Keterangan : = nilai rata-rata
x
i
= nilai tengah masing-masing kelas f
i
= frekuensi masing-masing kelas 3
Menentukan batas minimal nilai ketuntasan Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan
kualifikasi penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran Poerwanti, 2008: 6.16. Sesuai dengan kebijakan SDN
Tugurejo 03 untuk mata pelajaran IPA telah ditetapkan KKM siswa yaitu 66. Jadi ketuntasan belajar siswa dapat dicap
ai ≥ 66 secara individu, apabila siswa mendapat 66 maka siswa tersebut belum tuntas.
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPA SDN Tugurejo 03
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 66 Tuntas
66 Tidak Tuntas
4 Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal
Aqib, dkk 2014: 41 menyatakan bahwa untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:
ketuntasan belajar klasikal =
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa dalam
Tingkat Ketuntasan Arti
80 Sangat Tinggi
60 – 79
Tinggi 40
– 59 Sedang
20 – 39
Rendah 20
Sangat Rendah
3.7.2. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran IPA
melalui model Student Facilitator and Explaining dengan media audiovisual yang dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam
kalimat yang dipisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar
afektif dan psikomotorik diklasifikasikan ke dalam empat kategori. Poerwanti 2008:7.4 membagi rentang nilai menjadi empat kategori yaitu sangat baik, baik,
cukup, dan kurang. Selanjutnya, menurut Widoyoko 2014:110 untuk menyusun tabel klasifikasi dilakukan dengan cara mencari skor tertinggi, skor terendah,
jumlah kelas, dan jarak interval. Untuk menentukan jarak interval digunakan rumus sebagai berikut:
Jarak interval i = Menurut Sukmadinata 2013: 232 rentang skor yang digunakan adalah 1-
4 dengan kriteria penilaian masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
Skor 4
jika empat deskriptor yang tampak
Skor 3 jika tiga deskriptor yang tampak
Skor 2 jika dua deskriptor yang tampak
Skor 1 jika tidak ada deskriptor atau hanya satu deskriptor yang tampak
Untuk mencari empat kategori keterampilan guru dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Skor tertinggi T : 52
Skor terendah R : 13
Jumlah kelas t : 4
i = =
= = 9,75
Dari perhitungan di atas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkat keberhasilan keterampilan guru sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru
Jumlah Skor Kategori
42,25 ≤ skor ≤ 52
Sangat Baik 32,5
≤ skor 42,25 Baik
22,75 ≤ skor 32,5
Cukup 13
≤ skor 22,75 Kurang
Selanjutnya untuk mencari empat kategori aktivitas siswa dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut: