dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Discovery Learning.
5 Dalam hipotesis 5, variabel penelitiannya adalah tingkat disposisi
matematika siswa pada tiga sampel yaitu siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing, dengan model
pembelajaran Problem Based Learning, dan dengan model pembelajaran Discovery Learning.
6 Dalam hipotesis 6, variabel bebas penelitiannya adalah tingkat disposisi
matematik siswa dan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based
Learning dengan strategi Problem Posing. 7
Dalam hipotesis 7, variabel bebas penelitiannya adalah tingkat disposisi matematik siswa dan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan
masalah siswa dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu sebagai berikut.
1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai nama dan banyaknya siswa yang menjadi anggota populasi dan untuk menetukan
anggota sampel. Selain itu metode ini juga digunakan untuk mengumpulkan data
kemampuan awal dari siswa yang menjadi sampel penelitian. Data kemampuan awal diperoleh dari data nilai rapor semester ganjil siswa.
2 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
strategi Problem Posing, model pembelajaran Problem Based Learning dan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Sebelum dilakukan tes, soal
terlebih dahulu di uji cobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya pembeda dari tiap butir soal. Hasil tes tersebut digunakan sebagai data akhir untuk membandingkan
kemampuan pemecahan masalah akibat dari perlakuan yang berbeda yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat
diketahui kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing, model
pembalajaran Problem Based Learning dan dengan model pembelajaran Discovery Learning.
3 Metode Kuesioner Angket
Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat disposisi matematik siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning dengan strategi Problem Posing, model pembelajaran Problem Based Learning dan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Model
skala untuk mengungkapkan sikap siswa terhadap matematika menggunakan skala
Likert. Skala Likert meminta kepada individu untuk suatu pertanyaan dengan jawaban sangat setuju SS, setuju S, tak bisa memutuskan N, tidak setuju T,
dan sangat tidak setuju ST. masing –masing jawaban dinyatakan dengan angka
SS = 5, S=4, N=3, T=2, dan ST=1 bagi suatu pernyataan yang mendukung sikap positif dan nilai-nilai sebaliknya yaitu SS=1, S=2, N=3, T=4, ST=5 bagi
pernyataan yang mendukung sikap negatif Russeffendi, 1994. Hasil tes tersebut digunakan sebagai data akhir untuk membandingkan
tingkat didposisi matematik siswa akibat dari perlakuan yang berbeda yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat
diketahui tingkat disposisi matematik siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing, model
pembelajaran Problem Based Learning dan dengan model pembelajaran Discovery Learning.
3.6 Desain Penelitian