Mencari nilai t tabel

Lampiran 52 TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING No Kode Score 1 E201 76,00 2 E202 73,33 3 E203 74,22 4 E204 70,67 5 E205 65,33 6 E206 67,56 7 E207 65,78 8 E208 76,44 9 E209 69,78 10 E210 70,67 11 E211 76,00 12 E212 70,67 13 E213 70,22 14 E214 73,78 15 E215 73,33 16 E216 73,78 17 E217 70,67 18 E218 73,33 19 E219 70,67 20 E220 74,22 21 E221 72,89 22 E222 72,89 23 E223 73,33 24 E224 68,44 25 E225 70,67 26 E226 73,78 27 E227 68,89 28 E228 73,33 Lampiran 53 TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK KELAS KONTROL No Kode Score 1 K01 63,56 2 K02 62,67 3 K03 64,00 4 K04 66,67 5 K05 64,00 6 K06 61,33 7 K07 64,00 8 K08 62,22 9 K09 66,22 10 K10 62,22 11 K11 65,33 12 K12 68,00 13 K13 62,67 14 K14 67,56 15 K15 66,22 16 K16 65,78 17 K17 60,44 18 K18 62,22 19 K19 65,33 20 K20 64,89 21 K21 60,44 22 K22 66,22 23 K23 65,78 24 K24 66,22 25 K25 65,78 26 K26 66,22 27 K27 63,11 28 K28 64,89 Lampiran 54 UJI NORMALITAS TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN 1 Hipotesis: H o : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan adalah Kriteria yang Digunakan: H o diterima jika Pengujian Hipotesis: Nilai Maksimal = 80,89 Panjang Kelas = 2 Nilai Minimal = 70,67 Rata-rata ̅ = 75,57 Rentang = 11,22 s = 3,01 Banyak Kelas = 6 n = 28 interval batas kelas Z peluang Z luas kelas untuk Z Ei Oi 69,995 -1,85 0,4678 0,0848 2,3744 4 2,64 1,11 71,995 -1,19 0,383 0,1845 5,166 5 0,03 0,01 73,995 -0,52 0,1985 0,1428 3,9984 6 4,01 1,00 75,995 0,14 0,0557 0,2353 6,5884 10 11,64 1,77 77,995 0,81 0,291 0,1382 3,8696 3 0,76 0,20 79,995 1,47 0,4292 0,0542 1,5176 1 0,27 0,18 81,995 2,13 0,4834 4,08        k 1 i i 2 i i 2 E E O Karena maka H o diterima, jadi data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H 4,08 7,81 Lampiran 55 UJI NORMALITAS TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK KELAS EKSPERIMEN 2 Hipotesis: H o : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan adalah Kriteria yang Digunakan: H o diterima jika Pengujian Hipotesis: Nilai Maksimal = 76,44 Panjang Kelas = 2,5 Nilai Minimal = 65,33 Rata-rata ̅ = 71,81 Rentang = 12,11 s = 2,88 Banyak Kelas = 6 n = 28 interval batas kelas Z peluang Z luas kelas untuk Z Ei Oi 63-65,45 62,995 -3,06 0,4989 0,0132 0,3696 1 0,40 65,5-67,95 65,495 -2,19 0,4857 0,0791 2,2148 2 0,05 68-70,45 67,995 -1,32 0,4066 0,2294 6,4232 11 20,95 70,5-72,95 70,495 -0,46 0,1772 0,0181 0,5068 1 0,24 73-75,45 72,995 0,41 0,1591 0,2406 6,7368 10 10,65 75,5-77,95 75,495 1,28 0,3997 0,0845 2,366 3 0,40 77,995 2,15 0,4842 6,42        k 1 i i 2 i i 2 E E O Karena maka H o diterima, jadi data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H 6,42 7,81 Lampiran 56 UJI NORMALITAS TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK KELAS KONTROL Hipotesis: H o : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan adalah Kriteria yang Digunakan: H o diterima jika Pengujian Hipotesis: Nilai Maksimal = 68 Panjang Kelas = 1,5 Nilai Minimal = 60,44 Rata-rata ̅ = 64,43 Rentang = 8,56 s = 2,08 Banyak Kelas = 6 n = 28 interval batas kelas Z peluang Z luas kelas untuk Z Ei Oi 60-61,45 59,995 -2,13 0,4834 0,0627 1,7556 3 1,55 61,5-62,95 61,495 -1,41 0,4207 0,1658 4,6424 5 0,13 63-64,45 62,995 -0,69 0,2549 0,2429 6,8012 5 3,24 64,5-65,95 64,495 0,03 0,012 0,2614 7,3192 7 0,10 66-67,45 65,995 0,75 0,2734 0,1558 4,3624 6 2,68 67,5-68,95 67,495 1,47 0,4292 0,0565 1,582 2 0,17 68,995 2,19 0,4857 2,02        k 1 i i 2 i i 2 E E O Karena maka H o diterima, jadi data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 7,81 1,83 Daerah Penolakan H Daerah Penerimaan H Lampiran 57 UJI HOMOGENITAS DATA TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK Hipotesis: salah satu tanda sama dengan tidak berlaku Rumus yang digunakan: ∑ Sudjana, 2005:263 Dengan varians gabungan dari semua sampel: ∑ ∑ Dengan harga satuan B: ∑ Kriteria pengujian: Jika dengan derajad kebebasan dk = k-1 dan taraf signifikan , maka diterima yaitu datanya homogen. Perhitungan uji homogenitas Perhitungan untuk mencari disajikan dalam tabel berikut: sampel ke dk 1dk 1 27 0,04 4,31 0,63 17,13 116,34 2 27 0,04 8,32 0,92 24,84 224,56 3 27 0,04 9,08 0,96 25,87 245,13 67,83 586,03 Dari tabel diatas diperoleh: Sehingga Dari perhitungan diperoleh , sedangkan dan banyak kelas 3, dengan dk=3-1=2 maka diperoleh Karena maka H diterima, yang berarti data homogen. Lampiran 58 UJI ANAVA DATA TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK Hipotesis: salah satu tanda sama dengan tidak berlaku Rumus yang digunakan: ∑ Sudjana, 2005:304 Dengan, ∑ dengan ∑ ∑ Jumlah kuadrat-kuadrat JK dari semua nilai pengamatan. ∑ Kriteria pengujian: Jika harga dengan dan ∑ dengan nilai . Perhitungan uji anava Tabel analisis varians Sumber variansi dk JK KT F Ftabel Rata-rata 1 418723,9 418723,89 Antar kelompok 2 1799,407 899,70 26,971 3,11 Sumber variansi dk JK KT F Ftabel Dalam kelompok 81 2702,032 33,36 Total 84 423225,3 Berdasarkan table diperoleh sehingga ditolak dan diterima, artinya terdapat perbedaan pada ketiga kelompok. Untuk itu perlu dilakukan uji lanjut LSD. Lampiran 59 UJI LANJUT LSD DATA TINGKAT DISPOSISI MATEMATIK A1 = kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Based Learning strategi Problem Posing. A2 = kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Based Learning. A3 = Kelas kontrol a. Menyusun selisih rata-rata tiapkelompok Rata-rata A1= 64,43 Rata-rata A2= 71,81 Rata-rata A3= 75,57 Rata2 A3: 64,43 Rata2 A2: 71,81 Rata2 A1: 75,57 Rata2 A3 64,43 - 7,38 11,14 Rata2 A2: 71,81 - - 3,76 Rata2 A1: 75,57 - - - b. Mencari nilai masing sd tiap perbandingan deng an rumus √ , s 2 merupakan nilai MSW pada tabel Anava √ =1,54 Karena n sama maka nilai dari ketiga perbandingan juga sama

c. Mencari nilai t tabel

dimana adalah df within dalam tabel anava Diperoleh d. Mecari nilai LSD tiap perbandingan dengan rumus ̅ Karena n sama LSD juga sama e. Membandingkan selisih rata-rata dengan nilai LSD. Jika selisih rata-rata lebih dari LSD maka ada perbedaan signifikan. PasanganPengujia n ̅ Keterangan 1 2 7,38 Signifikan 1 3 11,14 Signifikan 2 3 3,76 Signifikan Dari tabel terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-rata dari ketiga kelompok tersebut. Kelas yang memiliki rata-rata tingkat disposisi matematik paling tinggi adalah kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Based Learning strategi Problem Posing, kemudian kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Based Learning, dan yang paling rendah adalah kelas kontrol. Lampiran 60 UJI HIPOTESIS VI 1. Mencari persamaan regresi ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Dengan nilai a = -84,9175 dan b = 2,314 maka diperoleh persamaan regresi 2. Uji Keberartian Regresi Hipotesis: H : Koefisien regresi tidak berarti. H 1 : Koefisien regresi berarti. Kriteria : tolak H jika dengan Sugiyono, 2012: 273. ∑ ∑ | {∑ ∑ ∑ } { } | ∑ {∑ ∑ } Dengan bantuan excel diperoleh Tabel Data Anava Untuk Regresi Linear Sumber Varians Dk JK KT F Total 28 227902,000 Regresi a 1 226440,143 Regresi a|b 1 1312,172 1312,172 227,9212 Sisa 26 149,685 5,75713 Tuna cocok 15 71,019 4,734581 0,662039 Galat 11 78,667 7,151515 Dengan dk pembilang =1 dan dk penyebut = 26 diperoleh nilai . Jelas bahwa nilai maka ditolak dan diterima artinya koefisien regresi berarti. 3. Uji Linearitas Regresi Hipotesis: H : regresi tidak linear. H 1 : regresi linear. Kriteria: tolak H jika dengan Sugiyono, 2012: 274. Berdasarkan tabel anava untuk regresi linear diperoleh dan dengan dk pembilang = 15 dan dk penyebut = 11 diperoleh nilai . Sehingga maka ditolak artinya regresi linear. Jadi dapat disimpulkan bahwa disposisi matematik berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah dengan persamaan regresi 4. Uji hubungan antara dua variabel Hipotesis: H : tidak ada hubungan antara tingkat disposisi matematik siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah. H 1 : ada hubungan antara tingkat disposisi matematik siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

3 29 61

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSAETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 13 308

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN MATH BOOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 21 306

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASITERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Se

0 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Bangu

0 1 11

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X.

0 4 500

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN CONTOH TERAPAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATHEMATICS WORD PROBLEM SISWA SMP.

0 5 354

Keefektifan Problem-Based Learning Dan Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika.

0 0 8

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

0 1 15