Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut diperoleh bahwa ada beberapa siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep fungsi larutan penyangga. Persentase
siswa kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 3 adalah 63,64 dan pada kelas kontrol sebanyak 42,42. Miskonsepsi
siswa juga terjadi ketika menjawab soal nomor 4, yaitu sebesar 51,52 pada kelas eksperimen dan 60,61 pada kelas kontrol. Sedangkan persentase siswa yang
mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 10 adalah 21,21 pada kelas eksperimen dan 18,18 pada kelas kontrol.
4.1.2.2 Analisis persentase tingkat penguasaan konsep siswa hasil post test
Tingkat penguasaan konsep siswa dari hasil post test pada setiap sub materi dapat dilihat gambarannya sebagai berikut:
4.1.2.2.1 Pengertian larutan penyangga
Hasil pengolahan data tes diagnostik miskonsepsi pada konsep pengertian larutan penyangga berdasarkan hasil post test dapat dilihat pada Tabel
4.11 berikut ini. Tabel 4.11 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep
pengertian larutan penyangga
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 2
75,76 9,09
15,15 51,52
45,45 3,03
14 75,76
24,24 63,64
36,36
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas didapatkan bahwa persentase siswa yang mengalami miskonsepsi dalam menganalisis larutan penyangga dan bukan
penyangga adalah 9,09 pada kelas eksperimen dan 45,45 pada kelas kontrol.
Sedangkan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi dalam menjelaskan pengertian larutan penyangga adalah 24,24 pada kelas eksperimen dan 36,36
pada kelas kontrol. Ragam miskonsepsi yang ditemukan pada konsep pengertian larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep pengertian larutan penyangga hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 2
a. Ketiga larutan merupakan larutan penyangga karena masing-masing dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya.
b. Ketiga larutan mempunyai komponen-komponen larutan penyangga. 14
pH larutan tidak berubah karena fungsi larutan penyangga adalah untuk mempertahankan harga pH.
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep pengertian larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.2.2 Komponen larutan penyangga
Hasil analisis persentase penguasaan konsep komponen larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep komponen larutan penyangga
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 11
27,27 72,73
30,30 69,70
19 54,55
36,36 9,09
33,33 60,61
6,06
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang mengalami miskonsepsi dalam mengidentifikasi komponen larutan penyangga.
Persentase siswa kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 11 adalah 72,73 dan pada kelas kontrol sebanyak
69,70. Sedangkan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi dalam
mengerjakan soal nomor 19 adalah 36,36 pada kelas eksperimen dan 60,61 pada kelas kontrol. Ragam miskonsepsi yang ditemukan pada konsep komponen
larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4.14 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep komponen larutan penyangga
hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 11
a. Asam asetat bersifat asam lemah dan natrium format sebagai basa konjugasi.
b. Asam format dan asam asetat tergolong asam lemah sehingga larutan yang mengandung natrium format dan asam asetat bersifat penyangga.
c. Asam menurut Bronsted-Lowry adalah molekul yang berperan sebagai pemberi H
+
dan basa kojugasi adalah penerima H
+
. CH
3
COOH dan HCOONa bukan pasangan asam basa konjugasi karena untuk membentuk
HCOONa maka asam asetat akan melepaskan 3H
+
, sehingga campuran antara CH
3
COOH dan HCOONa bukan merupakan larutan penyangga. 19
a. Campuran antara Na
2
CO
3
dan H
2
CO
3
merupakan larutan penyangga karena merupakan pasangan asam lemah dan basa konjugasi. H
2
CO
3
sebagai donor H
+
dan CO
3 2-
sebagai penerima H
+
. b. Campuran antara Na
2
CO
3
dan H
2
CO
3
merupakan larutan penyangga karena merupakan pasangan asam lemah dan garamnya.
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep komponen larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.2.3 Cara pembuatan larutan penyangga
Hasil pengolahan data tes diagnostik miskonsepsi pada konsep cara pembuatan larutan penyangga dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep cara pembuatan larutan penyangga
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 5
54,55 24,24
21,21 12,12
63,64 24,24
17 69,7
30,30 51,52
48,48
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Berdasarkan Tabel 4.15 di atas diperoleh bahwa ada beberapa siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep cara pembuatan larutan penyangga.
Persentase siswa kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 5 adalah 24,24 dan pada kelas kontrol sebanyak
63,64. Sedangkan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 17 adalah 30,30 pada kelas eksperimen dan 48,48
pada kelas kontrol. Ragam miskonsepsi yang ditemukan pada konsep cara pembuatan larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.16 berikut ini.
Tabel 4.16 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep cara pembuatan larutan penyangga hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 5
BaOH
2
Ba
2+
+ 2OH
-
0,047 mol 0,047 mol 0,094 mol pH
= 5 [H
+
] = 10
-5
[H
+
] = Ka x
[ �
] [
�
−
]
= 10
-5
x
0,1 2 0,094
= 10
-5
x
0,2 0,094
10
-5
≠ 10
-5
x
0,2 0,094
Maka pernyataan dalam soal salah. 17
Campuran antara larutan CH
3
COOH 0,1 M 100 mL dengan larutan NaOH 0,1 M 100 mL membentuk larutan penyangga karena perbandingan mol dari
kedua larutan berada pada kapasitas larutan penyangga.
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep cara pembuatan larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.2.4 Mekanisme larutan penyangga dalam mempertahankan pH
Hasil analisis persentase penguasaan konsep mengenai mekanisme larutan penyangga dalam mempertahankan pH disajikan pada Tabel 4.17 berikut
ini.
Tabel 4.17 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep mekanisme larutan penyangga dalam mempertahankan pH
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 6
87,88 6,06
6,06 84,85
9,09 6,06
7 72,73
27,27 60,61
39,39
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas diperoleh bahwa ada beberapa siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep mekanisme larutan penyangga dalam
mempertahankan pH. Persentase siswa kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 6 adalah 6,06 dan pada kelas
kontrol sebanyak 9,09. Sedangkan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 7 adalah 27,27 pada kelas
eksperimen dan 39,39 pada kelas kontrol. Ragam miskonsepsi yang ditemukan pada konsep cara pembuatan larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.18
berikut ini. Tabel 4.18 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep mekanisme larutan penyangga
dalam mempertahankan pH hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 6
Ion OH
-
akan bereaksi dengan garam dari NH
4
OH. 7
Ion OH
-
yang berasal dari penambahan basa kuat bereaksi CH
3
COO
-
dengan reaksi:
CH
3
COO
-
+ OH
-
CH
3
COOH.
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep mekanisme larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.2.5 Perhitungan pH larutan penyangga
Hasil pengolahan data tes diagnostik miskonsepsi pada konsep perhitungan pH larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.19 berikut ini.
Tabel 4.19 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep perhitungan pH larutan penyangga
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 8
63,64 27,27
9,09 21,21
48,48 30,30
9 93,94
6,06 84,85
6,06 9,09
12 30,30
60,61 9,09
36,36 39,39
24,24 13
57,58 21,21
21,21 24,24
45,45 30,30
15 69,70
12,12 18,18
81,82 15,15
3,03 16
69,70 18,18
12,12 60,61
21,21 18,18
18 78,79
9,09 12,12
42,42 39,39
18,18 20
78,79 21,21
45,46 30,30
24,24
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas diperoleh bahwa ada beberapa siswa yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal-soal perhitungan pH
larutan penyangga. Persentase siswa dari kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 8, 9, 12, 13, 15, 16, 18 dan 20 masing-masing
adalah 27,27; 6,06; 60,61; 21,21; 12,12; 18,18; 9,09 dan 21,21. Sedangkan persentase siswa dari kelas kontrol yang mengalami miskonsepsi pada
nomor tersebut berturut-turut adalah 48,48; 6,06; 39,39; 45,45; 15,15; 21,21; 39,39 dan 30,30. Ragam miskonsepsi yang ditemukan pada konsep
perhitungan pH larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.20 berikut ini. Tabel 4.20 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep perhitungan pH larutan
penyangga hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 8
a. Setelah penambahan HCl 1,5 mmol
CH
3
COO
-
aq + H
+
aq CH
3
COOHaq M: 100 mmol 1,5 mmol 100 mmol
R: -1,5 mmol -1,5 mmol +1,5 mmol S: 98,5 mmol - 101,5 mmol
[H
+
] = Ka x
[ �
3
�] [
�
3 −
]
= 1,8 x 10
-5
x
101,5 98,5
= 1,8 x 10
-5
pH = 4,73 Nomor
soal Miskonsepsi
b. pH awal = - log [H
+
] [H
+
] = Ka x
[ �
3
�] [
�
3 −
]
= 1,8 x 10
-5
x
100 100
= 1,8 x 10
-5
= 4,74
Setelah penambahan HCl 1,5 mmol
[H
+
] = 1,8 x 10
-5
x
100 1,5
= 1,2 x 10
-3
pH = 2,921 Selisih pH = 4,74
– 2,921= 1,819 9
Mol NH
4
Cl =
107 53,5
= 2 mol
Mol NH
3
=
22,4 22,4
= 1 mol [OH
-
] = Kb x
[ �
4 +
] [
�
3
]
= 2 x 10
-5
x
2 1
= 4 x 10
-5
pOH = 5 – log 4
pH = 9 + log 4 12
[H
+
] = Ka x
[ �
] [
�
−
]
= 2 x 10
-5
x
0,3 1
8 40
= 3 x 10
-5
pH = 5 – log 3
13 pH
= 9 + log 2 pOH
= 5 – log 2
[OH
-
] = 2 x 10
-5
[OH
-
] = Kb x
[ �
4
�] [
�
4 +
]
= 1 x 10
-5
x
20 0,1
264 132
= 1 x 10
-5
x
2 2
= 1 x 10
-5
2 x 10
-5
≠ 1 x 10
-5
15 [NH
3
] =
�
x
1000
=
3,4 17
x
1000 1000
= 0,2 M Mol NH
3
= M x L = 0,2 x 1 = 0,2 mol Mol NH
4
Cl =
�
=
5,35 53,5
= 0,1 mol [H
+
] = Kb x
�
= 1,8 x 10
-5
x
0,2 0,1
= 3,6 x 10
-5
pH = 5
– log 3,6 = 4,44 16
pH = 4
[H
+
] = 10
-4
[H
+
] = Ka x
�
10
-4
= 2 x 10
-4
x
0,2 �1
0,3 �2
1 =
0,4 �1
0,3 �2
�1 �2
=
3 4
Jadi volume HCOOH : volume HCOO
2
Ba agar diperoleh pH larutan penyangga = 4 yaitu 3 : 4.
Lanjutan Tabel 4.20 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep perhitungan pH larutan penyangga hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 18
pH = 5
[H
+
] = 10
-5
[H
+
] = Ka x
ℎ �
10
-5
= 10
-5
x
10 0,1
1 =
10 0,1
x = 100 mL
20 [H
+
] = Ka x
ℎ �
[H
+
] = 10
-5
x
50 0,5
[H
+
] = 10
-3
pH = 3
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep perhitungan pH larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.2.6 Kapasitas larutan penyangga
Hasil analisis penguasaan konsep mengenai kapasitas larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.21 berikut ini.
Tabel 4.21 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep kapasitas larutan penyangga
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 1
3,03 57,58
39,39 18,18
69,70 12,12
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep kapasitas larutan penyangga. Persentase
siswa kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 1 adalah 57,58 dan pada kelas kontrol sebanyak 69,70. Miskonsepsi
yang ditemukan pada konsep kapasitas larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.22 berikut ini.
Lanjutan Tabel 4.20 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep perhitungan pH larutan penyangga hasil post test
Tabel 4.22 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep kapasitas larutan penyangga hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 1
a. Campuran antara NaCH
3
COO dan CH
3
COOH merupakan larutan penyangga karena terdiri dari asam lemah dan basa konjugasi sehingga
dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit HCl. b. Campuran antara NaCH
3
COO dan CH
3
COOH masih dalam kapasitas larutan penyangga sehingga dapat mempertahankan pH.
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep kapasitas larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.2.7 Fungsi larutan penyangga
Hasil pengolahan data tes diagnostik miskonsepsi pada konsep fungsi larutan penyangga ditunjukkan pada Tabel 4.23 berikut ini.
Tabel 4.23 Persentase penguasaan konsep siswa hasil post test pada konsep fungsi larutan penyangga
Nomor soal
Tingkat penguasaan konsep Kelas eksperimen
Kelas kontrol Paham
Miskonsepsi Tidak
paham Paham
Miskonsepsi Tidak
paham 3
72,73 27,27
42,42 57,58
4 63,64
36,36 30,30
66,67 3,03
10 54,55
33,33 12,12
51,52 45,45
3,03
Keterangan: Perhitungan persentase tingkat penguasaan konsep ini dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 265
Tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa persentase siswa kelas eksperimen yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 3
adalah 27,27 dan pada kelas kontrol sebanyak 57,58. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal nomor 4 adalah 36,36 pada
kelas eksperimen dan 39,39 pada kelas kontrol. Miskonsepsi juga ditemukan pada jawaban siswa dalam mengerjakan soal nomor 10, yaitu sebesar 33,33
pada kelas eksperimen dan 45,45 pada kelas kontrol. Ragam miskonsepsi yang
ditemukan pada konsep fungsi larutan penyangga disajikan pada Tabel 4.24 berikut ini.
Tabel 4.24 Ragam miskonsepsi siswa pada konsep fungsi larutan penyangga hasil post test
Nomor soal
Miskonsepsi 3
Ketika terjadi penambahan asam, ion H
+
akan dinetralkan oleh H
2
PO
4 -
membentuk H
3
PO
4
. 4
Larutan penyangga digunakan dalam industri obat tetes mata agar dapat mempertahankan pH obat tetes mata.
10 a. Ion H
+
akan dinetralkan oleh salah satu komponen larutan penyangga dalam darah karena darah mengandung larutan penyangga.
b. Ion H
+
akan bereaksi dengan H
2
CO
3
dalam darah karena darah mengandung larutan penyangga karbonat.
Keterangan: Ragam miskonsepsi siswa pada konsep fungsi larutan penyangga ini dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 297
4.1.2.3 Analisis peningkatan hasil belajar kognitif siswa