fasilitator dan pembimbing. Adapun keunggulan dari Pembelajaran Jigsaw menurut Muliastuti dan Marliana 2010:105 yaitu 1 mempermudah
pekerjaan guru dalam mengerjakan karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya. 2 pemerataan materi
penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat. 3 dapat melatih siswa lebih aktif berbicara dan berpendapat. Lyn D. English
1997:173 mengemukakan kekuatan model pembelajaran problem posing secara mandiri adalah sebagai berikut: 1. mempromosikan semanagat inkuiri
pada siswa. 2 mendorong siswa untuk belajar mandiri bertanggung jawab dalam belajarnya. 3 mempertinggi kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah. Dari ulasan latar belakang tersebut diatas maka peneliti akan mengkaji
melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan kualitas pembelajaran matematika melalui Model pembelajaran Jigsaw berbasis
Problem Posing pada siswa kelas IV SDN Miroto 02 Semarang”
1.2. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
pada siswa kelas IV SD Negeri Miroto 02 Semarang tengah?
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1.
Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis problem posing aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Miroto 02
Semarang akan meningkat? 2.
Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis problemposing keterampilan guru kelas IV SD Negeri Miroto 02
Semarang akan meningkat? 3.
Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis problemposing siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri Miroto 02 Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka peneliti merencanakan pemecahan masalah melalui penelitian tindakan kelas
dengan pemecahan masalah difokuskan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis problem posing. Adapun langkah-langkah
menurut Eliot Aronson 1978 tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dan menurut suyitno, 2004; 31-32 tentang model pembelajaran problem posing
sebagai berikut: 1.
Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok anggotanya 4 sampai 6 orang yang heterogen
2. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah
dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.
3. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggung jawab untuk mempelajarinya. 4.
Anggota dari kelompok-kelompok yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya. 5.
Setiap kelompok di minta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang
menantang, dan kelompok yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya.
6. Anggota dari kelompok ahli yang telah mempelajari sub bab dan sudah
membuat soal yang menantang kembali pada kelompok asal bertugas mengajar teman-temannya dan memberi contoh soal dan dijelaskan cara
mengerjakannya. 7.
Pada pertemuan berikutnya, secara acak, guru menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat
menentukan siswa secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa.
8. Siswa mengerjakan tes individu atau kelompok
1.3. TUJUAN PENELITIAN