Produksi Wacana Pembuatan Story Board

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Tes Diagnostik Miskonsepsi

Tes diagnostik miskonsepsi digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa mengenai materi pokok larutan penyangga yang dilakukan pada siswa kelas XI sebelum dan setelah proses pembelajaran.

3.6.2 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal – hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, agenda atau sebagainya Suharsimi, 2006. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui nama – nama siswa dan nilai siswa pada semester ganjil sebagai dasar analisis data tahap awal.

3.7 Pembuatan Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif disusun secara sistematis dengan tahapan mulai dari produksi wacana, pembuatan Story Board, dan pembuatan program media.

3.7.1 Produksi Wacana

Multimedia interaktif ini ditujukan untuk meminimalisasi adanya miskonsepsi pada siswa, maka dalam pembuatannya harus mempertimbangkan kemungkinan miskonsepsi yang akan dialami siswa. Oleh sebab itu, pada tahap produksi wacana dilakukan studi pustaka terhadap miskonsepsi yang biasanya terjadi pada materi larutan penyangga dengan mengkaji buku-buku yang relevan dan mengkaji penelitian terdahulu.

3.7.2 Pembuatan Story Board

Tahap ini dimulai dengan membuat tabel kisi-kisi pembuatan multimedia interaktif. Dari tabel kisi – kisi tersebut dikembangkan Story Board yang menjadi pedoman pembuatan multimedia interaktif Story Board dapat dilihat pada lampiran 42 halaman 283. Tabel 3.8 berikut ini menyajikan kisi-kisi multimedia interaktif dihubungkan dengan rumusan konsep dan miskonsepsi pada materi pokok larutan penyangga berdasarkan penelitian terdahulu. Tabel 3.8 Kisi-kisi multimedia interaktif dihubungkan dengan rumusan konsep dan miskonsepsi No Label konsep Rumusan konsep Miskonsepsi Komponen multimedia 1. Pengertian dan sifat larutan penyangga pH larutan penyangga tidak berubah secara signifikan jika sedikit diencerkan dengan aquades, ditambah sedikit asam kuat atau basa kuat de- ngan catatan larutan penyangga masih ber- ada dalam kapasitas larutan penyangga. Larutan penyang- ga adalah larutan yang berfungsi un- tuk mempertahan- kan pH. Jika larut- an penyangga di- encerkan atau di- tambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat, maka pH larutan sama sekali tidak me- ngalami perubah- an. Teks materi pe- ngertian larutan penyangga, ani- masi larutan pe- nyangga ditam- bah dengan HCl. 2. Cara pembuatan larutan penyangga Ada 2 cara membuat larutan penyangga: a. Mencampurkan asam lemah atau basa lemah dengan garamnya yang merupakan basa konjugasi atau asam konjugasi dari asam lemah atau basa lemah dengan perban- dingan 0,1 – 10. b. Mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa a. Larutan pe- nyangga dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah atau basa lemah dengan garam- nya. b. 10 mL 0,1 M NH 4 OH dengan 10 mL 0,1 M HCl akan mem- bentuk larutan penyangga. c. Larutan pe- nyangga hanya Teks materi cara pembuatan larut- an penyangga, animasi cara pembuatan larut- an penyangga, suara yang ber- fungsi untuk memberikan ke- terangan materi. No Label konsep Rumusan konsep Miskonsepsi Komponen multimedia kuat dimana asam lemah yang dicam- purkan dalam jum- lah berlebih. Atau Mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemah yang dicam- purkan dalam jum- lah berlebih. dapat dibuat de- ngan mencam- purkan asam le- mah dengan ba- sa konjugasinya atau basa le- mah dengan asam konjuga- sinya. d. Larutan pe- nyangga asam dapat dibuat de- ngan mereaksi- kan asam lemah dan basa kuat dengan jumlah mol yang sama. 3. Mekanisme larutan penyangga dalam memperta- hankan pH a. Apabila ke dalam larutan penyangga asam ditambahkan sedikit asam kuat, maka H + dari asam kuat akan bereaksi dengan basa kon- jugasinya sehingga konsentrasi ion H + hampir tidak ber- ubah tetapi jumlah basa konjugasi berkurang. b. Apabila ke dalam larutan penyangga asam ditambahkan sedikit basa kuat, maka OH - dari basa kuat akan bereaksi dengan asam lemah se- hingga konsentrasi ion OH - hampir tidak berubah tetapi jumlah basa konjugasi akan bertambah. a. Apabila ke da- lam larutan pe- nyangga asam ditambahkan sedikit asam kuat, maka H + dari asam kuat akan bereaksi dengan asam lemahnya. b. Apabila ke da- lam larutan pe- nyangga asam ditambahkan sedikit basa ku- at, maka OH - dari basa kuat akan bereaksi dengan basa konjugasinya. c. Jika sedikit a- sam ditambah- kan pada larut- an penyangga asam maka konsentrasi H 3 O + atau H + meningkat dan konsentrasi Animasi yang memvisualisasikan mekanisme larutan penyangga asam dalam memperta- hankan pH ketika ditambahkan sedi- kit asam kuat atau basa kuat, teks yang memberikan pen- jelasan mengenai mekanisme larutan penyangga asam dalam memperta- hankan pH, suara yang mengiringi teks penjelasan mekanisme larutan penyangga asam dalam memperta- hankan pH agar dapat memperda- lam pemahaman siswa. Lanjutan Tabel 3.8 Kisi-kisi multimedia interaktif dihubungkan dengan rumusan konsep dan miskonsepsi No Label konsep Rumusan konsep Miskonsepsi Komponen multimedia c. Apabila ke dalam larutan penyangga basa ditambahkan sedikit asam kuat, maka H + dari asam kuat akan bereaksi dengan basa lemah sehingga konsen- trasi ion H + hampir tidak berubah teta- pi jumlah basa le- mah berkurang dan asam konjuga- si bertambah. d. Apabila ke dalam larutan penyangga basa ditambahkan sedikit basa kuat, maka OH - dari basa kuat akan be- reaksi dengan a- sam konjugasi se- hingga konsentrasi ion OH - hampir tidak berubah teta- pi jumlah asam konjugasi berku- rang. asam lemah dan basa konjugat- nya tetap. d. Jika sedikit a- sam ditambah- kan pada larut- an penyangga basa maka kon- sentrasi H 3 O + atau H + me- ningkat sedang- kan konsentrasi basa lemah dan asam konjugat- nya tetap. e. Jika sedikit ba- sa ditambahkan pada larutan pe- nyangga asam maka konsen- trasi OH - me- ningkat dan konsentrasi asam lemah dan basa konjugat- nya tetap. f. Jika sedikit ba- sa ditambahkan pada larutan pe- nyangga basa maka konsen- trasi OH - me- ningkat dan konsentrasi ba- sa lemah dan asam konjugat- nya tetap. 4. Fungsi larutan penyangga dalam tubuh a. Larutan penyang- ga untuk memper- tahankan pH da- rah. Ketika ada pe- nambahan asam, maka ion H + akan bereaksi dengan a. Fungsi larutan penyangga da- lam darah ada- lah memperta- hankan kadar hemoglobin darah. Teks materi fung- si larutan pe- nyangga, animasi fungsi larutan penyangga, gam- bar fungsi larutan pe nyangga Lanjutan Tabel 3.8 Kisi-kisi multimedia interaktif dihubungkan dengan rumusan konsep dan miskonsepsi No Label konsep Rumusan konsep Miskonsepsi Komponen multimedia ion hemoglobin dan ketika terjadi penambahan basa maka ion H + akan bereaksi dengan hemoglobin. b. Larutan penyang- ga dalam sel dan kelenjar ludah c. Larutan penyang- ga dalam industri. d. Dalam darah ter- dapat larutan pe- nyangga karbonat, hemoglobin dan oksihemoglobin sehingga jika ter- jadi penambahan asam ke dalam tu- buh tidak akan ter- jadi asidosis pH darah menurun se- bagai akibat kon- sentrasi H 3 O + atau H + meningkat. b. Asidosis adalah suatu kondisi dimana pH me- nurun, maka konsentrasi H 3 O + atau H + juga turun. pada obat tetes mata. 5. Komponen larutan penyangga Komponen larutan penyangga asam ada- lah asam lemah dan basa konjugasinya se- dangkan komponen larutan penyangga basa adalah basa le- mah dan asam konju- gasinya. a. Campuran HNO 3 dan NaNO 3 adalah larutan pe- nyangga karena campuran asam lemah dan ga- ramnya. b. Campuran H 3 PO 4 dan Na 3 PO 4 bukan larutan pe- nyangga karena campuran asam kuat dan ga- ramnya. Teks materi kom- ponen larutan pe- nyangga, animasi komponen larutan penyangga. Lanjutan Tabel 3.8 Kisi-kisi multimedia interaktif dihubungkan dengan rumusan konsep dan miskonsepsi No Label konsep Rumusan konsep Miskonsepsi Komponen multimedia 6. pH larutan penyangga a. pH larutan pe- nyangga yang ter- diri dari 100 mmol CH 3 COOH Kb= 1,8 x 10 -5 dan 100 mmol NaCH 3 COOH ketika ditambah dengan 1 mmol NaOH adalah [H + ] = Ka x � = 1,8 x 10 -5 x 99 101 = 0,98 x 10 -5 pH = 5-log 0,98 b. pH dari larutan penyangga asam: [H + ] = Ka x � pH = - log [H + ] Keterangan: na = jumlah mol asam lemah ng = jumlah mol basa konjugasi c. pH dari larutan penyangga basa [OH - ] = Kb x � pOH= -log [OH - ] pH = 14 – pOH Keterangan: na = jumlah mol basa lemah ng = jumlah mol asam konjugasi d. Jika ada garam yang mengandung basa konjugasi asam konjugasi lebih dari satu maka jumlah mol basa konjugasi asam konjugasi harus dikalikan jumlahnya. a. pH larutan pe- nyangga yang terdiri dari 100 mmol CH 3 COOH Kb =1,8 x 10 -5 dan 100 mmol NaCH 3 COOH ketika ditambah dengan 1 mmol NaOH adalah [H + ] = Ka x � =1,8x 10 -5 x 100 100 = 1,8 x 10 -5 pH = 5-log1,8 b. Rumus pH la- rutan penyang- ga basa: [H + ] = Ka x � pH = - log [H + ] c. Rumus pH la- rutan penyang- ga asam: [H + ] = Ka x � pH = - log [H + ] Keterangan: na= jumlah mol asam lemah ng= jumlah mol basa konjugasi d. Dalam perhi- tungan pH laru- tan penyangga yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah dengan garam- nya yang mem- punyai basa konjugasiasam konjugasi lebih dari satu, jum- lah asam konju- Teks materi ru- mus pH larutan penyangga, suara yang membe- rikan penegasan hal yang penting. Lanjutan Tabel 3.8 Kisi-kisi multimedia interaktif dihubungkan dengan rumusan konsep dan miskonsepsi No Label konsep Rumusan konsep Miskonsepsi Komponen multimedia gasibasa kon- jugasi tidak di- perhitungkan. 7. Kapasitas larutan penyangga Larutan penyangga efektif mempertahan- kan pH jika perbandi- ngan antara asam lemahbasa lemah de- ngan basa konjugasi asam konjugasinya berkisar antara 0,1 sampai 10. Campuran antara asam lemah de- ngan basa konju- gasinya atau basa lemah dengan a- sam konjugasinya pasti memiliki si- fat penyangga wa- laupun perban- dingan mol asam lemah dengan basa konjugasinya ba- sa lemah dengan asam konjugasi- nya tidak berkisar anta-ra 0,1 – 10. Animasi yang ber- isi bahwa semakin banyak jumlah mol komponen pe- nyangga, semakin besar kemampuan- nya mempertahan- kan pH, animasi yang berisi bahwa larutan penyangga akan berfungsi se- bagai penahan pH yang baik jika per- bandingan asam lemah : basa kon- jugasi atau basa lemah : asam kon- jugasi antara 0,1 – 10, teks yang ber- isi materi kapasitas larutan penyangga.

3.7.3 Pembuatan Program Media