yang disampaikan dengan segera atau tepat waktu akan mengurangi asimetri informasi tersebut.
Teori agensi menunjukkan bahwa auditor independen memegang peranan yang penting dalam menengahi konflik kepentingan antara agen dan prinsipal.
Auditor independen dapat menilai kinerja manajemen dan menilai apakah informasi yang disajikan oleh manajemen sudah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Auditor dapat mengetahui kemungkinan besar kecilnya penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga auditor dapat
memberikan perlakuan yang berbeda. Selain itu laporan keuangan juga perlu dibuat secepat mungkin agar pemilik dapat segera mengetahui kondisi perusahaan
secepatnya.
2.2 Teori Kepatuhan Complience Theory
Teori kepatuhan adalah teori yang menjelaskan dimana perusahaan mematuhi peraturan lebih dikarenakan otoritas penyusun hukum tersebut memiliki
hak untuk mendikte perilaku normatif melalui legitimasinormative commitment through legitimacy. Kepatuhan akan penyampaian laporan keuangan tahunan
kepada Bapepam lebih disebabkan karena adanya otoritas penyusun hukum yaitu UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal, yang menyebutkan bahwa setiap
perusahaan yang terdaftar wajib menyampaikan laporan keuangan tahunannya kepada Bapepam selaku badan yang dipercaya pemerintah untuk membina,
mengatur, dan mengawasi pasar modal. Pada tahun 2003 telah diterbitkan
peraturan baru yaitu Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-36PM2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut mengisyaratkan adanya
kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi perusahaan publik yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangannya
secara tepat waktu. Sehubungan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka kepatuhan
emiten dalam melaporkan laporan keuangan merupakan suatu hal yang mutlak dalam memenuhi kepatuhan terhadap prinsip pengungkapan informasi yang tepat
waktu. Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan compliance theory. Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi
peraturan yang berlaku. Sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Penyampaian laporan
keuangan secara tepat waktu merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan agar informasi yang terkandung di dalamnya bermanfaat bagi para pengguna laporan
keuangan untuk pengambilan keputusan.
2.3 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan
sumber daya ekonomi aktiva dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum Mulyadi, 2002:61.
Menurut Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia dikatakan bahwa : “Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan pada awal periode PSAK No.1, 2009.
Tujuan umum laporan keuangan dalam PSAK 2009 adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakannya. Standar Akuntansi Keuangan menyebutkan empat karakteristik kualitatif
pokok dalam laporan keuangan IAI, 2009: a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini,
diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar. b. Relevan
Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi
masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang predictive value, menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya feedback
value, juga harus tersedia tepat waktu bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk mempengaruhi keputusan yang
diambil timeliness. c. Keandalan
Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus dan jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan secara wajar.
d. Dapat dibandingkan Identifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan laporan
keuangan perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada
standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian karakteristik ini.
Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan dengan kandungan informasi dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan,
dan mempunyai daya banding. Karakteristik relevan berarti laporan tersebut mampu mendeskripsikan kondisi keuangan perusahaan secara tepat waktu.
2.4 Waktu Publikasi Laporan Keuangan