Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali 2011 uji asumsi klasik terdiri dari multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Pengujian asumsi klasik ini digunakan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen sebelum dilakukannya pengujian regresi.

3.7.3.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel independen Ghozali, 2011. Model regresi yang baik seharusnya antar varariabel independen tidak terjadi korelasi. Pendekatan yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas ada dua yaitu dengan melihat nilai tolerance dan lawannya dan dengan uji tes Variance Inflation Factor VIF, dengan analisis sebagai berikut: a. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terdapat multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. Apabila ternyata terdapat multikolonieritas dalam model, peneliti dapat mengatasinya dengan transformasi variabel, penambahan data observasi, atau menghilangkan salah satu variabel independen yang mempunyai korelasi linier kuat.

3.7.3.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model dalam model regresi linier ada korelasi antar pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson Uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.4 Nilai Durbin-Watson Hipotesis nol Keputusan Jika Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tdk ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tdk ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tdk ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tdk ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Sumber : Ghozali, 2011

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengukuran heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Selain itu untuk memperkuat hasil yang diperoleh, penelitian ini juga menggunakan Uji Glejser, karena pengujian ini cukup mudah dan hasilnya akurat. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi variabel independen dengan nilai absolute residual. Uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser dengan tingkat signifikansi α = 5. Jika hasilnya lebih besar dari t-signifikansi α = 5 maka tidak mengalami heteroskedastisitas.

3.7.4 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating

14 108 120

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Pengaruh Opini Audit dan Audit Report Lag Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 10 119

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS AKUNTANSI, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014.

0 0 8

PENGARUH KEPEMILIKAN PUBLIK, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 11

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN, LABA RUGI, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG

0 0 10

Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating

0 0 29

SKRIPSI PENGARUH AUDIT REPORT LAG DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 12

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN OPINI AUDIT DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING( PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

0 1 14

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDIT, LABA ATAU RUGI, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG - repository perpustakaan

0 0 14