Stretegi Pembelajaran PAI dengan kooperatif learning.

A. Stretegi Pembelajaran PAI dengan kooperatif learning.

Salah satu bentuk pembelajaran yang sesuai dengan falsafah dari pendekatan konstruktivis adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Hal ini akan memungkinkan terjadinya penggabungan dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak tertekan. strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Jika selama ini ada pameo yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan sangat membantu peserta didik di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas. Pembelajaran seperti ini disebut juga Peer Lesson.

Kelompok belajar merupakan salah satu alternatif mengatasi kejenuhan belajar. Belajar berkelompok dapat menunjang kebiasaan belajar sendiri, menutupi kekurangan, dan belajar bekerjasama. Melalui belajar berkelompok kita bisa memhamai, mengenali, dan berinteraksi dengan beraneka macam karakter. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) melalui pemblejaran kooperatif

efektif daripada pembelajaran oleh pengajar.

ternyata

lebih

1. Pengertian pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat (siswa lain) sebagai sumber belajar, disamping guru dan sumber belajar yang lainnya.

2. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif Ada

yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:

berbagai

elemen

a. Saling ketergantungan positif (positive interdependence)

b. Interaksi tatap muka (face to face interaction).

c. Akuntabilitas individual (individual acoun- tability).

d. Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (use of collarative/social skill).

Pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat prosedur, yaitu:

a. Penjelasan materi.

b. Belajar dalam kelompok.

c. Penilaian.

d. Pengakuan tim.

3. Beberapa model pembelajaran kooperatif

a. Model STAD (Student Teams Achievement Division).

model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas John Hopkin USA. Secara umum cara penerapan model STAD di kelas adalah sebagai berikut.

Pembelajaran

kooperatif

1) Kelas dibagi dalam beberapa kelompok

2) Tiap kelompok siswa terdiri atas 4-5 orang yang bersifat heteropgen, baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.

3) Tiap kelompok di beri bahan ajar dan tugas- tugas pembelajaran yang harus dikerjakan

4) Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok

5) Selama

pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.

proses

6) Tiap-tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik secara individu 6) Tiap-tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik secara individu

7) Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan.

b. Model Jigsaw Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberpa bagian dari materi tersebut

tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. Elliot Arronson

Texas USA mengembangkan pembelajaran model jigsaw di kelas adalah sebagai berikut:

dari

Universitas

1) kelas dibagi dalam beberapa kelompok

2) tiap kelompok siswa terdiri atas 5-6 orang yang bersifat heterogen, baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya dan sebagainya.

3) Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas- tugas pembelajaran yang harus dikerjakan.

4) Masing-masing kelompok diambil seorang anggota untuk membentuk kelompok baru (kelompok pakar) dengan membahas tugas yang sama. Dalam kelompok ini diadakan diskusi antar anggota kelompok pakar.

5) Anggota kelompok pakar kemudian kembali lagi ke kelompok semula, untuk mengajari anggota 5) Anggota kelompok pakar kemudian kembali lagi ke kelompok semula, untuk mengajari anggota

6) Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.

7) Tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.

8) Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka wajib diberi penghargaan.

c. Model GI (Group Investigation) Pembentukan

dalam model pembelajaran ini didasari atas minat anggotanya, pembelajaran dengan metode GI menuntut melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan

kelompok

cara untuk mempelajari melalui investigasi. Dalam hal ini ada enam langkah, yaitu sebagai berikut.

topik

maupun

1) Identifikasi topik

2) Perencanaan tugas belajar.

3) Pelaksanaan kegiatan penelitian.

4) Persiapan laporan akhir

5) Presentasi penelitian

6) Evaluasi.

4. Hasil penelitian

Disebutkan dalam penelitian Priyatno berjudul Keefektifan Siswa Kelas X Madarasah Aliyah Darut Taqwa Malang, menyimpulkan bahwa siswa kelas

X memiliki persepsi sangat baik terhadap pembelajaran

model jigsaw, pembelajaran kooperatif model jigsaw secara signifikan memberikan prestasi hasil belajar yang lebih baik daripada strategi ceramah pada siswa yang mondok maupun tidak mondok dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mondok dengan hasil belajar siswa yang

kooperatif

menggunakan pembelejaran kooperatif model jigsaw. Pembelajaran kooperatif mengacu kepada kaidah pembelajaran yang melibatkan siswa dengan berbagai kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil guna mencapai satu tujuan yang sama. Sasarannya adalah tahap pembelajaran yang maksimum bukan saja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk teman-teman lain dalam kelompok aspek-aspek esensial yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif adalah:

tidak mondok

dalam

a. Saling bergantung antara satu sama lain secarapositif (positif interdependence).

b. Saling berinteraksi langsung antar anggota dalam kelompok (face-to-face interaction).

c. Akuntabilitas individu atas pembelajaran diri sendiri (individual acoountability)

d. Keterampilan sosial (cooperatif skills) d. Keterampilan sosial (cooperatif skills)

siswa bisa bekerjasama.Cooperative Integrated Reading and Compossition (CIRC), kooperatif terpadu membaca dan menulis dapat dilakukan dengan langkah- langkah berikut :

cara

agar

a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.

b. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.

c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.

d. Mempresentasikan/membacakan hasil kelom- pok.

e. Guru membuat kesimpulan bersama.

f. Penutup.

pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik apabila ditopang oleh penggunaan tekhnologi sebagai media pembelajaran. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok adalah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi dengan baik tentang bahan yang sedang dipelajari. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:

a. suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.

b. Gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar.