untuk menganalisa perkembangan realisasi investasi berdasarkan skala investasi dan perkembangan penyerapan tenaga kerja dalam periode 2000 hingga 2006 pada
industri makanan dan minuman di Kabupaten Tangerang. Pengolahan atau analisis data di komputer dilakukan dengan bantuan peranti lunak software GRIMP for
Windows Versi 1.0.1 dan Microsoft Excel 2003.
3.2.1. Koefisien Input
Koefisien input atau koefisien teknologi dalam tabel input-output diperoleh dari perbandingan antara sektor output sektor i yang digunakan dalam sektor j, atau
X
ij
dengan input total sektor j, X
j
.
α
ij
=
j ij
X X
3.2.2. Analisis Keterkaitan 3.2.2.1. Keterkaitan Langsung ke Depan
Keterkaitan langsung ke depan menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian output tersebut secara langsung
per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengetahui besarnya keterkaitan langsung ke depan, digunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
= =
= =
n j
ij j
n j
ij
X X
Fi
1 1
α
3.2.2.2.Keterkaitan Langsung ke Belakang
Keterkaitan langsung ke belakang menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian input antara bagi sektor
tersebut secara langsung perunit kenaikan permintaan total. Untuk mengetahui besarnya keterkaitan langsung ke belakang, digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana: F
i
= keterkaitan langsung ke depan direct forward linkage B
j
= keterkaitan angsung ke belakang direct backward linkage
ij
X
= banyaknya output sektor i yang digunakan oleh sektor j
i
X
= total output sektor i
j
X
= total input sektor j
ij
α = unsur matriks koefisien teknis
3.2.2.3. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan
Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan merupakan alat untuk mengukur akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan
output bagi sektor tersebut baik secara langsung maupun tak langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengukur besarnya keterkaitan langsung dan tak
langsung ke depan digunakan rumus sebagai berikut Langham dan Retzlaff, 1982 dalam Budiharsono, 2001.
Dimana: FLTL
i
= keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan C
ij
= unsur matriks kebalikan Leontif terbuka
∑ ∑
= =
= =
n i
ij j
n i
ij
X X
Bj
1 1
α
∑
=
=
n j
ij i
C FLTL
1
3.2.2.4. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang
Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang menyatakan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi
sektor tersebut baik secara langsung maupun tak langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengukur besarnya keterkaitan langsung dan tak langsung ke
belakang digunakakan rumus sebagai berikut Langham dab Retzlaff, 1982 dalam Budiharsono, 2001.
Dimana: BLTL
j
= keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang C
ij
= unsur matriks kebalikan Leontif terbuka
3.2.3. Analisis Pengganda Multiplier
Berdasarkan matrik kebalikan Leontif, baik untuk model terbuka α
ij
maupun untuk model tertutup α
ij
dapat ditentukan nilai-nilai dari multiplier output, pendapatan, dan tenaga kerja berdasarkan rumus yang tercantum dalam Tabel
3.1 dan Tabel 3.2. Pengganda tipe I dan II digunakan untuk mengukur efek pengganda dari pendapatan, output maupun tenaga kerja pada setiap sektor ekonomi
dalam suatu wilayah atau negara yang disebabkan karena adanya perubahan dalam jumlah pendapatan, output dan tenaga kerja.
∑
=
=
n i
ij j
C BLTL
1
Tabel 3.1. Rumus Pengganda Output dan Pendapatan Tipe I dan II
Pengganda Output
Pengganda Pendapatan
Perubahan Exogenous
∆Y
j
= 1.00 ∆Y
j
= 1.00 Perubahan Output dalam
sektor j = ∆X
j
= 1 Perubahan Pembayaran
untuk Pekerja =
α
j n
, 1
+
∑
= +
n i
i n
ij
a
1 ,
1 α
H
j
=
Xj a
n i
ij i
n
Δ
∑
= +
1 ,
1
α
=
∑
= +
n i
ij i
n
a
1 ,
1
α
j
Y
=
∑
= +
+ n
i j
n ij
i n
a a
1 ,
1 ,
1
α
pengganda pendapatan tipe I
∑
+ =
− +
1 1
, 1
n i
ij i
n
α α
Efek Awal N Sektor j
Efek Langsung + Efek Tidak
Langsung D+I Semua
Sektor Pengganda
Sederhana Efek Langsung
+ Efek Tidak Langsung +
Efek Induksi Konsumsi
D+I+I Semua
Sektor Total
Pengganda Perubahan Output
dalam sektor j =
j
X Δ
= 1
∑
= n
i ij
1
α
j
O
=
j n
i ij
X Δ
∑
=1
α
pengganda output tipe I
∑
+ =
− 1
1 n
i ij
α
j n
i ij
X Δ
∑
+ =
− 1
1
α
pengganda output tipe II
j n
i ij
i n
j
X a
H Δ
=
∑
+ =
− +
− 1
1 ,
1
α Y
− j
=
j n
ij i
n
a
, 1
, 1
+ −
+
∑
α α
pengganda pendapatan tipe II
Sumber: Miller dan Blair dalam Budiharsono 2001 Keterangan:
−
α
= matrik kebalikan Leontif model tertutup
ij
α
= matrik kebalikan Leontif model terbuka
ij
a
= koefisien output
i
h
= koefisien pendapatan rumah tangga
i
w
= koefisien tenaga kerja
Tabel 3.2. Rumus Pengganda Tenaga Kerja Tipe I dan II
Pengganda Tenaga Kerja Perubahan Exogenous
j
Y Δ
= 1.00 Perubahan Output dalam Sektor
j =
j
X Δ
= 1 Perubahan Tenaga Kerja dalam
sektor j = W
j n
, 1
+
∑
= +
n i
ij i
n
W
1 ,
1
α
j
E
=
j n
i ij
i n
X W
Δ
∑
= +
1 ,
1
α
j n
ij i
n j
W W
W
, 1
, 1
+ +
∑
= α
pengganda tenaga kerja tipe I Efek Awal N
Sektor j Efek Langsung + Efek Tidak
Langsung D+I Semua Sektor
Pengganda Sederhana Efek Langsung + Efek Tidak
Langsung + Efek Induksi Konsumsi
D+I+I Semua Sektor
∑
+ =
− +
1 1
, 1
n i
ij i
n
W α
Total Pengganda
[ ]
N I
I D
+ +
j ij
i n
j
X W
E Δ
=
∑
− +
−
α
, 1
j n
n i
ij i
n j
W W
W
, 1
1 1
, 1
+ +
= −
+ −
∑
= α
pengganda tenaga kerja tipe II Sumber: Miller dan Blair dalam Budiharsono 2001
Keterangan:
−
α
= matrik kebalikan Leontif model tertutup
ij
α
= matrik kebalikan Leontif model terbuka
ij
a
= koefisien output
i
h
= koefisien pendapatan rumah tangga
i
w
= koefisien tenaga kerja
3.2.4. Analisis Dampak Penyebaran 3.2.4.1. Koefisien Penyebaran coefficient on dispersion