Teori Vygotsky Teori Piaget

Probing-Prompting yaitu siswa dihadapkan pada suatu pertanyaan, mereka harus menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep- konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Selain itu, teori belajar Ausubel juga berhubungan dengan mater kubus dan balok. Dalam materi kubus dan balok untuk kompertensi dasar menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok. Hal ini sesuai dengan teori belajar Ausubel yang mengaitkan pengetahuan lama untuk mendapatkan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

2.1.2.2 Teori Vygotsky

Vygotsky percaya bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kebudayaan. Oleh karena itu perkembangan anak tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sosial dan kultural Rifa’i Anni, 2012: 39. Vygotsky mengemukakan beberapa ide tentang zone of proximal developmental ZPD yaitu serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Untuk memahami batasan ZPD anak yaitu dengan cara memahami tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat dikerjakan anak dengan bantuan instruktur yang mampu. ZPD menunjukkan akan pentingnya pengaruh sosial. Scaffolding erat kaitannya dengan ZPD yaitu tenik untuk mengubah tingkat dukungan. Selama sesi pengajaran, orang yang lebih ahli guru atau peserta didik yang lebih mampu menyesuaikan jumlah bimbingannya dengan level kinerja siswa yang telah dicapai. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa di samping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak-anak. Berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu individual discovery learning, kerja kelompok secara kooperatif cooperative groupwork tampaknya mempercepat perkembangan anak Jarvis, 2009: 161. Supriadi 2014 menjelaskan keberhasilan pengajaran lebih menyenangkan jika dihubungkan dengan fenomena nyata dalam kehidupan sehar-hari dengan menggunakan teori Vygotsky. Dengan demikian pembelajaran yang dikembangkan peneliti yaitu pembelajaran dengan model probing-prompting berbasis etnomatematika sesuai dengan teori Vygotsky.

2.1.2.3 Teori Piaget

Salah satu teori belajar kognitif adalah teori Jean Piaget. Sugandi 2006: 35, menyatakan bahwa belajar bersama, baik diantara sesama, anak-anak maupun orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Ditambahkan bahwa perkembangan kognitif akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata. Oleh karena itu, pendidik hendaknya mampu memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan perlakuan secara tepat yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif siswa. Menurut Piaget, pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut. 1 Langkah satu: Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri. 2 Langkah dua: Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut. 3 Langkah tiga: Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah. 4 Langkah empat: menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan melakukan revisi Dimyati, 2002: 14. Perspektif kognitif-konstruktivis, yang menjadi landasan Probing- Prompting. Jean Piaget Suprijono,2009:32 mengasumsikan dalam bahasa setiap individu terdapat egosentris. Dengan menggunakan bahasanya sendiri individu membentuk skema dan mengubah skema. Individu sendiri yang mengkonstruksi pengetahuan baru ketika berinteraksi dengan pengalaman dan objek yang dihadapi. Dengan demikian pembelajaran yang dikembangkan peneliti yaitu pembelajaran dengan model probing-prompting berbasis etnomatematika sesuai dengan teori Piaget.

2.1.3 Pembelajaran