Keanekaragaman Hayati TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keanekaragaman Hayati

Menurut KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro Yencken dan Henry, 2010 keanekaragaman hayati biodiversity didefinisikan sebagai: the variability among living organism from all sources, including inter alia, terrestrial marine, and other aquatic ecosystem, and the ecological complexes of which they are part:this includes diversity within species, between species and ecosystem. Definisi ini diadopsi oleh United Nations Convention on Biological Diversity 1993 yang ditandatangani oleh hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. United Nations Convention on Biological Diversity atau Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman Hayati KKH mulai berlaku di Indonesia sejak tahun 1994, melalui ratifikasi dalam bentuk UU No.51994. Kementerian Lingkungan Hidup KLH adalah focal point nasional bagi pelaksanaan KKH. Tujuan utama dari KKH yaitu: konservasi keanekaragaman hayati, pemanfaatan berkelanjutan dari komponennya, dan pembagian keuntungan yang adil dan merata dari pengguna sumber daya genetik, termasuk akses yang memadai serta alih teknologi, dan melalui sumber pendanaan yang sesuai UNEP, 2010; Yencken dan Henry, 2010. Pada Mei 2010, Global Biodiversity Outlook edisi ketiga dilaksanakan. Kegiatan ini menyoroti pokok permasalahan yang sama dan beberapa kasus kehilangan keanekaragaman hayati yang semakin intensif. Kehilangan habitat, pemanfaatan yang tidak lestari, dan eksploitasi yang berlebihan, perubahan iklim, spesies asing invasive, dan polusi terus menerus menjadi ancaman yang paling Universitas Sumatera Utara besar bagi semua negara. KTT CBD yang terakhir, dilaksanakan pada Oktober 2010 di Nagoya Jepang. KTT ini menyetujui adanya beberapa langkah untuk menjamin ekosistem di planet ini akan berlanjut untuk umat manusia pada masa yang akan datang. Langkah-langkah tersebut meliputi Yencken dan Henry, 2010: - mengadopsi rencana sepuluh tahun yang baru, yaitu Strategic Plan of the Convention on Biological Diversity juga dikenal sebagai Target Aichi untuk menjadi pedoman dalam upaya skala internasional dan nasional; - mengadopsi strategi untuk meningkatkan secara substansial keadaan saat ini untuk membantu pengembangan dalam mendukung keanekaragaman hayati; - mengadopsi protokol internasional yang baru untuk menjamin pembagian keuntungan secara adil dari pemanfaatan sumberdaya genetik bumi. Target Taichi akan dijadikan kerangka yang sangat penting pada keanekaragaman hayati untuk PBB dan diharapkan dapat diimplementasikan pada tingkat lokal, nasional dan internasional pada tahun 2012 Yencken dan Henry, 2010.

2.2 Ancaman Keanekaragaman Hayati