Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis I

kemudian untuk dilakukan pengambilan keputusan untuk menolak atau menerima hasil hipotesis tersebut. Analisis-analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut.

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada data akhir menggunakan langkah-langkah dan rumus yang sama dengan uji normalitas pada analisis data awal. Hipotesis: H : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria: H diterima jika dengan . Dengan taraf nyata pengujian, dalam penelitian ini Sudjana, 2005: 273. Uji normalitas dilakukan untuk data hasil kemampuan pemahaman konsep dan sikap siswa terhadap matematika untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.10.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Selain itu uji homogenitas juga digunakan untuk menentukan rumus yang akan digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. Ho : Ha :Minimal ada satu tanda sama dengan yang tidak berlaku. Kriteria pengujian homogenitas dilakukan dengan taraf nyata α, H ditolak jika 1 1 2 2    k    , di mana 1 1 2   k   didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang dan dk = k-1. Sedangkan untuk menentukan homogenitas varians dengan menggunakan rumus Bartlett: { ∑ } Keterangan : [ ∑ ] dimana untuk mencari varian gabungan adalah dengan rumus ∑ ∑ Sudjana, 2005: 263.

3.10.3 Uji Hipotesis I

Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing sudah mencapai ketuntasan belajar. Adapun ketuntasan belajar yang dimaksud adalah lebih dari 80 siswa mencapai KKM yaitu 75. Uji hipotesis I menggunakan uji proporsi pihak kiri yakni menguji pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal. Apabila data telah berdistribusi normal dan homogen, maka uji proporsi pihak kiri dapat menggunakan uji z dengan langkah sebagai berikut. 1. Menentukan rumusan hipotesis yaitu sebagai berikut. Ho : kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing tidak mencapai ketuntasan belajar yaitu lebih dari 80 siswa mencapai KKM yaitu 75 H 1 : kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan strategi Problem Posing mencapai ketuntasan belajar yaitu lebih dari 80 siswa mencapai KKM yaitu 75 2. Menentukan taraf signifikansi yakni . 3. Menentukan kriteria pengujian yaitu hipotesis Ho diterima jika Z hitung Z tabel dengan α =5. 4. Menentukan statistik hitung yakni sebagai berikut. √ Keterangan : : nilai z yang dihitung : banyaknya siswa yang tuntas secara individual : jumlah anggota sampel : nilai yang dihipotesiskan Sudjana 2005: 235-236

3.10.4 Uji Hipotesis II

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

3 29 61

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSAETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 13 308

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN MATH BOOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 21 306

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASITERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Se

0 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Bangu

0 1 11

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X.

0 4 500

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN CONTOH TERAPAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATHEMATICS WORD PROBLEM SISWA SMP.

0 5 354

Keefektifan Problem-Based Learning Dan Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika.

0 0 8

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

0 1 15