tidak mencapai ketuntasan belajar yaitu lebih dari 80 siswa mencapai KKM yaitu 75
H
1
: kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing mencapai ketuntasan belajar yaitu lebih dari 80 siswa mencapai KKM
yaitu 75 2. Menentukan taraf signifikansi yakni
. 3. Menentukan kriteria pengujian yaitu hipotesis Ho diterima jika Z
hitung
Z
tabel
dengan α =5. 4. Menentukan statistik hitung yakni sebagai berikut.
√ Keterangan :
: nilai z yang dihitung : banyaknya siswa yang tuntas secara individual
: jumlah anggota sampel : nilai yang dihipotesiskan Sudjana 2005: 235-236
3.10.4 Uji Hipotesis II
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran dengan model Problem Based Learning
sudah mencapai ketuntasan belajar. Adapun ketuntasan belajar yang dimaksud adalah lebih dari 80 siswa yang mencapai ketuntasan belajar.
Pada uji hipotesis II uji yang dilakukan sama dengan hipotesis 1 baik langkah dan rumus yang digunakan. Pada uji hipotesis II yang berbeda dengan uji
hipotesis I hanyalah sampelnya.
3.10.5 Hipotesis III
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran dengan model Discovery Learning sudah
mencapai ketuntasan belajar. Adapun ketuntasan belajar yang dimaksud lebih dari 80 siswa yang mencapai KKM yaitu 75.
Pada uji hipotesis III uji yang dilakukan sama dengan hipotesis I baik langkah dan rumus yang digunakan. Pada uji hipotesis III yang berbeda dengan uji
hipotesis I hanyalah sampelnya.
3.10.6 Uji Hipotesis IV
Uji ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
strategi Problem Posing lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih dari rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran Discovery Learning. Berikut hipotesis untuk uji anava:
artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah ketiga kelas tersebut sama.
tidak semua rata-rata sama artinya terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada ketiga kelas tersebut
Rumus yang digunakan adalah disesuaikan dengan kondisi data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan varians homogen, maka menggunakan
rumus sebagai berikut.
∑
Sudjana, 2005:304
Dengan, ∑
dengan ∑
∑ Jumlah kuadrat-kuadratJK dari semua nilai pengamatan.
∑ Kriteria pengujian
ditolak jika dengan dk pembilang = k-1 dan dk penyebut k-n dan taraf signifikansi = 5 didapat
Siswandari, 2009.
Apabila ditolak maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah pada ketiga kelas dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning strategi Problem Posing, model
pembelajaran Problem Based Learning, dan model pembelajaran Discovery Learning. Dan untuk mengetahui jika
ditolak maka akan dilanjutkan uji lanjut. Uji lanjut dapat menggunakan uji lanjut Least Significant Differences LSD
dengan langkah berikut. 1.
Menyusun selisih rata-rata tiap kelompok 2.
Mencari nilai masing sd tiap perbandingan dengan rumus √
, s
2
merupakan nilai MSW pada tabel Anava. 3.
Mencari nilai t tabel dimana
adalah df within dalam tabel anava.
4. Mencari nilai LSD tiap perbandingan dengan rumus
̅
5. Membandingkan selisih rata-rata dengan nilai LSD. Jika selisih rata-rata
lebih dari LSD maka ada perbedaan signifikan.
3.10.7 Uji Hipotesis V