gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan meninjau kembali dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan serta mengevaluasi
dengan berbagai bentuk evaluasi Rusman, 2011: 80-92. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan
keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuankecakapan yang harus dimiliki guru dalam melatihmembimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi keterampilan mengajar guru merupakan salah satu alat yang
dapat memfasilitasi dan mengarahkan siswa untuk mendapatkan pengetahuannya sendiri.
2.1.4. Aktivitas Belajar Siswa.
Pendidikan tradisional tidak mengenal dan tidak menggunakan asas aktivitas dalam proses belajar mengajar, karena para siswa hanya sebatas
mendengarkan hal-hal yang diterangkan oleh guru sehingga kedudukan siswa adalah pasif. Berbeda dengan pendidikan modern sekarang ini yang lebih menitik-
beratkan pada aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa adalah organisme hidup yang di dalam dirinya terdapat potensi yang sedang berkembang.
Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa. Pendidikan perlu mengarahkan tingkah laku dan perbuatan itu
menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan, salah satunya dengan mengusahakan proses pembelajaran yang efektif Hamalik, 2003: 170.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang terjadi dalam berbagai arah baik itu dari guru ke siswa, dari siswa ke guru maupun dari siswa ke
siswa. Sehingga tidak hanya aktivitas guru saja yang nampak tetapi juga aktivitas siswa dalam belajar. Aktivitas belajar siswa yang berjalan optimal akan
mendukung pembelajaran yang optimal pula. Sardiman berpendapat bahwa aktivitas diperlukan dalam belajar, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat.
Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itu sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang
sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua
aktivitas itu harus selalu berkait Sardiman, 2011: 95-101. Sardiman juga membahas mengenai Diedrich yang menggolongkan
aktivitas siswa menjadi 8 golongan yaitu: a.
Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, perkerjaan orang lain
b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi c.
Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato
d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin
e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram
f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya yaitu: melakukan percobaan,
membuat konstruksi, model reparasi, bermain, berkebun, beternak
g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan h.
Emotion activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Berdasarkan pengertian tersebut, menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti
pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku pada diri siswa. Perilaku yang ditimbulkan sesuai dengan yang diharapkan guru akan terjadi.
2.1.5. Hasil Belajar.