3.5.4.3 Analisis Hubungan antara faktor fisik ketinggian tempat,
kelerengan tempat, karakteristik tanah, suhu dan kelembababan
dengan jumlah Daun Sang
Hubungan antara faktor fisik yang terdiri atas ketinggian tempat, kelerengan tempat, karakteristik tanah, suhu dan kelembaban dengan jumlah
ditemukannya Daun Sang dalam tiap plot, dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Selanjutnya juga dilakukan analisis korelasi antar
variabel.
3.5.5 Komponen Sosial Ekonomi Analisis interaksi sosial ekonomi
Hasil wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi ditemukannya Daun Sang ditabulasikan dan kemudian dilakukan analisis regresi linear berganda.
Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor ekonomi dan sosial masyarakat sekitar berpengaruh terhadap interaksi dengan Daun Sang,
sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan dan keberlanjutan hidup Daun Sang.
3.5.6 Analisis Spasial
Analisa data dilakukan melalui analisis spasial faktor bioekologi dan analisis statistika dengan menggunakan GIS, berdasarkan metode tumpang tindih
overlay, pengkelasan class, pembobotan weighting dan pengharkatan scoring. Pengkelasan dilakukan berdasarkan kondisi lokasi penelitian dan
disesuaikan dengan temuan Daun Sang di lapangan. Pembobotan dilakukan didasarkan pada nilai kepentingan atau kesesuaian bagi habitat Daun Sang
berdasarkan hasil penelitian dan berbagai studi literatur terkait mengenai pertumbuhan Daun Sang. Bobot paling besar diberikan pada faktor yang
Universitas Sumatera Utara
dianggap dominan atau sangat penting, sebesar 30, penting sebesar 15 dan kurang penting 10. Pengharkatan dilakukan berdasarkan kondisi dimana Daun
Sang paling banyak ditemukan. Semakin besar nilai pengharkatan, semakin besar peluang ditemukan Daun Sang. Model matematikanya adalah:
a. Nilai Skor Klasifikasi Kesesuaian Habitat Daun Sang
Skor = ΣWi.Fki Wi
= bobot untuk setiap parameter Fki
= faktor kelas dalam parameter Skor = nilai dalam penetapan klasifikasi kesesuaian habitat
b. Nilai Selang Skor Klasifikasi kesesuaian Habitat Daun Sang
Selang = Smaks = nilai skor tertinggi
Smin = nilai skor terendah K
= banyaknya klasifikasi kesesuaian habitat Selang = nilai dalam penetapan selang klasifikasi kesesuaian habitat
c. Nilai Indeks Kesesuaian Habitat Daun Sang
IKHn = Smin + Selang danatau IKHn = IKHn-1 +Selang
Smin = nilai skor terendah Selang = nilai dalam penetapan selang klasifikasi kesesuaian habitat
IKHn
-1
IKHn = Nilai Indeks Kesesuaian Habitat ke-n = Nilai Indeks Kesesuaian Habitat Sebelumnya
d. Nilai Validasi Klasifikasi Kesesuaian Habitat Daun Sang
Validasi =
n = jumlah Daun Sang yang ada pada satu klasifikasi kesesuaian
N = jumlah total Daun sang hasil survei
Validasi = persentase kepercayaan
Universitas Sumatera Utara