model prediksi Altman paling baik hasilnya untuk memprediksi kebangkrutan dibandingkan dengan model lainnya.
Hasil analisis statistik deskriptif pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata- rata perusahaan sampel tidak mengalami permasalahan keuangan yang dapat
mengancam kelangsungan hidup usahanya. Sebagian besar perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-45 tahun 2009-2011 berada pada kriteria sehat. Hal
itu dapat dilihat dari rata-rata probabilitas kebangrutan Z-score perusahaan adalah sebesar 3,145 yang lebih besar daripada tingkat batas atas Z-score sebesar
2,6. Hasil analisis deskriptif juga menunjukkan rata-rata audit report lag perusahaan sampel adalah 68,12 hari, masih dibawah ketentuan Peraturan
Bapepam Nomor X.K.2 yaitu 90 hari sehingga rata-rata perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang patuh dalam pemenuhan penyampaian
laporan keuangannya.
4.2.4 Pengaruh Audit Report Lag terhadap Waktu Publikasi Laporan
Keuangan pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ-45 pada Tahun 2009-2011.
Hipotesis keempat adalah audit report lag secara parsial berpengaruh positif terhadap waktu publikasi laporan keuangan. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan peneliti pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa audit report lag berpengaruh terhadap waktu publikasi laporan keuangan sehingga hipotesis 4 yang menyatakan bahwa audit
report lag secara parsial berpengaruh positif terhadap waktu publikasi laporan
keuangan diterima. Artinya semakin pendek tenggang waktu audit report lag maka semakin pendek pula tenggang waktu publikasi laporan keuangan
perusahaan ke bursa. Sebaliknya semakin panjang tenggang waktu audit report lag maka semakin panjang pula tenggang waktu publikasi laporan keuangan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada dimana semakin cepat semakin pendek tenggang waktu audit report lag maka tenggang waktu
publikasi laporan keuangan juga akan semakin cepat pula, sebaliknya semakin lama tenggang waktu audit report lag, maka publikasi laporan keuangan akan
semakin tidak tepat waktu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dinita 2011 dan Wirakusuma 2000 yang meneliti 132 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta memperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi rentang waktu pengumuman laporan keuangan auditan ke publik adalah rentang waktu
penyelesaian audit laporan keuangan, solvabilitas, dan opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan.
4.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan Secara Parsial terhadap Waktu
Publikasi Laporan Keuangan pada Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-45 pada Tahun 2009-2011.
Hipotesis kelima adalah ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif terhadap waktu publikasi laporan keuangan. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan peneliti pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap waktu publikasi laporan keuangan. Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap waktu publikasi laporan keuangan. Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui bahwa nilai beta ukuran perusahaan
yaitu 8,542. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap waktu publikasi laporan keuangan
sehingga hipotesis kelima ditolak. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian dari Wirakusuma 2004
yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness. Selain itu penelitian ini juga sama dengan penelitian Boynton
dan Kell 1996 dalam Wenny dan Meiden 2007. Penelitian ini membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka tenggang waktu publikasi laporan
keuangannya akan semakin panjang karena perusahaan besar memiliki aset yang lebih banyak. Apabila ukuran perusahaan semakin besar, maka dalam proses
auditnya akan membutuhkan waktu yang semakin lama karena semakin banyak jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luas prosedur audit yang harus
ditempuh. Manajemen berusaha untuk mengolah informasi tersebut karena makin besarnya tekanan untuk menyampaikan informasi terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan, tetapi usaha manajemen mungkin tidak dapat mengimbangi besarnya informasi yang terdapat dalam perusahaan. Lamanya waktu dalam
mengolah informasi tersebut mengakibatkan penyampaian laporan keuangan menjadi semakin lama sehingga tenggang waktu publikasi laporan keuangan juga
semakin panjang.
4.2.6 Pengaruh Reputasi KAP Secara Parsial terhadap Waktu Publikasi