perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik pada dirinya sendiri maupun
masyarakat. Menurut Depdiknas 2007:9, menyebutkan bahwa tujuan
utama pembelajaran IPS Terpadu tersebut dapat dicapai manakala progam-progam pelajaran IPS Terpadu di sekolah diorganisasikan
secara baik. Berdasarkan rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1.
Keterampilan berpikir
yaitu kemampuan
mendeskripsikan, mendefinisikan, mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat
generalisasi, memprediksi, membandingkan dan mengkontraskan, dan melahirkan ide-ide baru.
2.
Keterampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah, menulis, berbicara, mendengarkan, membaca dan meninterpretasi
peta, membuat garis besar, membuat grafik dan membuat catatan.
3.
Keterampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan
dengan masalah, menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan, menerima, menolak atau memodifikasi
hipotesis dengan tepat.
4.
Keterampilan sosial yaitu kemampuan bekerjasama, memberikan kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda
non-verbal yang disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara- cara menolong masalah yang lain, memberikan penguatan terhadap
kelebihan orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.
“Isi pelajaran IPS harus merupakan kesatuan dari perkembangan kesatuan unsur kognitif, afektif dan keterampilan
” Somantri, 2001:182.
“Sedangkan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat tidak bisa dilihat dari pandangan satu disiplin saja, melainkan harus dilihat
dari berbagai macam disiplin yaitu pendekatan interdisipliner”, Somantri, 2001:265.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian
Hasil Penelitian 1.
Efektifitas pembelajaran
matematika dengan metode problem
posing berbasis
pendidikan karakter Eka, Lia Susanti. 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
metode problem
posing berbasis pendidikan karakter
merupakan pembelajaran
yang efektif. Karena kelas eksperimen
mencapai ketuntasan
hasil belajar
dengan batas KKM sebesar 75.
2. Implementasi
pendidikan karakter
melalui strategi
pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
hasil belajar
Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kendal tahun
ajaran 20102011
Supriyanto2011. Implementasi
pendidikan karakter
melalui strategi
pembelajaran kooperatif
mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi di SMA N 1 Kendal. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai rata-rata pre tes dan pos tes
kelas eksperimen, di mana terjadi kenaikan dari 64,17
menjadi 80,00 atau 24,67.
3. School
Facilities and
Academic Achievement
of Secondary School Agricultural
Science in Ekiti State, Nigeria Owoeye,
Joseph Sunday.
2011. Fasilitas dalam hal kualifikasi
personil, yang
secara langsung
terlibat dalam
pedagogik yaitu:
laboratorium, perpustakaan, gedung sekolah, kursi meja,
tempat administrasi, papan tulis,
peta sekolah
dan sejenisnya sangat penting
untuk pencapaian akademik yang tinggi.
2.6 Kerangka Berpikir
Hasil belajar siswa adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk
nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilaksanakan guru dalam
proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat dipandang dari 2 segi yaitu dari segi siswa dan segi guru. Dapat Dilihat dari segi siswa, hasil belajar
merupakan tingkatan perkembangan mental yang lebih baik di bandingkan sebelum melakukan aktivitas belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Dapat dilihat dari segi guru, hasil belajar merupakan terselesaikannya bahan pelajaran yang telah di sampaikan. Hasil belajar
dikatakan baik apabila daya serap siswa terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi dan terjadi proses perubahan perilaku ke
arah yang positif. Perubahan yang terjadi tersebut akibat dari kegiatan belajar yang
telah dilakukan siswa. Jadi untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, siswa harus melalui proses tertentu dalam belajar yang
dipengaruhi oleh faktor intern faktor dari dalam individu dan faktor ekstern faktor dari luar individu.
Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang penting untuk di ciptakan. Adanya penerapan pendidikan karakter di sekolah sangat
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pendidikan karakter dapat
berupa kedisiplinan belajar, tanggung jawab belajar, dan kreatifitas belajar siswa yang dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Sikap disiplin
belajar siswa dalam mentaati peraturan sekolah yang telah di tetapkan sangat membantu proses belajar yang kondusif. Tanggung jawab belajar
juga dapat mendorong siswa untuk rajin mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Suasana kelas yang kondusif dan siswa yang rajin saat proses belajar akan lebih lengkap lagi dengan adanya kreatifitas belajar
siswa dengan cara aktif dalam proses belajar berlangsung, sehingga hasil pembelajaran yang baik dapat terwujud.
Untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar IPS Terpadu diperlukan adanya fasilitas belajar yang dapat memperlancar proses belajar
mengajar. Fasilitas belajar merupakan faktor ekstern yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Adanya fasilitas belajar di sekolah sangat
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar anak didik yang akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Fasilitas belajar dapat berupa sarana dan prasarana yang mampu menunjang keberhasilan belajar siswa. Semakin
lengkap sarana dan prasarana pembelajaran, maka hasil belajar siswa juga semakin meningkat. Penyediaan dan penggunaan fasilitas belajar tentunya
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak di capai. Guru dan siswa harus bisa saling bekerjasama dalam menggunakan fasilitas
pembelajaran yang tersedia agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam alur gambar berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Keterangan: =
secara simultan bersama-sama
= secara parsial sendiri-sendiri
Pendidikan Karakter X
1
Indikator: 1. Religius
2. Jujur 3. Toleransi
4. Disiplin 5. Kerja keras
6. Kreatif 7. Mandiri
8.
Cinta tanah air 9. Tanggung jawab
Wibowo. 2012:100-104
Fasilitas belajar X
2
Indikator: 1. Ruang tempat belajar
2. Penerangan yang cukup 3. Buku pegangan
4. Kelengkapan peralatan
belajar Gie dalam Werdayanti,
2008:83 Hasil Belajar Y
Indikator: Nilai Ulangan Akhir Semester
Gasal
2.7 Hipotesis Penelitian