ketuntasan 84 pada siklus I menjadi rata-rata 82 dengan ketuntasan kelas mencapai 92 pada siklus II.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share dan media Macromedia Flash
efektif dalam meningkatkan pembelajaran. Dengan demikian, maka ketiga penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian
yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa melalui Model Think Pair Share dengan media Macromedia Flash Kelas VB SDN
Tambakaji 01 Semarang
”
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan observasi yang dilakukan saat Praktik Pengalaman Lapangan PPL pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2012, diketahui bahwa
pada kenyataannya masih ditemukan permasalahan pada pembelajaran Bahasa Jawa di kelas VB SDN Tambakaji 01 Semarang, siswa masih kesulitan dalam
menulis aksara Jawa. Selain itu, siswa tidak akrab dan merasa asing dengan aksara Jawa karena tidak digunakan sebagai media komunikasi dan berinteraksi
sehari-hari sehingga kesulitan dalam mempelajari aksara Jawa dan antusiasme belajar siswa dalam aksara Jawa menjadi rendah.
Rendahnya antusiasme siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dan terlihat tidak bersemangat
mengikuti pembelajaran bahasa Jawa. Permasalahan lainnya yaitu guru belum memaksimalkan pembelajaran bahasa Jawa dan belum mengemas pembelajaran
menjadi pembelajaran yang dapat menarik antusiasme siswa, disamping itu guru juga belum memaksimalkan penggunaan media pembelajaran untuk menunjang
efektifitas pembelajaran menulis aksara Jawa. Menulis aksara Jawa merupakan suatu hal yang menakutkan bagi sebagian
besar siswa karena selain aksara Jawa dianggap sulit, terkadang pembelajarannya belum dapat membangkitkan antusiasme siswa dan membosankan. Apalagi
mengingat bahwa aksara Jawa kurang akrab dengan kehidupan sehari-hari seperti ketiadaan tulisan aksara Jawa di lingkungan dan fasilitas umum semakin membuat
aksara Jawa menjadi asing dengan kehidupan siswa. Aksara Jawa merupakan warisan kebudayaan dan mempunyai sejarah dan nilai yang berharga. Agar
pemahaman mengenai tulisan Jawa terutama cara menulisnya tidak hilang dimakan kemajuan jaman, maka pembelajarannya harus dikemas menjadi lebih
menarik. Salah satu cara mengemas pembelajaran menulis aksara Jawa menjadi lebih
aktif dan menarik adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Tujuan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share yaitu untuk mengaktifkan siswa dalam kerjasama dengan kelompok dan tanggung jawab pada setiap anggota kelompok, dengan memanfaatkan media
Macromedia Flash dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share akan membantu guru untuk menarik perhatian siswa dan memperjelas
pembelajaran sehingga mudah dipahami dan diingat oleh siswa.
Langkah pembelajaran bahasa Jawa melalui model Think Pair Share dengan media Macromedia Flash yaitu:
1. Guru menyampaikan tujuan dan isi materi dengan media Macromedia Flash.
2. Guru menampilkan soal menulis aksara Jawa pada media Macromedia Flash.
3. Siswa berpikir secara individu untuk menuliskan aksara Jawa dari soal yang
ditampilkan guru. 4.
Siswa berpasangan dengan teman semeja, mengutarakan jawaban masing- masing dan mendiskusikan jawaban
5. Kelompok mengemukakan hasil diskusinya
6. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
Dalam hal ini peneliti akan meneliti keterampilan guru dalam mengajar, aktivitas siswa dan keterampilan menulis aksara Jawa. Pada kondisi awal, terlihat
bahwa: 1 keterampilan menulis aksara Jawa siswa rendah, 2 siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan 3 guru belum menerapkan model dan media
pembelajaran yang tepat. Setelah dilaksanakan tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan media Macromedia Flash
maka diharapkan terjadi perubahan dan peningkatan yaitu: 1 keterampilan menulis aksara Jawa siswa meningkat, 2 aktivitas siswa dalam pembelajaran
menulis aksara Jawa meningkat, dan 3 keterampilan guru dalam pembelajaran menulis aksara Jawa meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan
kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN