2.2 Penelitian Yang Relevan
Penelitian-penelitian yang dijadikan kajian dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Penelitian Sirate 2012 menyimpulkan penggunaan permainan tradisional
meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran matematika. 2.
Penelitian Mayasari 2014 menyimpulkan 1 Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siwa yang belajar dengan teknik Probing-Prompting
lebih baik dari peningkatan kemampuan matematis siswa yang diajarkan tanpa pembelajaran teknik Probing-Prompting. 2 Peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa yang belajar dengan teknik Probing-Prompting jika dilihat dari nilai gain-nya lebih tinggidari pada pembelajaran ekspositori
yang pada kategori tinggi, sementara kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran ekspositori nilai gain-nya berada
pada kategori sedang. 3 Dari empat komponen indikator kemampuan komunikasi matematis, indikator dengan peningkatan tertinggi pada siswa
yang belajar dengan teknik Probing-Prompting adalah melakukan manipulasi matematika berada pada kategori tinggi, diikuti dengan menyajikan
pernyataan matematika secara tertulis atau gambar, menyusun bukti atau memberikan alasan terhadap beberapa solusi, dan menarik kesimpulan dari
pernyataan juga masih pada kategori sedang. 3.
Penelitian Fujiati 2014 menyimpulkan 1 Sikap siswa terhadap budaya setelah dikenai pembelajaran model POGIL berbantuan alat peraga dan
berbasis etnomatematika lebih baik daripada sikap siswa sebelum dikenai
pembelajaran model POGIL berbantuan alat peraga dan berbasis etnomatematika. 2 Sikap siswa terhadap budaya berpengaruh terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa sebesar 70,4. Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang sudah pernah dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan dan mengoptimalkan budaya-budaya yang ada di Batang sebagai
sumber belajar, media, bahkan Lembar Kegiatan Siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan tidak meninggalkan unsur-unsur budaya yang sudah ada sehingga dapat menambah kecintaan dan kepedulian siswa
terhadap budaya.
2.3 Kerangka Berpikir