Sesuai dengan pendapat tersebut, maka fungsi dari fasilitas belajar secara keseluruhan adalah membantu siswa dalam memahami apa yang
telah disampaikan oleh guru mata pelajaran dan untuk menunjang serta mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa
sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
2.4 Pembelajaran IPS Terpadu
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Tepadu merupakan intregrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Terpadu dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.
IPS Terpadu atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial:
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.
Menurut Somantri 2001:101, ”IPS Terpadu adalah suatu mata
pelajaran yang menggunakan pendekatan Integrasi dari beberapa mata pelajaran, agar lebih mempunyai arti bagi peserta didik serta mencegah
tumpang tindih”. Menurut Somantri 2001:264, mengatakan bahwa ciri-ciri
mata pelajaran IPS Terpadu sebagai berikut: a Bahan pelajaran lebih banyak memperhatikan kebutuhan dan
minat belajar.
b Bahan pelajaran lebih banyak memperhatikan masalah-masala sosial.
c Bahan pelajaran lebih banyak memperhatikan ketrampilan berpikir, khususnya keterampilan menyelidiki.
d Bahan pelajaran
lebih memberikan
perhatian terhadap
pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam. e Kegiatan-kegiatan dasar manusia dapat dicerminkan dalam
progam studi. f Organisasi kurikulumnya bervariasi, mulai dari pengorganisasian
yang integreted, correlated, dan separated. g Susunan bahan pelajaran bervariasi mulai dari pendekatan
kewarganegaraan, fungsional, humanistik, dan struktural. h Kelas pelajaran IPS dikembangkan menjadi laboratorium
demokrasi. I Evaluasi buan hanya memperhatikan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik melainkan
mencoba mengembangkan
DQ Democratic Quotient dan CQ Citizenship Quotient.
J Unsur-unsur sosiologis, antropologis dan pengetahuan sosial lainnya memperkaya progam studi, demikian pula unsur-unsur
sains, teknologi, matematika dan agama ikut memperkaya bahan pelajaran.
Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi pembelajaran IPS Terpadu sebagai berikut: 1 tujuan progam pengajaran dan tujuan
pendidikan, 2 teori-teori pendidikan dan psikologi pendidikan, 3 organisasi kurikulumnya, 4 metode mengajar guru, 5 sifat siswa,
6 kebutuhan masyarakat setempat, nasional dan internasional, 7 mutu guru dan fasilitas belajar, Somantri, 2001:300.
Selain itu, menurut Somantri 2001:261 adapun tujuan mempelajari IPS Terpadu sebagai berikut:
a Dapat mempelajari
masalah-masalah sosial
yang perlu
pemecahannya. b Sifat pengajaran pengarah pada prospek kehidupan yang
demokratis. c Untuk dapat berlatih berbeda pendapat dalam memperkuat asas
demokratis. d Bahan pelajaran disesuakan dengan kebutuhan pribadi maupun
mayarakat. Tujuan
utama Ilmu
Pengetahuan Sosial
Terpadu ialah
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat dengan memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik pada dirinya sendiri maupun
masyarakat. Menurut Depdiknas 2007:9, menyebutkan bahwa tujuan
utama pembelajaran IPS Terpadu tersebut dapat dicapai manakala progam-progam pelajaran IPS Terpadu di sekolah diorganisasikan
secara baik. Berdasarkan rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1.
Keterampilan berpikir
yaitu kemampuan
mendeskripsikan, mendefinisikan, mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat
generalisasi, memprediksi, membandingkan dan mengkontraskan, dan melahirkan ide-ide baru.
2.
Keterampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah, menulis, berbicara, mendengarkan, membaca dan meninterpretasi
peta, membuat garis besar, membuat grafik dan membuat catatan.
3.
Keterampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan
dengan masalah, menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan, menerima, menolak atau memodifikasi
hipotesis dengan tepat.
4.
Keterampilan sosial yaitu kemampuan bekerjasama, memberikan kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda
non-verbal yang disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara- cara menolong masalah yang lain, memberikan penguatan terhadap
kelebihan orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.
“Isi pelajaran IPS harus merupakan kesatuan dari perkembangan kesatuan unsur kognitif, afektif dan keterampilan
” Somantri, 2001:182.
“Sedangkan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat tidak bisa dilihat dari pandangan satu disiplin saja, melainkan harus dilihat
dari berbagai macam disiplin yaitu pendekatan interdisipliner”, Somantri, 2001:265.
2.5 Penelitian Terdahulu