Model Pembelajaran Kooperatif KAJIAN TEORI

memerlukan materi prasyarat untuk memahami materi berikutnya, maka dalam mengajar matematika guru harus mengidentifikasikan materi-materi yang menjadi prasyarat suatu topik mata pelajaran matematika. Dari ulasan proses belajar mengajar matematika diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah kegiatan yang dipilih pengajar dalam proses pembelajarannya yang dapat memberikan fasilitas belajar sehingga memperlancar tercapainya tujuan belajar matematika. Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika di SD maka perlu digunakan model pembelajaran yang mendukung.Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif.

2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalmnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain Joyce, 1992:4. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa stiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Menurut Slavin dalam Isjoni, 2009:15, pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.Menurut Suriansyah dkk dalam Muliastuti,2010:5 menguraikan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dibentuk kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Unsur-unsur dasar dalam pembelajran kooperatif menurut Lungdren dalam Isjoni, 2009: 16 sebagai berikut: 1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama.” 2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapinya. 3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. 4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok. 5. siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok 6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan 7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif . Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah: a setiap anggota memiliki peran, b terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, c setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, d guru membantu mengembangkan keteramilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan e guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Olsen dan Kagan dalam Isjoni, 2009:29 mengatakan bahwa ketentuan utama dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengayaan struktur interaksi siswa. 2. Berhubungan dengan ruang lingkup pokok pembelajaran dan kebutuhan pengembangan bahasa dalam kerangka organisasi. 3. Meningkatkan kesempatan-kesempatan bagi individu untuk menyebutkan saran-saran. Selanjutnya Jarolimek dan Parker dalam Isjoni, 2009:36-37 mengatakan keunggulan dan kelemahan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adapun keunggulannya adalah: 1 saling ketergantungan yang positif. 2 adanya pengakuan dalam respon perbedaan individu, 3 siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, 4 suasana kelas yang rileks dan mnyenangkan, 5 terjalinnya hubungfgan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6 memiliki banyak kesempatan mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Kelemahan model pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu dari dalam intern dan faktor dari luar ekstern. Faktor dari dalam yaitu: 1 guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenanga, pikiran dan waktu, 2 agar proses pembelajaran berjalan dengan lancer maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai, 3 selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topic permasalahan yang sedang dibahas seluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan 4 saat diskusi kelas terkadang didominasi seseorang hal ini mengakibatkan siswa yang lain pasif. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu rancangan pembelajaran yang mengarah pada kerjasama tim atau kelompok kecil demi tercapainya tujuan bersama. Dalam perkembangannya pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi.Variasi model pembelajaran kooperatif tersebut tidak merubah prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif itu sendiri. Beberapa variasi dari model pembelajaran kooperatif tersebut salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

2.1.8 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 8 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Think Pair Share PADA SISWA KELAS VB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

1 8 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN GEDANGAN REMBANG

0 3 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV B SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang

0 9 199

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada Siswa Kelas IIIC SDN Petompon 02 Semarang

1 7 248

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Kelas II SDN Kandri 02 Semarang Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning.

0 1 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1