Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tujuan Pembelajaran.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tujuan Pembelajaran.

1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat pada diri guru bersangkutan yang sangat berpengaruh terhadap usaha guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Faktor-faktor internal itu adalah wawasan dan kemampuan profesional, sikap

lapangan dan kerjasama.

mental,

pengalaman

a. Wawasan dan kemampuan profesional Guru berwawasan yang sempit cenderung menyalahkan

orang lain, menjustifikasi kelompoknya paling benar, mudah memberikan vonis sesat atau masuk neraka dan mengurung diri dari kemajuan IPTEK sehingga tidak mampu mengejar kemajuan zaman.

pendapat

Guru PAI dituntut memiliki wawasan yang universal dan mendalam tentang berbagai hal, antara lain:

1) Wawasan kependidikan

2) Wawasan keagamaan

3) Wawasan kebangsaan

4) Wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi Disamping wawasan luas, guru PAI juga dituntut untuk memiliki kemampuan profesional.

Kemampuan profesional tersebut adalah:

1) Kemampuan memahami, menghayati dan menjabarkan kurikulum PAI

2) Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran

3) Kemampuan menyusun administrasi pembelajaran, misalnya menyusun konsep Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

menjabarkannya kedalam

kemudian

Rencana Program Pembelajaran (RPP).

4) Kemampuan mengaplikasikan program dalam pembelajaran

5) Kemampuan mengintegrasikan antara model, strategi, metode, pendekatan, tekhnik dan taktik pembelajaran.

6) Kemampuan mengintegrasikan konsep keterpaduan materi mata pelajaran PAI dengan mata pelajaran lain.

7) Kemampuan mengaplikasikan prinsip- prinsip pembelajaran.

8) Kemampuan mengemas Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)

9) Kemampuan melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran

10) Kemampuan melaksanakan, mengem- bangkan

mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam.

dan dan

1) Ikhlas dalam melaksanakan segala tugas dan kewajiban sebagai pendidik

2) Kemauan untuk bekerja keras, tabah, sabar, tangguh dan komitmen yang tinggi.

3) Kemauan untuk belajar dan senantiasa meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan.

4) Memiliki sifat-sifat terpuji (akhlakul karimah) dan berusaha menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela.

c. Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari diri sendiri maupun pengalaman dari orang lain/ teman seprofesi. Pengalaman yang dimaksud disini adalah

pengalaman dalam kegiatan Pendidikan Agama Islam di skeolah, baik dalam bentuk kegiatan intra maupun ekstrakurikeuler.

d. Kerjasama Proses pembelajaran akan berhasil mencapai tujuan apabila terjadi kerjasama antar guru dan peserta didik, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pembina, serta adanya kerjasama dengan guru-guru lain baik di sekolah tersebut maupun di sekolah lain.

2. Faktor eksternal

a. Sarana dan prasarana Materi pelajaran PAI terdapat banyak sekali kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada ranah psikomotorik dan afektif disamping

maka faktor tersedianya sarana dan prasarana yang memadai

kognitif,

sangat besar pengaruhnya terhadap

menjadi

pencapaian tujuan pembelajaran PAI pada sekolah tersebut. Sebaiknya setiap guru PAI, pengawas,

kepala sekolah bersungguh-sungguh dalam

dan

mendata kebutuhan

serta berusaha mengkoordinasikannya kepada pejabat struktural yang berwenang.

sarana

b. Lingkungan sekolah/madrasah Sekolah merupakan tempat berekspresi, tempat menemukan bakat, tempat belajar menghargai, mengajarkan persahabatan. Lingkungan sekolah merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter peserta didik. Kebersihan, disiplin, kemanan dan kenyamanan serta keramah-tamahan sekolah sangat

besar pengaruhnya terhadap pembentukan karakter peserta didik. Menjaga kualitas lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab kepala besar pengaruhnya terhadap pembentukan karakter peserta didik. Menjaga kualitas lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab kepala

c. Pengawasan Pengawasan terhadap guru PAI terdiri dari pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas fungsional

pengawas PAI. Terlaksananya pengawasan yang efektif dan efisien akan sangat membantu pencapaian tujuan pendidikan, sebaliknya pengawasan untuk mencari kesalahan justru akan menjadi hambatan dan memutuskan kerjasama.

oleh

d. Kesejahteraan Guru Upaya peningkatan mutu pendidikan harus dimulai dari aktor kuncinya, yaitu guru. sebelumnya guru berada pada posisi dilematis, disatu sisi dituntut bekerja secara profesional, dilain pihak kesejahteraannya masih kecil. Undang- undang Guru dan Dosen (UUGD) tampak berusaha mengubah situasi tersebut dengan cara menuntut guru untuk bekerja secara profesional dan sebagai konsekuensinya

diberikan tunjangan profesi melalui sertfikasi guru, yang diawali dengan Uji Kompetensi Guru (UKG). Esensinya sertifikasi guru dapat diberikan tunjangan profesi melalui sertfikasi guru, yang diawali dengan Uji Kompetensi Guru (UKG). Esensinya sertifikasi guru dapat