orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Hampir pada semua kelompok manusia dapat ditemui adanya
pola-pola kerjasama. Kerjasama muncul karena individu memiliki orientasi terhadap kelompoknya atau terhadap kelompok lain.
2.8. Kerangka Berpikir
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangggulangi kemiskinan di Kelurahan Karang Berombak adalah melalui program
pemberdayaan masyarakat yaitu program pinjaman bergulir. Program pinjaman bergulir merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PNPM Mandiri Perkotaan. Tujuan dari diluncurkannya program pinjaman bergulir ini dikarenakan pemerintah menyadari bahwa masyarakat miskin
memiliki keterbatasan untuk memperoleh akses pada lembaga keuangan formal, untuk melakukan peminjaman. Pinjaman bergulir sendiri memiliki sasaran untuk
menjangkau masyarakat miskin yang memiliki usaha mikro ataupun masyarakat yang memiliki potensi untuk memulai usahanya dengan kriteria masyarakat yang
berhak melaksanakan program pinjaman ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
masyarakat itu sendiri kemudian membentuk suatu kelompok masyarakat yaitu kelompok swadaya masyarakat KSM sebagai syarat yang harus dilakukan untuk
melaksanakan program pinjaman bergulir. Tujuan pelaksanaan program pinjaman bergulir secara umum adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di perkotaan
melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat yang melaksanakannya. Walaupun demikian terdapat beberapa tujuan lain di balik pelaksanaan program pinjaman
Universitas Sumatera Utara
bergulir yaitu seperti, mewujudkan kembali lahirnya modal sosial ditengah masyarakat, mewujudkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat dalam
mengatasi kemiskinan, serta mengupayakan keberlanjutan usaha masyarakat terutama melalui keberlanjutan program pinjaman.
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan dalam pelaksanaan program pinjaman bergulir maka penulis merasa perlu untuk mengkaji tujuan tersebut
dengan implementasinya secara langsung pada masyarakat untuk melihat sejauh mana tingkat efektifitas pelaksanaan program pinjaman bergulir dalam mencapai
tujuannya. Penilaian tingkat efektifitas didasarkan pada pencapaian beberapa aspek yang terdapat dalam program pinjaman bergulir.
Aspek-aspek tersebut adalah : a.
Aspek kelembagaan Aspek kelembagaan ini mencakup:
1 Terbentuknya BKM sebagai lembaga yang merumuskan kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan program pinjaman bergulir. UPK sebagai lembaga yang mengelola keuangan pada pelaksanaan
program pinjaman bergulir serta KSM yang merupakan kelompok masyarakat yang melaksanakan program pinjaman bergulir
2 Pelaksanaan tugas dan fungsi BKM serta UPK dalam mengelola program
pinjaman bergulir sehingga program pinjaman bergulir dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Universitas Sumatera Utara
3 Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola program
pinjaman bergulir yaitu BKM dan UPK melalui pelatihan yang diberikan oleh fasilitator
4 Mewujudkan adannya transparansi dana pinjaman bergulir agar terjalin
kepercayaan baik itu antara UPK dengan anggota KSM maupun antara UPK dengan koordinator PNPM Mandiri Perkotaan.
b. Aspek sasaran penerima dana pinjaman bergulir
Aspek sasaran penerima dana pinjaman bergulir ini mencakup: 1
Sosialisasi yang dilakukan oleh relawan dan fasilitator untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang adanya program pinjamn
bergulir, terpenuhinya kriteria masyarakat yang melaksanakan program pinjaman bergulir sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan masyarakat
2 Penyaluran dana pinjaman kepada masyarakat yang telah memenuhi
kriteria masyarakat yang berhak melaksanakan program pinjamn bergulir 3
Terwujudnya perguliran dana pinjaman dari anggota KSM yang sedang melaksanakan program pinjaman bergulir kepada kelompok masyarakat
lain yang belum melaksanakan program pinjaman bergulir. c.
Aspek keberlanjutan usaha dan keberlanjutan program Aspek keberlanjutan usaha dan keberlanjutan program ini mencakup:
1 Pengaruh jumlah pinjaman yang diberikan kepada anggota KSM dalam
upaya meningkatkan usaha yang dikelola anggota KSM
Universitas Sumatera Utara
2 Terjalinnya kemitraan dengan pihak lain diluar program pinjaman bergulir
yang memiliki program pemberian pinjaman agar usaha yang dikelola anggota KSM dapat terus berlanjut
3 Pengembalian dana pinjaman yang diperoleh anggota KSM agar terjalin
kepercayaan dengan pemerintah maupun dengan pihak-pihak yang yang memiliki program pemberian pinjaman sehingga program pemberian
pinjaman dapat terus digulirkan 4
Pelaksanaan pendampingan dan pelatihan terhadap anggota KSM untuk menambah pengetahuan anggota KSM dalam mengelola usaha sehingga
upaya untuk mewujudkan keberlanjutan usaha anggota KSM dapat terwujud.
d. Aspek kemandirian dan keberdayaan masyarakat
Aspek kemandirian dan keberdayaan masyarakat ini mencakup: 1
Upaya program pinjaman bergulir dalam memberikan kesempatan kepada anggota KSM untuk menggunakan potensi yang dimilikinya dalam
mengatasi permasalahan kemiskinan 2
Melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program pinjaman bergulir sehingga masyarakat mampu merumuskan permasalahan kemiskinan yang
mereka hadapi dan memiliki solusi terhadap permasalahan kemiskinan tersebut
3 Mengurangi ketergantungan masyarakat yang melaksanakan program
pinjaman bergulir dengan pihak lain di luar program pinjaman bergulir khususnya dalam hal peminjaman uang.
Universitas Sumatera Utara
e. Aspek pengaruh program pinjaman bergulir bagi masyarakat
Aspek pengaruh program pinjaman bergulir bagi masyarakat ini mencakup: 1
Peningkatan kesejahteraan anggota KSM melalui peningkatan usaha yang dikelola anggota KSM
2 Terjaminnya keberlanjutan usaha masyarakat terutama melalui
kemandirian masyarakat dan keberlanjutan program pinjaman bergulir 3
Mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya dalam mengatasi kemiskinan
4 Lahirnya kembali modal sosial masyarakat yaitu sikap saling percaya dan
bertanggung jawab diantara masyarakat. Indikator pada setiap aspek yang telah dikemukakan diatas akan digunakan
penulis untuk menilai efektifitas pelaksanaan program pinjaman bergulir berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Kerangka berpikir penulis digambarkan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Mengacu kepada pemahaman Nasir 1988: 65-66 yang mengemukakan bahwa penelitian deskriptif
mempelajari masalah-masalah, tatacara yang berlaku, hubungan kegiatan- kegiatan, pandangan-pandangan, proses yang sedang berlangsung, serta pengaruh
dari suatu fenomena dalam masyarakat.
Oleh karena perumusan masalah maupun tujuan penelitian membutuhkan analisis yang mendalam, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif.
3.2. Defenisi Konsep
Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini di defenisikan
sebagai berikut:
a. Efektifitas adalah tingkatan pencapaian aspek-aspek pokok menyangkut
kuantitas, kualitas, maupun waktu dalam proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
b. Pelaksanaan adalah keseluruhan cara penerapan sebuah kegiatan sebagai
tindak lanjut dari sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya guna mewujudkan tujuan.
Universitas Sumatera Utara