Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Probabilitas Kebangkrutan,
Audit Report Lag, dan Waktu Publikasi Laporan Keuangan pada Perusahaan yang
Tergabung dalam Indeks LQ-45 tahun 2009-2011
Descriptive Statistics
N Range
Minimum Maximum
Sum Mean
Std. Deviation
SIZE 72
2.106 12.566
14.672 965.240 1.34061E1
.540222 RKAP
72 1
1 63
.87 .333
PK 72
13.067 -3.378
9.690 226.460
3.14528 3.417292
ARL 72
58 32
90 4905
68.12 15.545
WPLK 72
45 48
93 5784
80.33 12.943
Valid N listwise 72
Sumber : Output SPSS, 2013
a. Ukuran Perusahaan
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini N adalah 72 unit analisis. Ukuran perusahaan size diukur
menggunakan log total asset yang ada di laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa rata-rata ukuran perusahaan berada pada
skor 13,406 dengan nilai minimum sebesar 12,566 atau 3,678 trilyun rupiah dan nilai maksimum 14,672 atau 469,899 trilyun rupiah. Dari range tersebut diperoleh
jangkauan 14,67-12,57 = 2,1. Apabila angka tersebut dibagi menjadi 5, untuk 5 kategori maka diperoleh angka 0,42 untuk setiap kategorinya. Standar deviasi dari
data tersebut adalah 0,540 yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data.
Tabel 4.2 menyajikan analisis frekuensi ukuran perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 tahun 2009-2011.
Tabel 4.2 Analisis ukuran perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 tahun 2009-2011
No Interval
Kriteria Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
F F
F 1. 14,25
–14,67 Sangat
besar 3
12,5 3
12,5 3 12,5
2. 13,83 – 14,24
Besar 1
4,17 1
4,17 1 4,17
3. 13,41 – 13,82
Sedang 5
20,83 6
25 6 25
4. 12,99 – 13,40
Kecil 10
41,67 9
37,5 10 41,67
5. 12,57 – 12,98
Sangat kecil
5 20,83
5 20,83
4 16,66
Jumlah 24
100 24 100 24
100 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa persentase perusahaan yang mendapatkan kriteria ukuran perusahaan sangat besar konstan dari tahun 2009,
2010 dan 2011 yaitu sebesar 12,5 . Hal itu dialami oleh PT. Bank Central Asia Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Persentase perusahaan yang mendapatkan kriteria besar juga konstan dari tahun 2009, 2010, dan 2011 yaitu sebesar 4,17 atau hanya dialami oleh satu
perusahaan saja yaitu PT. Astra Internasional Tbk. Persentase perusahaan yang mendapatkan kriteria sedang mengalami kenaikan dari tahun 2009 yaitu sebesar
20,83 menjadi 25 pada tahun 2010 dan konstan pada tahun 2011. Persentase perusahaan yang mendapatkan kriteria kecil mengalami penurunan dari tahun
2009 yaitu sebesar 41,67 menjadi 37,5 pada tahun 2010, namun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2011 yaitu sebesar 41,67. Persentase perusahaan
yang mendapat kriteria sangat kecil konstan pada tahun 2009 dan 2010 yaitu
sebesar 20,83, namun kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 16,66.
Dalam Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 persentase tertinggi ada pada kriteria kecil yaitu sebesar 41,67. Tahun 2010 persentase tertinggi
masih berada pada kecil yaitu sebesar 37,5. Persentase tertinggi pada tahun 2011 juga ada pada kriteria kecil yaitu sebesar 41,67. Dari Tabel 4.2 dapat
diambil kesimpulan bahwa sebagian besar perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 berada pada kriteria kecil.
b. Reputasi KAP