kondisi. j. Modal utama cinta adalah kelembutan sikap. Kelembutan akan membuahkan cinta, dan cinta akan semakin merekatkan hubungan guru dan peserta didik.

k. Semestinya guru memiliki kemampuan mengelola emosi secara lebih baik dan canggih

negatif akan menyebabkan hubungan antara guru dan murid menjadi tersekat, tidak netral, bahkan penuh dengan prakonsepsi negatif.

dan

cat-cat

l. Peserta didik berbuat kesalahan lebih karena dorongan naluri masa anak-anak, bukan pertimbangan rasional.

m. Buatlah kondisi kembali dengan ma‟af mema‟afkan dan guru tidak akan mudah putus

apabila menyadari keterbatasannya. Maksudnya adalah setinggi apapun keahlian mengajar yang dimiliki,

asa, asa,

n. Yakinkan diri bahwa ilmu Allah Maha Luas, Allah swt adalah sumber dari segala sumber ilmu Allah.

o. Komunikasi “pemecah es” (ice breaker berfungsi untuk memecahkan kebekuan suasana.

p. Salah satu kiat jitu membangun karakter unggul adalah menekankan kepada semua guru

peserta didik berdasarkan cinta, kasih sayang dan kelembutan dan guru perlu mencoba banyak cara memoles dan mewarnai hubungannya dengan peserta didik.

agar

mendidik

q. Guru membantu peserta didik dengan memberikan “kunci” atau “kail” yang dapat

digunakan peserta didik menyelesaikan masalah, bukan dengan langsung turun tangan menyelesaikan masalah itu sendiri. Pada dasarnya, setiap peserta didik menyukai pujian. Kebutuhan peserta didik akan pujian lebih besar di banding orang dewasa.

r. Waktu dan tenaga yang disisihkan guru dengan ikhlas untuk mendidik peserta didik dapat menjadi sedekah jariyah.

s. Kekayaan guru bersifat immaterial (non- fisik), yaitu kekayaan sebagai bekal untuk menjalani kehidupan di akhirat kekal.

t. Guru harus memahami resiko-resiko yang akan dihadapi sebagai orang yang berprofesi sebagai pendidik dan semangat totalitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi pekerjaan-pekerjaan besar.

u. Mengajar dan menyelesaikan urusan rumah adalah dua hal yang sama pentingnya. Namun, tidak berarti keduanya menjadi nomor satu pada saat yang sama.

v. Tidak ada model, pendekatan, strategi dan metode yang paten dalam menghadapi peserta didik dan kondisi hati yang stabil akan melahirkan emosi yang stabil

w. Kreativitas guru muncul tatkala komitmen, konsentrasi dan dedikasi di curahkan sepenuhnya

keberhasilan proses pendidikan dan peserta didik dan "Kreativitas dan keberanian guru untuk berinovasi itu kunci

bagi

bagi pergerakan pendidikan Indonesia,"

2. Katakan dan jangan ucapkan

a. Katakan ketika sedang marah,

a) “semoga Allah swt. memberimu petunjuk”, jangan ucapkan, “semoga Allah swt.

memberimu musibah.” Karena memberimu musibah.” Karena

tersebut menjadi kenyataan.

hal

b) Hai Fulan, dengarkan kata-kata saya atau kamu tidak akan saya beri hadiah.” Jangan ucapkan ketika marah, “Hai

bodoh!” atau “hai goblok!” dan sejenisnya”

c) Katakanlah ketika istirahat, “pendidikan apa yang telah aku berikan untuk kalian

hari ini?” jangan ucapkan, “saya tidak mau kalian beristirahat ”

b. Katakan ketika memberi motivasi,

a) “jika engkau berbuat begini, maka aku akan mengajakmu ke tempat rekreasi atau ke kebun binatang atau aku akan beri

ucapkan sambil membentak, “jika engkau tidak mau

maka aku akan memukulmu dan merendahkan nilaimu!”

ini

b) “bagus, engkau telah berbuat sesuatu yang baik, akan saya beritahukan ini

kepada para tamu.” Jangan ucapkan sambil menghardik, “hari ini akan saya katakan kepada para tamu bahwa kamu telah melakukan begini, dan akan saya beritahukan keburukanmu di hadapan

mereka.”

c) “jika engkau tidak maumengerjakan ini niscaya kamu tidak akan mendapatkan hadiah pada minggu ini.” Jangan ucapkan c) “jika engkau tidak maumengerjakan ini niscaya kamu tidak akan mendapatkan hadiah pada minggu ini.” Jangan ucapkan

c. Katakanlah sebelum istirahat,

a) “Bacalah ketika hendak makan, doa sebelum

Jangan ucapkan, “istirahatlah, makanlah!”

makan.”

b) “pergi dan mainlah dengan teman- temanmu!”

dia merasakan pentingnya

(supaya

persahabatan dan persaudaraan). Jangan ucapkan, “pergilah dan mainlah dengan saudara-saudaramu

saja!”

d. Katakanlah ketika ia sedang sedih sambil memberikan

menyenangkan untuknya, “tenanglah, akan saya bantu.”

hal

yang

Jangan ucapkan sambil menakutinya, “diam, atau kamu akan didatangi hantu...!”

e Katakanlah ketika bertemu, “Assalamu Alaikum wahai anak- anakku.” Jangan ucapkan, “halo, hai,...!”

f. Katakanlah, “bersihkan kelasmu, kursi dan mejamu, sesungguhnya Allah swt. itu indah dan menyukai keindahan.” Jangan ucapkan, “bersihkan ini dan itu hai jorok.”

g. Katakan ketika peserta didik mencela temannya,

mulutmu!” atau “maafkanlah saudaramu!.” Jangan ucapkan,

“jagalah

“hai kurang ajar! atau anda katakan kepada yang dicelanya, “balaslah sebagaimana ia

mencelamu!

tetapi ajarkanlah kepadanya untuk me ngucapkan, “ semoga Allah

Akan

swt. memaafkanmu.” Agar ia mendapatkan kebaikan.

h. Katakan ketika peserta didik menyakiti anak lain. “kemarilah dan mintalah maaf

kepadanya!” jangan ucapkan, “anak tidak tahu sopan santun!” atau yang lain.