pembelajaran berjalan dengan lancer maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai, 3 selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung,
ada kecenderungan topic permasalahan yang sedang dibahas seluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan 4 saat diskusi
kelas terkadang didominasi seseorang hal ini mengakibatkan siswa yang lain pasif.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu rancangan pembelajaran yang
mengarah pada kerjasama tim atau kelompok kecil demi tercapainya tujuan bersama.
Dalam perkembangannya pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi.Variasi model pembelajaran kooperatif tersebut tidak merubah prinsip
dasar dari pembelajaran kooperatif itu sendiri. Beberapa variasi dari model pembelajaran kooperatif tersebut salah satunya yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw
2.1.8 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
2.1.8.1 Konsep Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Pembelajaran Kooperatif dengan teknik Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok
bertanggung jawab atas penguasaaan materi dan bertanggung jawab mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya Arends dalam
Muliastuti, 1997
Menurut Isjoni 2009:77 Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga diperkenalkan Eliot Aronson dkk dalam Trianto, 2007. Ia mengatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw adalah strategi kooperatif dimana setiap siswa menjadi seorang anggota dalam bidang tertentu. Kemudian membagi pengetahuannya
kepada anggota lain dari kelompoknya agar setiap orang pada akhrnya dapat mempelajari konsep-konsep.
Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw, siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar yang heterogen yang beranggotakan 4-6 orang dengan
menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli. Para anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk berdiskusiantar ahli,
saling membantu satu dengan yang lainnya untuk mempelajari topik yang diberikan ditugaskan pada mereka. Siswa tersebut kemudian kembali pada
kelompok masing-masingkelompok asal untuk menjelaskan kepada teman- teman satu kelompok tentang apa yang telah dipelajarinya. Guru mengawasi
pekerjaan masing-masing kelompok. Dan jika diperlukan membantu kelompok yang mengalamai kesulitan dan memberikan penekanan terhadap topik yang
sedang dibahas. Pada akhir pembelajaran diberikan kuis dengan materi yang telah dibahas. Tim Peneliti SMPN 4 Malang.
2.1.8.2 Langkah – langkah Pembelajran Kooperatif tipe Jigsaw
Langkah-langkah pembelajaran dalam model ini dapat dilaksanakan dalam dua tahap yaitu:
1. Awal kegiatan pembelajaran
A. Persiapan
a Melakukan Pembelajaran PendahuluanGuru dapat menjabarkan isi
topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut.
b Materi
Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam
setiap kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.
c Membagi siswa ke dalam kelompok asal dan ahli
Kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis, jenis
kelamin, maupun latar belakang sosialnya d
Menentukan Skor Awal Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis
sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya.
B. Rencana Kegiatan
Menurut Elliot dalam Triyanto, 2009
a Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok anggotanya 4-
6 orang b
Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.
c Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggung jawab untuk mempelajarinya. d
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya. e
Setiap anggota kelompok ahli tersebut setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya.
f Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal siswa dikenai berupa
tugas individu. g
dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok. Dalam model Jigsaw versi Aronson dalam Triyanto, 2007, kelas dibagi
menjadi suatu kelompok kecil yang heterogen yang diberi nama tim jigsaw dan materi dibagi materi sebanyak kelompok menurut anggota timnya. Tiap-tiap tim
diberikan satu set materi yang lengkap dan masing-masing individu ditugaskan untuk memilih topic mereka. Kemudian siswa dipisahkan menjadi kelompok
“ahli” atau “rekan” yang terdiri dari seluruh siswa di kelas yang mempunyai bagian informasi yang sama
Di grup ahli, siswa saling membantu mempelajari materi dan mempersiapkan diri untuk tim jigsaw. Setelah siswa mempelajari materi digrup
ahli, kemudian mereka kembali ke tim jigsaw untuk mengajarkan materi tersebut kepada teman setim dan berusaha untuk mempelajari sisa materi. Teknik ini sama
dengan teka-teki yang disebut pendekatan jigsaw. Sebagai kesimpulan dari pelajaran tersebut siswa dengan bebas memilih kuis dan diberikan nilai individu.
2.1.8.3 Keunggulan dan kelemahan pembelajaran Kooperatif tipe