2.1.2 Teori Belajar yang Mendukung Penggunaan Model Pembelajaran
Probing-Prompting
Sugandi dan Haryanto 2007: 7 menyatakan teori belajar adalah konsep- konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji
kebenarannya melalui eksperimen. Nasution 2011: 131 menyatakan adanya teori belajar yaitu untuk menjelaskan bagaimana proses belajar itu berlangsung. Tiap-
tiap teori memberi penjelasan tentang aspek belajar tertentu serta mempunyai dasar tertentu. Teori belajar yang melandasi pembahasan dalam penelitian ini
antara lain.
2.1.2.1 Teori Ausuble
David Ausubel terkenal dengan teori belajar yang dibawanya yaitu teori belajar bermakna meaningful learning. Menurut Ausubel, belajar bermakna
terjadi jika suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang, selanjutnya bila tidak ada
usaha yang dilakukan untuk mengasimilasikan pengertian baru pada konsep- konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif, maka akan terjadi
belajar hafalan. Ia juga menyebutkan bahwa proses belajar tersebut terdiri dari dua proses yaitu proses penerimaan dan proses penemuan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan pengetahuan
dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. Berdasarkan pada pandangannya mengenai teori belajar bermakna, David Ausubel mencetuskan
empat tipe belajar sebagai berikut.
1. Belajar dengan penemuan yang bermakna yaitu mengaitkan pengetahuan
yang telah dimilikinya dengan materi pelajaran yang dipelajari itu. Atau sebaliknya, siswa terlebih dahulu menemukan pengetahuannya dari apa yang
telah ia pelajari kemudian pengetahuan baru tersebut ia kaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada.
2. Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna yaitu pelajaran yang
dipelajari ditemukan sendiri oleh siswa tanpa mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya, kemudian dia hafalkan.
3. Belajar menerima ekspositori yang bermakna yaitu materi pelajaran yang
telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai bentuk akhir, kemudian pengetahuan yang baru ia peroleh itu dikaitkan dengan
pengetahuan lain yang telah dimiliki. 4.
Belajar menerima ekspositori yang tidak bermaknayaitu materi pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai bentuk
akhir, kemudian pengetahuan yang baru ia peroleh itu dihafalkan tanpa mengaitkannya dengan pengetahuan lain yang telah ia miliki.
Keterkaitan teori belajar Ausubel yang mendasari penggunaan model pembelajaran Probing-Prompting adalah bahwa belajar sebaiknya berhubungan
dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang berhubungan dengan karir sekarang atau yang akan datang. Dengan kata lain
siswa dalam hal ini dapat mengaitkan pengetahuan yang diperoleh untuk kemudian diterapkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam kehidupan
nyata. Hal tersebut sesuai dengan salah satu komponen dalam model pembelajaran
Probing-Prompting yaitu siswa dihadapkan pada suatu pertanyaan, mereka harus menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-
konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Selain itu, teori belajar Ausubel juga berhubungan dengan mater kubus
dan balok. Dalam materi kubus dan balok untuk kompertensi dasar menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok. Hal ini sesuai dengan teori belajar
Ausubel yang mengaitkan pengetahuan lama untuk mendapatkan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
2.1.2.2 Teori Vygotsky