Jaringan Sosial networks Modal Sosial

telah mengembangkan kebajikan-kebajikan tertentu seperti kejujuran yang sangat menbantu bagi akumulasi modal.

2.7.2. Jaringan Sosial networks

Aspek vital dari modal sosial adalah keterkaitan connectedness, jaringan networks dan kelompok groups. Keterkaitan terwujud didalam beragam tipe kelompok pada tingkat lokal maupun di tingkat yang lebih tinggi. Adanya jaringan hubungan antar individu, norma-norma dan kepercayaan, sebagai bagian dari modal sosial memberikan manfaat dalam konteks terbebtuknya kerjasama kolektif dalam menghadapi dan memecahkan persoalan bersama komunitas masyarakat kecil secara kolektif yang akan memperkuat posisi tawar mereka terhadap kekuatan-kekuatan sruktural, seperti pasar dan nelayan pemilik yang senantiasa berupaya mengeksploitasikan mereka melalui penentuan harga secara sepihak dan sistem bagi hasil yang tidak setara dan adil. Adanya sikap saling percaya yang terbangun antar beberapa golongan komunitas nelayan merupakan dasar bagi munculnya keinginan untuk membentuk jaringan sosial networks. Adanya saling percaya diantara beberapa golongan komunitas nelayan tersebut membuat mereka mampu membentuk jaringan sosial. Jaringan sosial tersebut terbentuk antar golongan nelayan yang berperan sebagai ‘klien’. Jaringan sosial juga tidak terbentuk antar sesama golongan “klien”. Menurut Putnam, kerjasama sukarela lebih mudah terjadi didalam suatu komunitas yang telah mewarisi sejumlah modal sosial yang substansial dalam bentuk aturan-aturan yang telah mewarisi sejumlah modal sosial yang substansial Universitas Sumatera Utara dalam bentuk aturan-aturan, pertukaran timbal balik reciprocity, solidaritas solidarity, kerjasama collaborationcooperation, dan keadilan equity. Elemen-elemen pokok modal sosial ini tersebut bukanlah suatu yang tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, melainkan harus dikreasikan dan ditransmisikan melalui mekanisme-mekanisme sosial budaya didalam sebuah unit sosial seperti keluarga, komunitas, asosiasi sukarela, Negara dan sebagainya. Dalam penelitian Putnam di Italia, Putnam menemukan bahwa warga negara bagian Emilia Romagna dan Tuscany misalnya, memiliki banyaknya organisasi-organisasi komunitas yang aktif, dan mereka ditautkan oleh isu-isu politik, bukan melalui pola patronasme. Mereka percaya satu sama lain untuk berlaku fair dalam mematuhi hukum. Para pemimpin di dalam komunitas- komunitas ini relatif jujur dan komit terhadap kesetaraan, jaringan-jaringan sosial dan politik diorganisasi secara horizontal, bukan hikarial. Komunitas seperti ini menurut Putnam menilai penting solidarits, partisipasi warga civic participations dan integritas. Di dalam komunitas seperti ini demokrasi berjalan democracy work. Sikap saling percaya itu terbangun karena adanya dua unsur yang paling terkait yaitu norma-norma resiprositas norm of reciprocity. Salah satu elemen pokok modal sosial adalah adanya jaringan sosial yang meliputi adanya partisipasi. Solidaritas adalah faktor utama dalam merekatkan hubungan sosial dalam sebuah komunitas. Karena rasa solidaritaslah masyarakat bisa menyatukan persepsinya tentang hal yang ingin mereka perjuangkan. Salah satu unsur dalam jaringan sosial adalah kerjasama. Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara Universitas Sumatera Utara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Hampir pada semua kelompok manusia dapat ditemui adanya pola-pola kerjasama. Kerjasama muncul karena individu memiliki orientasi terhadap kelompoknya atau terhadap kelompok lain.

2.8. Kerangka Berpikir