Teori-teori tentang Pendidikan Kartakter

D. Teori-teori tentang Pendidikan Kartakter

Berbagai teori tentang pendidikan karakter telah dikemukakan oleh para pakar. Elias (1989) mengklasifikasikan

teori yang berkembang menjadi tiga, yakni: pendekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksi. Pendidikan karakter digemakan sejak zaman Yunani kuno dengan teori-teori para filsufnya

berbagai berbagai

a. Pendidikan Karakter Yunani Kuno Pembentukan karakter didasarkan atas nilai- nilai yang lahir dari pengetahuan tentang nilai moral. Pendidikan karakter diarahkan untuk mengejar keutamaan hidup dan bijaksana menyikapi kehidupan. Pendidikan yang hanya mengejar sukses materi, rasa hormat dan popularitas dianggap sebagai karakter rendah.

b. Pendidikan Karakter Romawi dan Abad Pertengahan Pendidikan karakter disosialisasikan melalui keluarga. Unsur-unsur karakter yang menonjol dari bangsa Roma adalah nilai-nilai, seperti mengutamakan kebaikan tanah air, devosi atau penyembahan dan penghormatan pada para dewa, kesetiaan, perilaku yang berkualitas, dan nilai-nilai stabilitas.

c. Pendidikan Karakter Era Modern Pendidikan karakter ditawarkan untuk mengatasi masalah manusia tidak cukup hanya dengan mengisinya dengan moral agama, tetapi juga diisi dengan penyadaran akan realitas dan mengaktifkan potensi gerakan manusia untuk mengatasi realitas yang ternyata mengekang dan menurunkan karakter kemanusiaan.

d. Pendidikan karakter di Indonesia

Pusat Pengkajian Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia (P3 UPI) menyebutkan 3 nilai yang perlu diperkuat untuk pembangunan bangsa adalah jujur, kerja keras dan ikhlas. Struktur kurikulum sekolah dasar memberikan muatan pembelajaran

dirancang untuk mengembangkan kompetensi spiritual keagamaan, sikap personal dan sosial, pengetahuan dan keterampilan

yang

Mansyur Ramli berpendapat bahwa: Karakter sebagai suatu moral excellence atau

akhlak dibangun di atas berbagia kebajikan (virtues) yang pada gilirannya hanya memiliki makna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Tabel 1: Nilai dan Deskripsi Pendidikan Budaya

dan Karakter Bangsa. NO

NILAI DESKRIPSI Sikap dan perilaku

yang patuh dalam

1 melaksanakan ajaran Religius

agama

yang dianutnya,

toleran toleran

dan

hidup rukun

dengan

pemeluk agama lain.

Perilaku yang didasarkan

pada

upaya

menjadikan dirinya sebagai orang

2 Jujur

selalu dapat dipercaya

yang

dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Sikap dan tindakan yang

menghargai perbedaan

agama,

3 Toleransi suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang

lain yang berbeda dari dirinya.

Tindakan yang menunjukkan perilaku

4 Disiplin tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

Perilaku yang

5 Kerja Keras menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai

hambatan belajar dan tugas,

serta menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya.

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

7 Mandiri

lain

dalam menyelesaikan tugas- tugas.

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang

8 Demokratis menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui

9 Rasa Ingin Tahu lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Cara

berpikir, bertindak,

dan berwawasan

yang Semangat

menempatkan

10 Kebangsaan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Cara berfikir, bersikap, dan

berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik

11 Cinta Tanah Air bangsa. Sikap dan tindakan

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,

dan mengakui,

serta menghormati keberhasilan

orang orang

yang memperlihatkan rasa Menghargai

bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Sikap, perkataan, dan tindakan

yang Bersahabat/

menyebabkan orang

13 Komuniktif

lain merasa senang dan

aman atas kehadiran dirinya.

Kebiasaan menyediakan

14 Cinta Damai berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

15 Gemar Membaca mencegah kerusakan

pada lingkungan alam di sekitarnya,

dan mengembangkan upaya-upaya

untuk untuk

Sikap dan tindakan yang

selalu ingin

memberi bantuan

16 Peduli pada orang lain dan Lingkungan

masyarakat yang membutuhkan.

Sikap dan perilaku seseorang

untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia

17 Peduli Sosial lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan

(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Adalah

kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan

18 Tanggung-jawab

yang

disengaja maupun yang tidak disengaja.

Berdasarkan Tabel 1 tentang Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, nilai-nilai pendidikan karakter berjumlah

18 dan penerapannya dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

e. Pendidikan Karakter Perspektif Islam Karakter oleh Ibnu Jama‟ah disamakan

dengan adab, yaitu gambaran perilaku yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Sedangkan Imam al-Ghazali menyebutnya Akhlaq. Akhlak bahagian dari keimanan, al- Qur‟an menegaskan keutamaan akhlak kedalam kelompok sifat-sifat kaum mukminin (Q.S. al- Mu’minun/23: 1- 8), orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Ali-Imran/3: 133- 134), „Ibad al- Rah}man (Q.S. al-Furqan/25: 63,

67 dan 72) dan Ulul al- Bab (Q.S. al- Ra‟d/13: 20-22). Korelasi taqwa dan akhlak dijelaskan melalui hadis dari sahabat Abi Zar al-Jundub dan Mu‟az bin Jabal, Rasulullah saw. bersabda:

Artinya: Bertaqwalah kepada Allah dimana saja engkau berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya

kebaikan dapat menghapus keburukan. Dan bergaullah manusia kepada manusia dengan akhlak yang baik. (HR. al- Tirmizi).

Pendidikan dalam Islam diarahkan sebagai sebuah proses pendidikan untuk menata akhlak. Akhlak yang mulia merupakan salah satu output dari pendidikan Islam. Pendidikan karakter dapat disebut sebagai al-Tarbiyah al- Akhlaqiyyah fi al- Islam .

menentukan nilai kemanusiaan seseorang dan menjadi penyebab daya tarik, sikap saling percaya, serta kemuliaan dan kewibawaan manusia. Sebab akhlak tanpa agama seperti benda mati yang mudah padam di hadapan nilai-nilai kemanusiaan yang materialis. Berkat akhlak kegamaan yang luhur dan mulia, kesucian dan keselamatan hidup seseorang akan terjaga. Karakter yang akan dibentuk kepada peserta didik disesuaikan dengan materi pelajaran.

Nilai-nilai

akhlak

Peserta didik dijauhkan dari perbuatan yang melanggar ajaran agama, walaupun perbuatan itu tidak haram bagi anak-anak dengan alasan belum mukallaf. Peserta didik meski belum mukallaf namun perlu dipersiapkan untuk menerima taklif . Membiarkan peserta didik shalat tanpa wudhu atau terkena najis merupakan tindakan yang kurang mendidik.