1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dapat dijabarkan sebagai berikut dibawah ini: 1.
Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Miroto 02 Semarang dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis problem posing. 2.
Mendeskripsikan peningkatan ketrampilan guru kelas IV SD Negeri Miroto 02 Semarang dalam pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis problem posing 3.
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Miroto 02 Semarang dalam mata pelajaran matematika.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam proses pembelajaran matematika pada khususnya dan pada pendidikan pada
umumnya. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1.4.1 Manfaat teoritis
Hasil penilitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada penulis yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dan memberikan kontribusi pada pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya.
1.4.2 Manfaatpraktis
1. Siswa
Dengan penerapan model pembelajran kooperatif tipe jigsaw berbasis problem posing
siswa dapat menerima pengalaman belajar bervariasi sehingga dapat meningkatkan minat siswa dan meningkatkan
ketrampilan siswa dalam mata pelajaran matematika sehingga pemahaman siswa dalam mata pelajaran matematika menjadi lebih
meningkat dan menghasilkan hasil akhir yang optimal. 2.
Guru Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang
pembelajaran inovatif seperti model pembelajran kooperatif tipe jigsaw berbasis problem posingsehingga guru terpacu untuk meningkatkan
ketrampilan dalam pembelajaran. 3.
Sekolah Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika
di SD Negeri Miroto 02 Semarang sehingga guru yang lain terpacu untuk menciptakan kreativitasnya dalam pembelajaran yang lebih
inovatif.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakekat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler dalam Winataputra1986:1 yang menyatakan bahwa belajar adalah proses
mendapatkan aneka ragam kemampuan competencies, keterampilan skill, and sikap attitudes yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari
masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam
pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal dan atau pendidikan nonformal. Kemampuan belajar inilah yang membedakan manusia
dari makhluk lainnya. Belajar sering juga diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan
pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Secara konseptual Fontana 1981, mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relative
tetap dalam perilkau individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana 1981, mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses dalam diri seseorang yang mengakibatkan perubahan perilaku,