Pengolahan Data Unsur Hara Tercuci

27 Tabel 3 . Analisis Kimia Unsur Hara dari Contoh Air pada Percobaan Simulasi No. Parameter Satuan Metode Analisis 1. pH H 2 O - pH Meter - Glass Electroda 2. EC Electro Conductivity µScm EC Meter 3. Anion SO 4 2- mgL CIA 4. Kation-kation dan logam-logam terlarut Ca, Mg, K, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, S, C-organik mgL ICP-AES Keterangan : CIA = Capillary Ion Analyzer ICP-AES = Inductively Coupled Plasma - Atomic Emission Spectrometry

3. Pengolahan Data Unsur Hara Tercuci

Parameter unsur hara dari contoh air pada perlakuan 1, 2, 3, 4 diolah secara statistik menggunakan analisis profil program SAS untuk mendapatkan analisis varian ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjutan LSD untuk parameter unsur hara dari contoh tanah di dalam kolom PVC. Selanjutnya dari hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik berdasarkan nilai rata-rata untuk melihat kecenderungan pencucian unsur makro dan mikro, serta jumlah unsur-unsur tersebut di dalam contoh tanah menurut lamanya waktu pencucian. 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Morfologi, Fisik, Kimia, dan Mineralogi Tanah yang

Terbentuk dari Tailing di ModADA 4.1.1 Morfologi dan Fisik Tanah Berdasarkan karakteristik morfologi dan fisik tanah yang terbentuk dari tailing di ModADA terlihat bahwa secara keseluruhan ModADA Mile 28-21 didominasi partikel berpasir di bagian utara hulu, sementara partikel berlempung kasar-halus dan berdebu kasar ke arah selatan hilir, disajikan pada Tabel 4 dan 5. Karakteristik morfologi tanah yang terbentuk dari tailing belum memperlihatkan perkembangan cukup berarti. Hal ini dikarenakan pengendapan tailing di ModADA relatif baru berakhir masa pengendapannya, sementara secara alami terbentuknya tanah dari proses pelapukan batuan membutuhkan waktu lama. Namun demikian tanah-tanah di ModADA yang didominasi oleh partikel berlempung kasar dan berdebu kasar telah memperlihatkan perkembangan struktur pada lapisan permukaannya, karena kandungan partikel halus dan bahan organik relatif tinggi sebagai akumulasi dari vegetasi yang tumbuh di atasnya. Sementara pada lapisan-lapisan di bawahnya belum menunjukkan perkembangan struktur tanah. Dari 5 profil pewakil yang diamati di Area Suksesi ditemukan bahwa partikel berdebu kasar mendominasi lapisan permukaan PS-2 dan PS-3, dan telah menunjukkan perkembangan struktur lemah dan remah, sedangkan lapisan bawahnya belum terbentuk struktur tanah, disajikan pada Tabel 4. Sementara di Area Reklamasi bagian selatan didominasi partikel berlempung kasar dan berdebu kasar memiliki keragaman jenis vegetasi alami dan budidaya tinggi, seperti VIPR-7, VIPR-10 dan Mile 21.5 telah memperlihatkan perkembangan struktur tanah pada horison permukaannya, disajikan pada Tabel 5.