7.6 8.0 8.4 8.8 7.4 7.8 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Morfologi, Fisik, Kimia, dan Mineralogi Tanah yang

45 VIPR-7 Nilai pH Tailing 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Hori son Cg C7 C6 C5 C4 C3 C2 C AC2 AC A3 A2 Ap pH H2O pH KCl Mile 21 Nilai pH Tailing

7.4 7.6

7.8 8.0

8.2 8.4

8.6 8.8

Ho ris o n Cg2 Cg C AC A pH H2O pH KCl Gambar 11c . Nilai pH di Area Reklamasi, Mile 25 dan Mile 21 ModADA Partikel Berlempung Kasar VIPR-7 dan Mile 21 VIPR-10 Nilai pH Tailing 4 5 6 7 8 9 10 Ho ri so n Cg C4 C3 C2 C AC5 AC4 AC3 AC2 AC Ap pH H2O pH KCl Mile 21.5 Nilai pH Tailing

7.2 7.4

7.6 7.8

8.0 8.2

8.4 Hor is o n Cg5 Cg4 Cg3 Cg2 Cg ACg AC A pH H2O pH KCl Gambar 11d . Nilai pH di Area Reklamasi, Mile 25 - Mile 21.5 ModADA Partikel Berdebu Kasar VIPR-10 dan Mile 21.5 Umumnya penurunan pH ini tidak berlangsung lama, karena sejak awal tailing telah diatur agar memiliki kemampuan untuk menetralkan asam. Pemberian CaO sebelum tailing memasuki ModADA memberi dampak sangat nyata terhadap nilai pH di ModADA. Oleh karenanya ketika terjadi penurunan pH terutama pada lapisan- lapisan permukaan, segera dapat dinetralkan dengan OH - dari pelarutan bahan kapur tersebut. Fenomena ini yang menyebabkan sebagian besar lapisan tailing di ModADA memiliki nilai pH sekitar 7 - 8. C-organik dan Kapasitas Tukar Kation KTK Kandungan bahan organik menurun secara tidak teratur dengan meningkatnya kedalaman lapisan. Di Area Suksesi, bahan organik bervariasi dari rendah hingga sedang, yaitu 1 - 3 terutama pada horison permukaan, kemudian menurun sangat rendah, yaitu 1 pada lapisan-lapisan di bawahnya. Diketahui bahwa Area Suksesi 46 memiliki kedalaman air tanah dangkal dan sering basah, sehingga bahan organik cenderung tidak terdekomposisi secara sempurna sebagai akibat dari kondisi reduktif lebih intensif ketika curah hujan tinggi. Dampak dari lahan sering tergenang air ini menyebabkan proses dekomposisi bahan organik lebih lambat, sehingga kandungan bahan organik dapat mencapai 3 pada beberapa horison permukaannya. Kandungan bahan organik juga bervariasi terhadap ukuran partikel tailing. Gambar 12a pada partikel berdebu kasar PS-2, PS-3, PS-4 dan berlempung halus PS-5 ditemukan kandungan bahan organik lebih tinggi dengan fluktuasi peningkatan tidak teratur terhadap kedalaman lapisan. Sementara pada partikel berpasir PS-1 memiliki kandungan bahan organik lebih rendah. Umumnya kandungan bahan organik ditemukan lebih tinggi hanya pada lapisan-lapisan permukaan. Peningkatan bahan organik juga berkorelasi positif terhadap KTK. Seperti kandungan bahan organik, kecenderungan nilai KTK meningkat hanya ditemukan pada lapisan-lapisan permukaan, kemudian menurun terhadap kedalaman lapisan, disajikan pada Gambar 12a. Nilai KTK berkisar dari rendah hingga mendekati sedang pada PS-2 13.45 me100g, PS-3 4.29 me100g, PS-4 4.29 me100g, dan PS-5 horison Ag : 20.07 me100g ditemukan hanya pada lapisan-lapisan permukaan, dan cenderung lebih rendah pada lapisan-lapisan di bawahnya, yaitu 1.17 me100g PS-1, 1.75 me100g PS-2, 0.39 me100g PS-3, dan 0.97 me100g PS-4. Meningkatnya nilai KTK pada beberapa lapisan permukaan tersebut dikarenakan kandungan bahan organik tinggi yang berasal dari biomassa Phragmites karka yang telah mati. Keberadaan vegetasi pionir ini merupakan sumber bahan organik karena dapat tumbuh dan berkembang cepat, sehingga menghasilkan biomassa yang besar Husin et al., 2005. Keberadaan P.karka di Area Suksesi selain sebagai sumber bahan organik, juga berperan menahan partikel tailing halus karena memiliki perakaran banyak hingga mencapai kedalaman 50 cm dari permukaan tanah. Oleh karenanya sebagian besar Area Suksesi yang didominasi vegetasi ini memiliki partikel halus hingga kedalaman lapisan 50 cm dari permukaan tanah. Selain kandungan bahan organik lebih tinggi, terutama pada partikel berlempung halus dan berdebu kasar, sehingga meningkatkan KTK, terdapat juga mineral liat hasil pelapukan mineral primer. Hasil analisis mineral liat XRD di ModADA menunjukkan bahwa rata-rata mineral liat agak tinggi, yaitu 9.82 di bagian selatan, berasal dari montmorillonit 4.05 pada horison permukaan PS-5 Ag : 18.63 dan Ag2 : 14.90. Gambar 12a memperlihatkan bahwa persentase 47 mineral liat lebih tinggi pada horison Ag menyebabkan KTK agak meningkat seperti terlihat pada partikel berlempung halus PS-5. Fenomena ini menunjukkan bahwa terdapatnya bahan organik dan mineral liat, terutama montmorillonit berdampak positif untuk meningkatkan KTK tanah. 5 10 15 20 25 Ko n se n tr a si Ag ACg ACg2 ACg3 ACg4 Horison PS-1 Berpasir BO KTK me100 g 5 10 15 20 25 Ko n se n tr a si Ag Ag2 ACg ACg2 ACg3 ACg4 Horison PS-2 Berdebu Kasar BO KTK me100 g 5 10 15 20 25 Ko n se n tr a si Ag ACg ACg2 ACg3 ACg4 Horison PS-3 Berdebu Kasar BO KTK me100 g 5 10 15 20 25 Ko n se n tr a si Ag Ag2 Ag3 Ag4 Cg Horison PS-4 Berdebu Kasar BO KTK me100 g 5 10 15 20 25 Ko n sen tr a si Ag Ag2 ACg ACg2 Horison PS-5 Berlempung Halus BO KTK me100 g Gambar 12a . Bahan organik dan KTK di Area Suksesi PS-1 - PS-5, Mile 28 - Mile 25 ModADA Partikel Berpasir PS-1, Berdebu Kasar PS-2, PS-3, PS-4, Berlempung Halus PS-5 Robert et al. 1988 menyatakan bahwa tanah-tanah tambang yang masih muda cenderung menunjukkan suatu distribusi ukuran partikel yang dikontrol langsung oleh tipe bahan induknya. Pada lapisan-lapisan permukaan akan dijumpai fraksi pasir halus yang telah mengalami hancuran iklim lebih cepat dibandingkan lapisan di bawahnya. Fenomena ini menyebabkan KTK mengalami peningkatan, 48 sedangkan pH lebih rendah Schafer et al., 1980 karena terjadi proses pelapukan mineral primer menjadi mineral sekunder, termasuk pelapukan mineral sulfida. Di Area Reklamasi bagian utara, umumnya memiliki kandungan bahan organik lebih rendah, yaitu 1, dan lebih tinggi di bagian selatan ModADA. Di bagian utara pada profil-profil pewakil IPR-4, IPR-6, IPR-8, IIPR-1, IIIPR-2, dan VIPR-9 dengan ukuran partikel berpasir ditemukan kandungan bahan organik 1, sedangkan kandungan bahan organik 1 pada partikel berdebu kasar Mile 21.5 dan berlempung kasar Mile 21, terutama pada lapisan permukaannya. Kandungan bahan organik Mile 21 adalah 1.84 1.07 C-org dan Mile 21.5 adalah 4.18

2.43 C-org Gambar 12b.