Perumusan Masalah Kerangka Pemikiran

Johannesteijsmannia adalah kehilangan habitat karena adanya pembalakan, deforestasi, serta pengambilan daun dan biji yang berlebihan. Keadaan tersebut menjadi semakin parah, karena Johannesteijsmannia sangat sensitif terhadap kerusakan hutan dan juga konversi hutan untuk keperluan yang lain. Pemantauan populasi dapat dilakukan secara berkelanjutan apabila terdapat data sebaran populasi secara akurat, sementara data ini belum tersedia. Upaya pendekatannya dapat dilakukan dengan menggunakan Species Distribution Modelling SDM yang merupakan aplikasi Geographical Information System GIS dan statistika Hartini, 2011. Pada pendekatan tersebut, terdapat beberapa metodecara pengambilan sampelnya, yaitu presence kehadiran dan absence ketidakhadiran atau gabungan antara presence dan absence. Tujuan dari SDM adalah untuk mendeteksi keberadaan dan hubungan antara spesies tersebut dengan habitatnya, dan bukan untuk estimasi ukuran populasinya Franklin, 2010. Selanjutnya, data yang diperoleh akan digunakan untuk membangun sebuah model prediksi sebaran spesies di suatu kawasan. Model yang dibangun akan divalidasi, sehingga akan diperoleh peta sebaran populasi yang akurat, dan pada akhirnya akan dapat digunakan untuk menentukan strategi konservasi yang tepat.

1.2 Perumusan Masalah

Pengelolaan flora langka, asli dan dilindungi memerlukan informasi dan data yang akurat agar strategi pengelolaan yang baik dapat diaplikasikan sehingga pemanfaatannya berkelanjutan. Flora langka dengan sebaran terbatas memerlukan habitat yang spesifik, tidak dapat tumbuh di sembarang tempat, oleh karenanya tahap awal yang diperlukan adalah pemetaan sebaran alaminya dan analisis Universitas Sumatera Utara kesesuaian habitat untuk mengetahui dan menentukan lokasi mana yang mempunyai potensi besar untuk perkembangan flora ini. Berdasarkan data tersebut, akan diperoleh data sebaran dan prediksi sebaran spesies, sehingga strategi konservasi dapat dirumuskan. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang akan dijawab dengan penelitian ini adalah: Bagaimana ruang habitat yang diperlukan Daun Sang? Bagaimana sebaran Daun Sang di Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser ? Bagaimana lokasi yang mempunyai kesesuaian habitat terbaik untuk konservasi Daun Sang di Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser berdasarkan faktor biologi, fisik dan interaksi sosial ekonomi dengan masyarakat setempat?

1.3 Kerangka Pemikiran

Kesesuaian habitat Daun Sang dibangun berdasarkan sebaran alaminya dan interaksi antara Daun Sang dengan lingkungannya, baik biologi, fisik maupun sosial. Elzinga et al. 2001 menyatakan komponen informasi habitat yang bermanfaat meliputi tanah, elevasi, kelerengan, kelembaban, komunitas, struktur vegetasi, kompetisi, gangguan baik skala besar maupun kecil dan konektivitas landskap. Hal tersebut secara lebih spesifik ditekankan oleh Alikodra 2010, bahwa data yang dikumpulkan dalam kegiatan inventarisasi pengumpulan data ini meliputi aspek fisik, biotik dan sosial ekonomi budaya masyarakat setempat. Data sebaran alami akan diambil dengan menggunakan GPS sekaligus dihitung jumlah dan tingkat permudaannya dalam populasi tersebut dan kemudian dioverlaykan dengan peta Resort Sei Betung. Data biologi meliputi data tutupan lahan dan interaksi dengan flora lain, data fisik meliputi topografi, kelerengan, Universitas Sumatera Utara tanah dan iklim. Data sosial dilihat dari aspek pemanfaatan masyarakat sekitar terhadap Daun Sang yang berhubungan erat dengan akses mereka ke lokasi sebaran populasinya. Kerangka pemikiran selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Kerangka pemikiran pemodelan kesesuaian habitat Daun Sang 1.4 Tujuan Tujuan Utama Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun model konservasi Daun Sang berdasarkan kesesuaian habitatnya, meliputi : data demografinya, komponen- komponen lingkungan biologi, fisik dan sosial ekonomi di Resort Sei Betung Johannesteijsmannia altifrons -Peta sebaran -Data demografi - Gangguan Lingkungan Biologi: -Tutupan lahan -Interaksi dengan flora lain Lingkungan Fisik: -Ketinggian -Kelerengan -Tanah -Iklim Lingkungan Sosial: -Jarak dari perkampungan -Jarak dari sungai Kesesuaian Habitat Berbasis GIS dan Statistika Model Konservasi Daun Sang Universitas Sumatera Utara Taman Nasional Gunung Leuser TNGL dengan menggunakan aplikasi GIS dan statistika. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1. Menganalisis sebaran populasi dan demografi Daun Sang di Resort Sei Betung TNGL 2. Menganalisis komponen-komponen habitat Daun Sang di Resort Sei Betung TNGL 3. Menyusun kesesuaian habitat Daun Sang berdasarkan komponen biologi, fisik dan sosialnya di Resort Sei Betung TNGL

1.5 Manfaat Penelitian