prediksi ini mencapai tingkat keakuratan 82 persen dan menyarankan penggunaan model prediksi kebangkrutan sebagai alat bantu auditor untuk memutuskan
kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kesulitan keuangan merupakan suatu berita buruk yang akan
mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen juga cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita
buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa probabilitas kebangkrutan yang ditunjukkan dengan nilai Z-score berpengaruh negatif pada audit report lag.
Setiap penurunan nilai Z-score mengindikasikan semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan yang akan mengakibatkan audit report lag
semakin panjang.
2.10.4 Pengaruh Audit Report Lag terhadap Waktu Publikasi Laporan
Keuangan
Berdasarkan peraturan No. Kep. 80PM1996 mewajibkan bagi setiap emiten untuk menyampaikan laporan tahunan perusahaan dan laporan auditor
independennya. Dalam menjalankan proses auditnya, auditor berpedoman pada standar audit. Standar umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan
dengan penuh kecermatan dan ketelitian, demikian juga dengan standar perkerjaan lapangan pertama dan kedua yang menyatakan bahwa audit harus dilakukan
dengan perencanaan yang matang dan pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Standar tersebut mengakibatkan pekerjaan pengauditan
membutuhkan waktu yang relatif lama, akibatnya akuntan publik dapat menunda penyelesaian laporan keuangan auditnya. Penyebab terlambatnya penyelesaian
laporan audit adalah karena auditor berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan atas laporan keuangan. Audit report lag
yang melewati batas waktu ketentuan Bapepam, dapat mengakibatkan keterlambatan publikasi laporan keuangan. Hal tersebut dapat mengindikasikan
adanya masalah dalam laporan keuangan emiten, sehingga penyelesaian audit memerlukan waktu yang lama Utami, 2006. Jadi dapat disimpulkan bahwa audit
report lag mempengaruhi waktu publikasi laporan keuangan. Semakin panjang audit report lag, semakin lama waktu publikasi laporan keuangannya.
2.10.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Waktu Publikasi Laporan
Keuangan
Salah satu hal yang dapat dihubungkan dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari
beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.
Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu.
Perusahaan yang besar biasanya lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan ke BAPEPAM karena perusahaan besar mempunyai lebih banyak
sumber daya, lebih banyak staf akuntansi, mempunyai sistem informasi yang lebih canggih dan sistem pengendalian intern yang lebih kuat. Disamping itu,
perusahaan yang besar mendapatkan pengawasan yang lebih ketat dari investor dan regulator serta lebih mendapatkan sorotan publik. Pada umumnya,
perusahaan besar seringkali diikuti oleh sejumlah besar analis yang selalu
mengharapkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan disampaikan secara tepat waktu untuk memperkuat maupun meninjau kembali harapan-harapan
mereka. Perusahaan besar berada di bawah tekanan untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu untuk menghindari adanya spekulasi dalam
perdagangan saham perusahaannya Owusu-Ansah, 2000. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya. Dengan kata lain semakin besar ukuran perusahaan berarti semakin cepat perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangannya ke bursa total
lag semakin pendek.
2.10.6 Pengaruh Reputasi KAP terhadap Waktu Publikasi Laporan