3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tugurejo 03 dalam
pembelajaran IPA melalui model Student Facilitator and Explaining dengan media audiovisual.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Secara terperinci akan dijelaskan sebagai berikut: 1.4.1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan solusi nyata berupa langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar IPA dengan menggunakan model Student
Facilitator and Explaining dengan media audiovisual sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Selain itu juga dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada pembelajaran IPA dan dapat menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya.
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1. Bagi Guru
Dapat menambah wawasan tentang model pembelajaran yang variatif dan inovatif, dan meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran sehingga
dapat menciptakan kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan. Serta dapat mengembangkan kreativitas guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.
1.4.2.2. Bagi Siswa
Dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi dan menarik sehingga dapat meningkatkan minat, keterampilan, rasa percaya diri dalam
pembelajaran IPA, meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar siswa, serta tujuan pembelajaran akan tercapai secara
optimal. 1.4.2.3.
Bagi Sekolah Menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi untuk kemajuan sekolah seperti
peningkatan kemampuan profesional guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta peningkatan mutu pendidikan sekolah.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar
Menurut Slameto 2010:2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu perubahan
terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar bukan
bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Selanjutnya menurut Rifa’i dan Anni
2011: 82 belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Menurut Sudjana dalam Rusman, 2014: 1 belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat
dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati
dan memahami sesuatu. Sejalan dengan Sudjana, menurut Hamalik 2014: 27 belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.