Faktor pendukung dalam mengimplemen- tasikan pendidikan Karakter.

A. Faktor pendukung dalam mengimplemen- tasikan pendidikan Karakter.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik mendapat kemudahan disebabkan beberapa faktor, diantaranya:

1. Dukungan Pemerintah Kota/Kabupaten Tingginya kemandirian suatu sekolah dapat dijadikan sebagai metode menjalin pendekatan terhadap pemerintah, kebijakan pemerintah yang kurang menyentuh motto sekolah dapat menjadi 1. Dukungan Pemerintah Kota/Kabupaten Tingginya kemandirian suatu sekolah dapat dijadikan sebagai metode menjalin pendekatan terhadap pemerintah, kebijakan pemerintah yang kurang menyentuh motto sekolah dapat menjadi

Kesesuaian program pemerintah dengan Sekolah dalam membangun karakter bangsa mampu mengundang simpatik pemerintah Kota. Pendidikan karakter merupakan kurikulum pendidikan yang diterapkan di sekolah, sehingga kurikulum yang dijalankan adalah Kurikulum 2013 sesuai instruksi pemerintah daerah yang memberlakukan dan instruksi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Komunikasi dengan dinas pendidikan pemerintah kota harus tetap terjalin dengan baik, dalam bentuk kerjasama kegiatan dengan Dinas Pendidikan Kota atau program- program pemerintah daerah.

2. Dukungan Masyarakat Masyarakat akan memberikan apresiasi positif dan kepercayaan besar kepada sekolah untuk menjadikan anak-anak mereka berkarakter dan berprestasi. Sekolah yang secara umum menjadikan peserta didik memiliki karakter yang bagus, terlihat ketika menjalin komunikasi dengan orang-orang di sekitar lingkungan sekolah. Sekolah memprogramkan kegiatan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan di masjid, memberlakukan ketertiban dalam segala hal, dan berpakaian rapi dalam melaksanakan shalat berjamaah.Kondisi pendidikan bangsa cukup memprihatinkan saat ini, pendidikan karakter bukan sekedar wacana, 2. Dukungan Masyarakat Masyarakat akan memberikan apresiasi positif dan kepercayaan besar kepada sekolah untuk menjadikan anak-anak mereka berkarakter dan berprestasi. Sekolah yang secara umum menjadikan peserta didik memiliki karakter yang bagus, terlihat ketika menjalin komunikasi dengan orang-orang di sekitar lingkungan sekolah. Sekolah memprogramkan kegiatan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan di masjid, memberlakukan ketertiban dalam segala hal, dan berpakaian rapi dalam melaksanakan shalat berjamaah.Kondisi pendidikan bangsa cukup memprihatinkan saat ini, pendidikan karakter bukan sekedar wacana,

Masyarakat yang menyaksikan keseriusan sekolah dalam pembangunan karakter peserta didik, dengan berbagai metode dan strategi diterapkan oleh sekolah, seperti Tata tertib yang berlaku dihormati, sistem manajemen sekolah yang moderen dan terpercaya, pengamalan ajaran Islam yang baik, guru-guru yang berilmu dan bertaqwa. Selain itu faktor lokasi yang strategis dan mudah terjangkau.

3. Dukungan Orang Tua Peserta didik dalam usia pertumbuhan mereka sangat cepat menyerah segala sesuatu yang merek lihat, dengar, dan alami di sekitar kehidupan mereka, terutama orang tua dan keluarga. Partisipasi orang tua bagi sebuah sekolah sangatlah penting, komunikasi sekolah dan orang tua peserta didik harus tetap terjalin agar informasi-informasi penting tentang peserta didik atau pendidikan dapat diketahui.

Upaya yang ditempuh sekolah dalam menjalin silaturrahim dengan orang tua peserta didik adalah memberikan suatu kegiatan khusus, misalnya seminar parenting dan rapat guru dan orang tua yang harus berjalan lancar. Hasil keputusan rapat tersebut dapat mengambarkan:

1) Terwujudnya

pelaksanaan pembelajaran berdasarkan strategi guru.

kesepakatan

2) Timbulnya saling pengertian antara guru dan orang tua.

3) Timbulnya kesadaran akan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

4) Terciptanya kerjasama

5) menguatkan silaturrahim. Latar belakang pendidikan orang tua yang baik akan memiliki respon positif sehingga terpanggil untuk mengikuti kegiatan sekolah dan memberikan informasi terpercaya kepada keluarga yang lain. Nilai spiritual Islam yang diemban oleh sekolah menjadikannya istimewa bagi pandangan orang tua, misalnya alumni sekolah yang mempunyai attitude dan etika lulusan yang bagus, salah

yaitu inisiatif melaksanakan shalat dan memiliki bacaan al- Qur‟an yang baik. Orang tua yang baik tidak akan

satu

indikatornya

menginginkan pendidikan anak-anaknya seperti sekolah umum yang sepertinya hanya satu arah. Sedangkan

yang menerapkan pendidikan

di

sekolah

karakter mampu menciptakan komunikasi dua arah, yaitu dari guru ke murid, murid keguru. Hal itu merupakan suatu realitas besarnya partisipasi orang tua kepada sekolah yang merupakan salah satu kunci penanaman karakter peserta didik.

Faktor pendukung pelaksanaan strategi guru PAI dalam mengimplementasikan pendidikan karakter adalah kesamaan pemahaman dan usaha bersama dari berbagai pihak atas amanah dan tanggung jawab atas amanah dan tanggung jawab dalam pendidikan. Strategi pembelajaran yang berhasil ditopang dengan kerjasama dari berbagai unsur.

4. Dukungan Guru dan peserta didik Semua faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran hendaknya ditelusuri untuk mengetahui faktor mana yang paling esensial dalam hasil pembelajaran. Faktor yang paling utama adalah guru dan peserta didik sendiri. Ditinjau

dari faktor guru, keberhasilan pembelajaran paling tidak dipengaruhi oleh:

1) Kesiapan

dalam menyajikan pembelajaran

guru

2) Penguasaan

terhadap materi pembelajaran

guru

3) Kemampuan bawaan guru

4) Kemampuan guru dalam berkomunikasi Sementara dari

faktor peserta didik, keberhasilan pembelajaran peserta didik dapat dipengaruhi oleh:

1) Kesiapan belajar peserta didik

2) Kebiasaan belajar peserta didik

3) Sikap belajar peserta didik

4) Ada atau tidaknya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik pada umumnya.

5) Ada atau tidaknya kesulitan belajar peserta didik dalam mempelajari suatu mata pelajaran tertentu.

5. Dukungan Teman Sejawat Keberhasilan peserta didik dalam pembela- jaran tidak hanya ditangani oleh seorang guru PAI dengan meniadakan peran guru-guru. Peran serta teman sejawat dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara bertukar pikiran dan pengalaman

dalam melangsungkan proses pembelajaran. Hasil bacaan terhadap referensi masing-masing

terdapat perbedaan, begitupula dengan pengalaman dan latar belakang guru yang berbeda. Kelebihan kapasitas ilmu pengetahuan seorang pendidik menjadi kekurang bagi pendidik yang lain, atau kekurangan pengetahuan

guru

tentang strategi pembelajaran boleh jadi dikuasai oleh guru-guru yang lain. Pentingnya komunikasi guru PAI dengan guru-guru yang lain tentang pembelajaran semakin

guru

PAI

memudahkan mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran agama Islam di sekolah dapat berupa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Tahfiz, UMMI dan Islamic Study Club (ISC). Materi Tahfiz membantu guru PAI dalam mencapai ketuntasan belajar pada materi al- Qur‟an. Materi

UMMI lebih menekankan pada aspek tajwid dan hafalan

pelajaran UMMI membantu pada aspek hafalan al- Qur‟an peserta didik. Aspek materi belajar tentang al- Qur‟an di kelas, guru PAI lebih menekankan pada aspek terjemahan dan menjelaskan isi kandungan surah.

al- Qur‟an.

Mata

Materi ISC membantu guru PAI dalam aspek kognitif peserta didik tentang wawasan Agama Islam. Materi ISC dapat menggugah peserta didik untuk meneladani Rasulullah Muhammad saw., perjuangan para sahabat rasul dan orang-orang saleh. Peserta didik terarahkan untuk mengetahui keluasan ajaran Islam. Materi-materi pembelajaran Agama Islam dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan Islam.

Materi-materi tersebut

dalam kegiatan ekstrakurikuler PAI, misalnya kegiatan pesantren kilat di bulan suci Ramadhan.

dapat

teruarai