dalam masyarakat. Pada dasarnya manusia memang perlu diberikan kesempatan atau peluang untuk mengaktualisasikan eksistensinya, dan hal ini merupakan
kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat dipungkiri. Konsep pemberdayaan merupakan jawaban atas ketidakberdayaan karena
adanya sistem kekuasaan yang sifatnya absolut dalam pembangunan. Ketidak berdayaan merupakan produk dari situasi yang kompleks yang merupakan
akumulasi dari berbagai macam faktor seperti, latar belakang historis, masalah produktivitas dan ketenagakerjaan, ketergantungan, keterbatasan akses serta
struktur sosial masyarakat Usman, 2006. Untuk itu posisi masyarakat sebagai subyek dan obyek pembanguan harus menjadi komitmen bagi pelaksana
pembangunan. Ketidakberdayaan masyarakat juga disebapkan oleh faktor ketimpangan yaitu:
a. Ketimpangan struktur dalam masyarakat, seperti perbedaan kelas antara orang
kaya dan orang miskin, buruh dan majikan, perbedaan ras, ketidaksetaraan gender, etnis lokal dan pendatang, kaum minoritas dan mayoritas.
b. Ketimpangan kelompok,seperti masalah perbedaan usia tua-muda, ketidak
mampuan fisik, mental dan intelektual, serta pengaruh letak geografis.
2.3. Program Pemberdayaan Masyarakat
Program pemberdayaan masyarakat merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya melalui upaya
pemberdayaan empowering baik itu dengan pemberian bantuan modal, penguatan kelembagaan masyarakat, pelatihan dan peningngkatan keterampilan
Universitas Sumatera Utara
maupun cara-cara lainnya. Adi 2008:79-88 menggungkapkan bahwa program pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan yang berbeda sesuai bidang yang di
garap, bagaimana menyinergikan berbagai macam upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berbagai bidang dengan melibatkan lembaga
pemerintah maupun lembaga non pemerintah guna menciptakan kesejahteraan masyarakat merupakan masalah yang sering muncul.
Pada umumnya pendekatan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Indonesia adalah melalui kelompok dan bukan individu, hal ini
dikarenakan beberapa alasan, diantaranya adalah kontrol program akan lebih mudah, serta terciptanya peluang usaha untuk saling asah, asih dan asuh dalam
wadah kelompok. Hadiyanti 2006 mengemukakan bahwa pembentukan kelompok menekankan pada pronsip kebersamaan, dimana tiap-tiap anggota ikut
bertanggung jawab, saling percaya dan saling melayani. Kelompok menyediakan suatu dasar platform bagi terciptanya koneksi sosial yang terbentuk melalui
adanya pertemuan rutin untuk membahas aktivitas kelompok dan pembahasannya. Adanya kedekatan dan mutual interest dari anggota kelompok untuk membantu
kelompok, untuk membentuk semangat sukarela. Kondisi ini akan membantu kelompok untuk mengurangi kerentanan individu dalam menghadapi goncangan.
Hutomo 2000 mengemukakan bahwa program pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilaksanakan dengan pendekatan kelompok karena dengan
kelompok akumulasi modal masyarakat miskin dapat tercapai, disamping masyarakat miskin juga dapat membangun kekuatan dalam mengontrol input
maupun distribusi hasil produksi. Pengembangan kelembagaan dalam masyarakat
Universitas Sumatera Utara
miskin dapat mempermudah akses permodalan terhadap lembaga keuangan yang sudah ada, selain itu kelompok juga dapat membangun kelembagaan keuangan
tersendiri dengan memanfaatkan bantuan modal dari program pemberdayaan yang digulirkan pemerintah. Aspek kelembagaan yang lain adalah dalam hal kemitraan
antar skala usaha dan jenis usaha, pasar barang, dan pasar input produksi. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pada dasarnya memiliki
tahapan-tahapan yang mempengaruhi terhadap keberhasilan program ,secara terperinci tahapan tersebut adalah:
1. Seleksi LokasiWilayah
Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait dan masyarakat. Penetapan kriteria penting agar tujuan
lembaga dalam pemberdayaan masyarakat akan tercapai serta pemilihan lokasi dilakukan sebaik mungkin.
2. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan ini untuk menciptakan komunikasi serta dialog dengan masyarakat. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat membantu untuk meningkatkan
pengertian masyarakat dan pihak terkait tentang program.Proses sosialisasi sangat menetukan ketertarikan masyarakat untuk berperan dan terlibat dalam
program. 3.
Proses Pemberdayaaan Masyarakat Maksud pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya tujuan umum. Dalam proses tersebut masyarakat bersama-sama melakukan hal-hal berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan, potensinya serta peluang
b. Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil kajian
c. Menerapkan rencana kegiatan kelompok
d. Memantau proses dan hasil kegiatan secara terus menerus monitoring dan
evaluasi partisipatif sebagai suatu proses penilaian, pengkajian dan pemantauan kegiatan pemberdayaan masyarakat, baik proses maupun hasil
serta dampaknya agar dapat disusun proses perbaikan kalau diperlukan. 4.
Pemandirian Masyarakat Berpegang pada prinsip pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat, maka arah pendampingan kelompok adalah mempersiapkan masyarakat agar benar-benar mampu mengelola
sendiri kegiatnnya Subejo dan Supriyanto, 2004.
2.4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri