63
Tabel 4.8 Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Kelas t
hitung
t
tabel
Kriteria kelas Eksperimen
Kontrol
5,86 0,42
2,05 2,05
Tuntas Belum Tuntas
Ketuntasan klasikal siswa dicapai apabila siswa mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 dari
seluruh pembelajaran. Ketuntasan klasikal dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa di kelas tersebut mendapatkan nilai 70 atau lebih. Hasil
perhitungan ketuntasan belajar pada kelas eksperimen diketahui bahwa siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 dari 28 siswa, sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 11
dari 28 siswa. Ketuntasan klasikal kelas eksperimen sebesar 85,71 dan kelas kontrol 60,71, ini berarti kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar
klasikal dan kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar klasikal setelah dilakukan penelitian.
Hasil persentase ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal
Kelas Jumlah Rata-rata Tuntas Ketuntasan
Kriteria Kelas Eksperimen
Kontrol
28 28
80,61 71,04
24 17
85,71 60,71
Tuntas Belum tuntas
Perhitungan selengkapnya dapat diketahui pada Lampiran 35 dan 36 halaman lampiran dapat dilihat di dalam daftar lampiran.
4.1.1.10 Analisis Angket Pemahaman Konsep
Angket yng digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan jawaban “Ya” atau ”Tidak”. Pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
64
skor 1 untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Hasil Angket Pemahaman Konsep Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Pernyataan
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Ya Tidak Ya
Tidak 1
Setelah guru memberikan ilustrasi tentang koloid, saya menjadi tertarik
untuk mempelajari lebih lanjut tentang koloid
2
Setelah penyajian ilustrasi dari guru saya tidak dapat membayangkan apakah
sebenarnya koloid itu.
3 Setelah mempelajari koloid saya dapat
memperkirakan apa yang terjadi jika minyak dicampur dengan air jeruk
4 Ketika melakukan percobaan efek
tyndall, saya memahami bahwa susu merupakan koloid yang akan
menghamburkan cahaya
5 Setelah melakukan diskusi saya belum
mengerti perbedaan koloid , suspensi dan larutan sejati
6
Setelah melakukan percobaan efek tyndal saya mengetahui kenapa malam
hari kabut lebih terlihat jelas daripada siang hari
7 Setelah melaksanakan proyek
pembuatan es krim, saya simpulkan bahwa es krim memanfaatkan koloid
pelindung
8 Berdasarkan percobaan yang telah saya
lakukan tentang koloid, saya simpulkan bahwa koloid adalah campuran yang
dapat disaring dengan penyaring ultra
9
Proses pembuatan puding dari serbuk agar-agar menjadi gel termasuk
peristiwa koagulasi
10 Proses pencucian darah merupakan
penerapan dari sistem koloid
65
Berdasarkan data yang didapat, sebagian besar aspek dalam angket, kelas eksperimen lebih banyak siswa paham daripada kelas kontrol atau persentasenya
sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berbeda pada aspek 10, pemahaman konsep kelas kontrol lebih besar daripada kelas eksperimen. Hal
tersebut dapat terjadi karena beberapa siswa pada kelas eksperimen tidak memperhatikan pada penjelasan materi tersebut.
Pada kelas eksperimen siswa paling paham tentang point angket nomor 8 dan 7 yakni indikator tentang penyaringan koloid dan fungsi koloid pelindung
dalam es krim. Hal tersebut dapat dimengerti karena kelas eksperimen telah melakukan pembuatan proyek Ice-Tra. Hal tersebut disajikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen Sesuai Indikator Pada RPP
Sedangkan pada kelas kontrol siswa paling banyak paham tentang point no.6 dan no. 10 yakni tentang contoh dari efek tyndal dan proses koagulasi. Hal ini
dapat disebabkan karena pengajaran dilakukan dengan memberi contoh yang pada kehidupan sehari-hari sehingga mudah diingat oleh siswa. Data lengkap disajikan
pada Gambar 4.3.
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
J u
m la
h S
isw a
Point Angket
Ya Tidak
66
Gambar 4.3 Grafik Pemahaman Konsep Siswa Kelas Kontrol Sesuai Indikator Pada RPP
4.1.1.11 Analisis Deskriftif Data Afektif